Pandemi menyebabkan belajar daring berlaku hingga waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dapat membuat anak berada di depan gadget maupun laptop dengan durasi yang cukup lama setiap harinya. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa berlama-lama di depan gadget dan laptop dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mata anak. Hal tersebut akan semakin berisiko jika Si Kecil termasuk anak yang senang menonton televisi dan bermain game di komputer, laptop maupun gadget.
Sayang sekali jika kesahatan mata anak menjadi korban dari salahnya metode daring yang dilakukan. Terutama bagi orang tua pekerja yang tidak bisa mengawasi anak-anaknya secara langsung saat daring ataupun ketika sedang meononton.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mata Anak
Mata termasuk panca indra yang sangat menunjang aktivitas seseorang dalam kesehariannya. Beberapa gangguan mata membuat penderitanya harus menggunakan kacamata untuk melihat sesuatu yang detail. Sayangnya, beberapa perusahaan tidak menyukai pelamar kerja yang menggunakan kacamata.
Baca Juga: Sindrom Waardenburg, Si Mata Biru dari Sulawesi Tenggara
Tidak hanya itu, anak kecil biasanya masih takut untuk mengatakan bahwa pandangannya mulai kabur. Padahal, hal tersebut dapat mempengaruhi aktivitas, termasuk nilai yang ia dapatkan. Si Kecil dengan mata minus atau silinder tidak dapat melihat huruf atau angka dengan jelas sehingga akan mengganggu proses belajarnya, terutama jika minus dan silindernya sudah mencapai level parah. Selain itu, jika Si Kecil masih dalam tahapan belajar membaca dan mengitung, gangguan pada mata tentu akan menghambat perembangannya di bidang akademik.
Bahaya Paparan Gadget Terhadap Kesehatan Mata Anak
Di hadapan laptop dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan frekuensi berkedip berkurang yang tentunya memengaruhi kesehatan mata anak. Hal tersebut dapat mengakibatkan adanya kering pada mata hingga menimbulkan iritasi. Beberapa gejala gangguan penglihatan yang bisa dialami olen anak-anak:
- Sering mengusap atau menggosok mata
- Mata sering terasa gatal
- Mata sering berair bahkan hingga menetes
- Sering mengedipkan mata
- Terliat reflek menyodorkan kepala ketika kendak melihat dengan jarak jauh
Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh paparan gadget adalah penyakit mata digital dan miopia.
- Penyakit mata digital. Ditandai dengan rasa nyeri, berat, mual, sakit kepala, mata lelah dan kering.
- Miopia atau rabun jauh (minus)
Baca Juga; Jangan Khawatir Mata Si Kecil Minus! Ini Dia Pencegahannya
Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak Selama Belajar Daring
Seperti yang dikataka oleh dr. Sawitri Boengas, Sp.M, selaku dokter spesialis mata sekaligus dosen Fakultas Kedokteran di UBAYA (Universitas Surabaya. Beliau memaparkan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak dengan gangguan mata minus, bahkan ada pasien yang masih sekolah di jenjang taman kanak-kanak. Beberapa cara menjaga kesehatan mata anak selama daring di rumah, diantaranya:
Mengatur Tingkat Kecerahan Layar
Tingkat kecerahan yang terlalu tinggi dapat membuat kesan tajam pada mata sebagai penerimanya. Mams bisa mengaturnya di menu pengaturan, mintalah bantuan orang lain jika Mampaps tida mengerti cara mengaturnya. Selain layar laptop atau gadget, perhatikan juga tingkat penerangan yang digunaan pada ruangan. Jangan sampai penerangan ruangan kontras dengan cahaya pada layar laptop atau gadget yang digunakan Si Kecil. Jika memungkinkan, Mams juga bisa mengaktifkan fitur perlindungan mata sehingga tingkat kecerahan akan mengatur tomatis tingkat pencahayaan layar agar tidak menimbulkan efek buruk pada mata.
Baca Juga: Deteksi Kelainan Mata Sejak Dini
Memasang Pelindung Layar Anti Silau
Belajar dengan sistem daring sepertinya akan berlangsung lama Mams. Untu mencegah kerusakan mata pada Si Kecil, Mampapas bisa membeli pelindung untuk layar gadget atau laptop agar merasa lebih aman dan tenang. Tidak perlu pusing, Mampaps juga bisa membeli pelindung layar anti silau di berbagai macam marketplace yang sesuai dengan jenis gadget maupun laptop yang digunakan. Oleh sebab itu, sebelum memesannya, Mampaps bisa gunakan fitur chat untuk bertanya langusng terkait ketersediaan barang yang akan dibeli tersebut.
Bantu Melalui Pemenuhan Nutrisi
Kesehatan mata juga bisa dibantu melalui pemenuhan nutrisi. Namun hal tersebut sifatnya pemeliharaan dan pencegahan, bukan pengobatan. Beberapa kandungan nutrisi yang dapat membuat mata menjadi sehat adalah asam lemak omega-3, vitamin A, vitamin C, vitamin E, serta antioksidan. Mams bisa memberikan makanan seperti ikan tuna, salmon, troberi, wortel, tomat, dan seabgainya.
Gunakan Metode 20:20:20
Metode 20:20:20 ini disarankan pula oleh dr. Sawitri Boengas, Sp.M. Beliau mengatakan bahwa metode 20:20:20 pada pada penggunaan gadet dapat menurunkan risiko gangguan pada mata. Apa yang dimaksud dengan metode 20:20:20? Hal ii maksudnya adalah menatap laptop selama 20 menit, kemudian memejamkannya selama 20 detik serta melihat benda jauh yang berjarak kira-kira lima meter selama 20 detik. Memejamkan mata atau berkedip dapat menghindari mata kering hingga dapat mencegah terjadinya iritasi mata.
5 Hindari penggunaan handphone ketika daring
Jika memungkinan, gunakanlah laptop ketika anak sedang daring. Ukurannya yang kecil, tulisan pada handphone dapat membuat anak reflek untuk membacanya dengan jarak yang sangat dekat sehingga dapat menimbulkan risiko pada kesehatan matanya. Jika tidak memungkinkan untuk daring menggunakan laptop, orang tua perlu mendampingi untuk membacakan materi dan soal atau sekedar mengingatkan agar Si Kecil tidak menatap handphone dengan jarak yang sagat dekat.
Baca juga: Penyakit Mata yang Sering Terjadi Pada Anak di Indonesia, Ini Dia Daftarnya!
Nah itulah mengenai cara menjaga kesehatan mata selama daring. Semoga Si Kecil semakin terbiasa dengan aturan baru dalam penggunaan laptop atau gadget ketika daring ya Mams!