Karena proses lahir, terkadang Mampaps akan mendapati si kecil lahir dengan kepala datar atau peyang. Bisa juga saat lahir bentuk kepalanya normal namun seiring si kecil tumbuh, kepalanya kok datar sebelah ya?
Tahukah Mampaps, saat bayi masih kecil, tulang tengkorak kepalanya masih sangat lunak sehingga mudah berubah-rubah. Bentuk kepala ini masih bisa berubah bentuk sampai usia 6 bulan. Pada usia 6-20 bulan, tulang bayi mulai terbentuk sehingga biasanya bentuk kepala akan bersifat permanen.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan
Jenis kepala datar/peyang
Berdasarkan bentuknya, ada 2 jenis kepala datar, yaitu:
Plagiocephaly, dimana bentuk kepala bayi datar disalah satu sisi. Hal ini menyebabkan kepala terlihat tidak asimetris dan miring. Terkadang menyebabkan posisi telinga si kecil terlihat tidak sejajar
Brachycephaly, dimana bentuk kepala bayi datar merata di bagian belakang sehingga menyebabkan bagian belakang kepala terlihat lebih tinggi dari bagian depan
Penyebab Kepala Bayi Datar
Beberapa hal yang bisa menyebabkan kepala bayi datar diantaranya:
Posisi tidur
Umumnya kepala datar diakibatkan si kecil sering tidur terlentang atau berbaring di posisi yang sama sehingga kepala bayi terlihat peyang atau datar di salah satu sisi. Saat kepala bayi mulai terbentuk datar, si kecil akan cenderung tidur di satu sisi tanpa berbalik arah.
Namun bukan berarti Mama mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap, ya, Mams. Tidur terlentang merupakan posisi tidur paling aman untuk si kecil karena bisa mencegah SIDS (suddent infant death syndrome) yaitu kematian bayi mendadak.
Posisi janin saat di rahim
Kurangnya cairan ketuban atau sempitnya rahim bisa menjadi salah satu penyebab datarnya kepala bayi. Kebanyakan hal ini terjadi pada kehamilan kembar.
Bayi lahir prematur
Saat si kecil belum cukup umur, tulang tengkoraknya belum terbentuk sempurna dan bisa mengalami perubahan bentuk saat keluar melewati jalan lahir.
Craniosynostosis
Craniosynostosis adalah cacat bawaan dimana tulang mengalami penyatuan dini. Biasanya bayi dengan cacat ini memerlukan operasi untuk mengembalikan bentuk kepalanya.
Baca Juga: Panduan Dalam Merawat Bayi Prematur
Bagaimana bila kepala datar ini dibiarkan tanpa perawatan?
Pada kasus ringan, kepala si kecil akan berangsur berubah bentuk saat si kecil mulai besar. Misalnya saat si kecil mulai tengkurap dan mulai sering berguling-guling karena pada usia ini si kecil sudah mulai aktif. Namun bila tidak dibantu oleh Mampaps, bentuk kepala datar ini bisa bersifat permanen apabila tulang tengkoraknya mulai terbentuk sempurna.
Meski bentuk kepala datar tidak berakibat fatal pada si kecil, bila tidak dilakukan perawatan untuk memperbaikinya, ada beberapa resiko yang dihadapi saat si kecil semakin besar:
Terganggunya kenyamanan si kecil saat beraktivitas
Si kecil mungkin akan merasa tidak nyaman saat melakukan aktivitas yang memerlukan helm. Karena helm di desain untuk bentuk kepala normal. Beberapa contoh kegiatan ini misalnya bersepeda, berkuda, tentara, dll.
Terganggunya perkembangan motorik si kecil
Berdasarkan penelitian George Institute for Global Health, bentuk kepala datar akan menghambat perkembangan, terutama perkembangan motorik. Contohnya kemampuan si kecil untuk merangkak dan duduk.
Mengurangi Rasa Percaya Diri
Bentuk kepala yang tidak normal, terutama pada kasus yang parah, bisa mengurangi rasa percaya diri si kecil saat besar. Meski bersifat kosmetik, bentuk kepala ini bisa mempengaruhi penampilan si kecil saat dia dewasa.
Baca Juga: Delayed Growth atau Terlambatnya Pertumbuhan, Apa Penyebabnya?
Apa yang harus dilakukan Saat si Kecil memiliki kepala datar?
- Awasi posisi tidur si kecil dan variasikan posisi tidurnya. Misalnya bila si kecil sering tidur miring ke kiri, Mama bisa mengubah posisi tidurnya ke arah kanan
- Bila leher si kecil sudah lebih kuat, Mama bisa mengajaknya bermain dengan posisi tengkurap (tummy time)
- Tarik perhatian si kecil dengan meletakkan mainan gantung berlawanan arah dengan posisi kepala yang datar
- Hindari posisi menyusui dan menggendong hanya di satu sisi
- Seringlah gendong si kecil dengan berbagai posisi
- Kurangi penggunaan stroller dan car seat yang membuat si kecil sering dalam berbaring dengan posisi sama dalam jangka waktu lama
Semakin dini Mampaps melakukan perawatan, semakin besar kemungkinan Mampaps untuk bisa mengembalikan kepala si kecil ke bentuk normal. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi ke dokter bila dirasakan perawatan Mama Papa kurang memberikan hasil.
Baca Juga: Bayi Mama Berusia 5 Bulan, Sudah Bisa Melakukan Ini Belum?