Saat ini metode melahirkan tak hanya caesar dan normal saja ya Mams, ada juga metode water birth atau melahirkan di dalam air. Metode ini merupakan metode baru melahirkan yang digandrungi oleh para calon ibu, terutama ibu muda di perkotaan karena metode ini mampu mengurangi rasa sakit saat persalinan. Nah, menariknya bayi yang lahir juga ternyata akan merasakan kondisi yang sama ketika berada di dalam cairan ketuban dalam perut Mama lho.
Apa itu water birth?
Berbeda dengan persalinan normal ataupun caesar dengan posisi berbaring di kasur, metode water birth membebaskan posisi Mams senyaman mungkin selama kontraksi dan proses persalinan akan berlangsung di dalam kolam yang berisi air hangat. Tentunya melahirkan dengan metode ini harus didampingi oleh dokter kandungan ataupun bidan ya Mams.
Baca Juga: 11 hal yang Wajib Mama Ketahui saat Melahirkan Pertama Kali
Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan water birth?
Hal pertama yang kita lakukan tentunya mencari rekomendasi klinik ataupun tenaga medis yang memang mendukung dan menyediakan persalinan secara water birth. Jika Mama sudah mempunyai pilihan maka tentunya Mama perlu menjalani pemeriksaan kehamilan, sebelum Mams hamil dan bagaimana dengan kehamilan Mama saat ini. Hal ini dilakukan sebelum bidan ataupun dokter kandungan memutuskan apakah aman bagi Mams untuk melakukan proses kehamilan dengan metode water birth.
Mams juga perlu memilih apakah persalinan water birth akan dilakukan di klinik, rumah sakit, tempat praktek bidan atau dokter, atau bahkan dilakukan di rumah. Jika memilih tidak dilakukan di rumah, maka Mams tentunya perlu mencari tahu mengenai fasilitas hingga biaya. Tapi jika dilakukan di rumah, biasanya kita yang menyediakan fasilitas seperti kolam kelahiran yang bisa kita beli atau sewa. Selain itu Mams juga harus menyediakannya di ruangan yang dekat dengan toilet, pastikan juga ruangan yang dipilih telah disterilkan ya Mams. Agar lebih siap maka Mams bisa melakukan simulasi dengan bidan ataupun dokter yang akan membantu selama proses persalinan.
Baca Juga: Mau Melahirkan? Jangan Sampai Ketinggalan Perlengkapan Melahirkan Ini Penting Mams
Apakah semua Mama bisa melakukan water birth?
Kita tentunya perlu mengetahui siapa saja yang aman untuk melakukan persalinan dengan menggunakan metode water birth dan sebaliknya.
Water birth boleh dilakukan jika:
- Melahirkan cukup usia kehamilan, yaitu setelah 37 minggu
- Mama mengandung satu bayi
- Bayi dalam posisi head-down
- Persalinan spontan atau berkelanjutan setelah induksi dengan prostaglandin.
- Ketuban pecah sebelum persalinan atau selama tahap pertama, Mama tidak memiliki komplikasi dan cairan ketuban jernih. Hal ini menandakan tidak ada darah dan tidak ada kotoran pertama bayi Mams (meconium) dalam cairan
- Tekanan darah normal
- Bayi Mama tidak bermasalah
Water birth tidak boleh dilakukan jika:
- Mama memiliki masalah kondisi medis seperti diabetes atau epilepsi yang tidak terkontrol, ataupun tekanan darah tinggi.
- Mama memiliki masalah mobilitas yang akan menyulitkan untuk keluar dari kolam jika diperlukan
- Mama memiliki riwayat komplikasi pada kehamilan saat ini atau sebelumnya, seperti pendarahan hebat selama kehamilan ataupun setelah kelahiran.
- Persalinan Mama terjadi secara prematur (sebelum usia 37 minggu).
Bagaimana proses melahirkan dengan metode water birth?
-
Persiapan persalinan
Segera hubungi dokter atau bidan yang akan membantu proses water birth jika kontraksi dirasakan Mama terus menerus. Sambil menunggu dokter atau bidan, Mampaps bisa mengisi kolam dengan air hangat sebelum Mama masuk ke dalam kolam. Agar prosesnya nyaman dan Mams tidak kepanasan, maka Paps bisa menyediakan kompresan air dingin dan letakkan di leher atau punggung Mama. Jangan lupa juga untuk menyiapkan air minum dan lap bersih agar Mams tidak dehidrasi selama menjalani proses persalinan.
