Pernah mendengar bayi telat bulan lahir atau melewati Hari Perkiraan Lahir (HPL) ? Saat menjelang kelahiran pastinya membuat Mama gelisah ya? Apalagi setelah si kecil melewati hari perkiraan lahir, pasti Mampaps bertanya-tanya kenapa si kecil tidak kunjung lahir.
Jika bayi telat bulan lahir maka akan berisiko loh Mam. Misalnya kekurangan oksigen karena kondisi plasenta mulai memburuk atau menipisnya air ketuban yang dapat membuat tali pusar janin terjepit. Bahkan dapat menyebabkan kematian janin di dalam kandungan. Sangat berbahaya bukan?
Kondisi ini disebut sebagai postmatur atau prolonged Pregnancy, yaitu bila Mama melahirkan melebihi waktu 9 bulan atau lebih dari 42 minggu. Bayi yang lahir melebihi waktunya, memiliki risiko kesehatan seperti penurunan berat badan, gangguan pernapasan, komplikasi paru-paru, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Agar hal ini tidak terjadi, Mampaps harus tahu terlebih dahulu apa saja faktor penyebab bayi telat bulan lahir pada penjelasan berikut:
Memiliki riwayat turunan bayi telat bulan lahir
Faktor pertama yakni keturunan dari orangtua, karena Mama yang memiliki keturunan dalam kelahiran postmatur kemungkinan besar akan mengalami hal yang sama. Namun, jika benar maka lakukan tindakan pencegahan agar bayi tidak telat bulan lahir. Lalu, kegiatan apa yang dapat Mama lakukan? Yap, salah satunya dengan melakukan senam hamil yang dapat merangsang persalinan dengan mudah.
Mengandung bayi laki-laki
Biasanya Mama yang sedang melahirkan anak laki-laki berisiko untuk mengalami kelahiran postmatur, namun hal ini tidak usah terlalu dipercaya karena belum terbukti secara ilmiah. Namun, hal ini bisa di tepis jika melakukan pengecekan secara rutin mengenai kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan Mama.
Baca Juga: Terbukti 7 Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur
Mama baru mengandung anak pertama
Penelitian di Amerika Serikat membuktikan bahwa anak pertama rentan mengalami keterlambatan lahir. Hal ini dibuktikan dari wanita pada kehamilan pertama, melakukan persalinan di minggu ke-39 hingga minggu ke-41. So, mengandung anak pertama bukan hanya mitos semata Mampaps untuk mengalami kelahiran postmatur!
Berat badan yang berlebih
Kegemukan saat hamil juga merupakan salah satu faktor penyebab bayi telat bulan lahir loh Mampaps! Meski ibu hamil dikenal sering lapar, maka disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat. Makanlah buah, sayur, daging, susu, dan lainnya dengan jumlah saji yang cukup untuk selalu menjaga berat badan yang ideal selama kehamilan.
Salah menghitung periode kehamilan
Hal ini sangat sering terjadi pada Mama yang sedang hamil, karena tidak mengetahui secara pasti kapan menstruasi terakhir. Sehingga, kehamilan yang harusnya pada usia 36 minggu bisa saja menjadi 40 minggu. Untuk itu, pastikan selalu mencatat tanggal kapan terakhir Mama menstruasi.
Mama kekurangan kadar enzim sulfatase
Kekurangan enzim sulfatase dalam plasenta mempengaruhi bayi telat bulan lahir. Enzim ini dihasilkan oleh organel sel lisosom yang biasanya berpengaruh pada kebutuhan gizi Mama selama hamil. Kondisi fisik yang tidak mengalami stres, melakukan istirahat yang cukup, dan melakukan aktifitas seperti senam dan jalan kaki.
Selain enam faktor yang telah dijelaskan di atas, masih ada penyebab lain bayi telat bulan lahir seperti posisi bayi yang sungsang dan belum menemukan jalan lahir. Nah, faktor-faktor tersebut sangat bisa Mama atasi jika menjalankan pola hidup sehat dengan memakan makanan bergizi, menghindari stres dan melakukan senam hamil atau jalan kecil pada kehamilan minggu ke-37. Dengan begitu, kelahiran postmatur dapat terhindar. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Terbukti! Ini Dia 6 Usaha Ampuh Agar Bayi Cepat Lahir