Baca Juga: 5 Tanda-tanda Mau Melahirkan, Selain Kontraksi? Kenali ini !
-
Proses persalinan
Saat kondisi Mams sudah merasakan kontraksi hebat tak tertahankan, biasanya memasuki bukaan lima atau pelebaran leher rahim setidaknya 5cm, Mams bersiap untuk memasuki kolam yang sudah diisi air hangat tadi untuk merangsang persalinan.
Setelah berada dalam air, pastikan Mams memilih posisi senyaman mungkin misalnya jongkok, bersandar, berlutut, dan posisi lainnya. Paps juga bisa masuk ke dalam kolam untuk mendampingi Mams, menenangkan dan memberi kekuatan pada Mama. Mama harus mengikuti instruksi dokter atau bidan kapan harus mengejan, pastikan Mams mengejan dengan benar. Pada proses mendorong bayi keluar akan terasa lebih mudah karena dorongan dari air ternyata turut membantu Mams, sehingga bayi biasanya mudah keluar bahkan beberapa bayi langsung keluar kemudian muncul di atas air.
Baca Juga: 9 Tips Untuk Mengurangi Rasa Sakit Saat Melahirkan
-
Pasca proses melahirkan
Setelah mengeluarkan bayi, maka Mama harus melahirkan plasenta. Mams bisa memilih tetap di kolam atau di luar kolam untuk proses pengeluaran plasenta, biasanya beberapa Mams memilih untuk mengeluarkan di kolam. Tapi, jika proses pengeluaran plasenta terlalu lama alangkah lebih baiknya dilakukan di luar ya Mams.
Apakah selain memiliki Kelebihan, water birth juga berisiko?
Air hangat dipercaya bisa membuat kita lebih tenang, nyaman dan tentunya mengurangi hormon stres. Begitupun saat menghadapi persalinan, sehingga tak salah ya Mampaps jika metode water birth dianggap bisa mengurangi rasa sakit. Jika hormon stres hilang pada dasarnya tubuh Mama akan menghasilkan hormon endorfin yang berfungsi menghambat rasa nyeri. Sehingga, jika Mams memilih metode ini untuk proses persalinan maka tidak perlu menggunakan obat pereda rasa sakit, seperti epidural. Nah, selain itu ada keuntungan lainnya bahkan risiko yang akan kita rasakan dalam menjalani persalinan water birth.
Keuntungan/Kelebihan water birth
- Mama bisa menentukan posisi senyaman mungkin
- Lebih rileks
- Proses persalinan yang mudah
- Mama lebih berkonsentrasi
Risiko water birth
- Bayi menghirup air (aspirasi)
- Infeksi( bisa disebabkan Mams mengeluarkan kotoran saat mengejan)
- Sindrom Aspirasi Mekonium (air ketuban terkontiminasi)
- Risiko kerusakan tali pusat
- Radang paru-paru (pneumonia)
- Risiko tenggelam bagi bayi atau mungkin juga bayi kekurangan oksigen.
Mama Papa Harus Tahu
Melahirkan di dalam air akan lebih mudah karena ada gaya gravitasi dalam air yang akan membantu Mama saat mengejan dalam posisi duduk atau berjongkok, sehingga persalinan bisa berjalan lebih cepat. Metode ini juga akan memudahkan Mama yang memiliki keterbatasan fisik untuk melahirkan.
Alasan Metode water birth tidak disarankan di Indonesia
Meskipun sudah cukup banyak Mama yang menggunakan metode ini dalam proses kelahiran si kecil, metode ini belum sepenuhnya disarankan oleh Rumah Sakit maupun dokter kandungan di Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa pertimbangan berikut:
- Fasilitas kesehatan sulit dijangkau
- Sulit meresusitasi bayi (proses penyebaran oksigen) apabila terjadi masalah selama proses kelahiran
- Risiko infeksi (bisa disebabkan karena air yang terkontaminasi)
- Risiko radang paru-paru (pneumonia)
- Belum ada bukti cukup bahwa water birth bisa memperpendek waktu persalinan, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi risiko pendarahan.
Meskipun tidak disarankan, Mampaps bisa mencari tenaga medis ataupun klinik yang memang mendukung persalinan menggunakan metode ini Mams. Apapun metode yang Mampaps pilih untuk persalinan nanti, tetap ketahui keuntungan dan risikonya ya.