Jumlah kasus perceraian di masa pandemi terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu penyebab rusaknya keharmonisan rumah rangga adalah kondisi ekonomi yang kian sulit. Banyaknya suami yang terpaksa harus kehilangan pekerjaan membuat perekonomian di keluarga menjadi kacau dan bisnis yang gulung tikar.
Ternyata, sikap yang merusak rumah tangga dari pasangan di masa pandemi ini juga menjadi pemicu keributan. Sebenarnya, bagaimana tips menjadi keluarga harmonis agar tidak terjadi keributan dalam rumah tangga?
Pentingnya Menjaga Harmonisnya Rumah Tangga di Masa Pandemi
Sejak awal pernikahan, tentu Mampaps menyadari bahwa menikah adalah menyelaraskan dua kepala yang berbeda. Jalan pemikiran yang kadang bersebrangan, emosi yang kadang bersinggungan, bahkan sikap yang merusak rumah tangga tanpa disadari datang dari kita sendiri dan juga pasangan.
Tanpa disadari, Mampaps telah mempelajari dan mengalami beberapa pemicu keributan rumah tangga yang kerap terjadi sejak awal pernikahan. Dari mulai sikap yang merusak harmonisnya rumah tangga hingga faktor lainnya. Hanya saja mungkin Mampaps belum pernah membayangkan berada di atap yang sama dengan pasangan selama 24 jam setiap hari.
Pendapat yang berbeda, sikap yang merusak rumah tangga, bahkan perasaan yang selalu ingin dimengerti terkadang mengalahkan rasa cinta yang dulu diperjuangkan. Adanya keributan di tengah pandemi memang wajar terjadi. Naun, tahukah Mampaps bahwa hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan mental maupun fisik? Berikut pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga di tenah pandemi.
Memprioritaskan Perasaan Si Kecil
Selama pandemi, sekolah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada seluruh siswanya. Dengan demikian, Si Kecil akan menghabiskan seluruh waktunya di rumah bersama Mama dan Papa. Melihat Mama dan Papa bertengkar dan banyak mengeluarkan suara tinggi dapat membuatnya sedih. Sikap yang merusak rumah tangga tersebut juga bisa merusak mental dan psikis anak lho, Ma.
Memang, permasalahan di dalam rumah tangga sangat wajar terjadi dan tidak mungkin hilang dari kehidupan. Namun membesar-besarkan masalah hingga terjadi keributan bukanlah pemandangan yang baik untuk Si Kecil.
Baca Juga: Manajemen Emosi Mama Menghadapi Si Kecil Bersama Dokter Sehat
Mengajarkan Tentang arti Kasih Sayang pada Anak
Melihat keharmonisan Mampaps akan membuat Si Kecil merasa bahagia. Hal ini penting untuk kesehatan mental dan fisiknya di tengah pandemi. Rasa bahagia dapat meningkatkan imun sehingga tubuh tidak gampang terserang penyakit. Maka penting bagi Mama dan Papa menghindari perselisihan maupun sikap yang merusak rumah tangga.
Mencegah Rasa Stres pada Anggota Keluarga
Tidak dipungkiri, permasalahan yang banyak terjadi di tengah keluarga dapat menimbulkan rasa stres, baik bagi mampaps maupun bagi SI Kecil. Jika bahagia dapat meningkatkan imun atau daya tahan tubuh, sebaliknya dengan stres. Stres dapat membuat daya tahan tubuh menurun sehingga mudah sakit. Selain itu, ketika tubuh sedang stres, organ bekerja dengan lebih cepat sehingga dapat memicu penyakit.
Baca Juga: Viral Mertua Ikut Campur Rumah Tangga Hingga Bercerai!
Sikap yang Merusak Keharmonisan Rumah Tangga
Tidak bisa menyalahkan di satu pihak, sikap suami dan istri seringkali menjadi pemicu keributan dalam harmonisnya rumah tangga. Berikut sikap yang merusak rumah tangga dan harus dihindari, sehingga tidak memperkeruh situasi di masa pandemi.
Sikap Suami yang Bisa Sebabkan Keributan
Wanita terkadang sulit dimengerti, tapi suka tidak suka Papa harus berusaha bersikap manis pada Mama yang setiap hari mengurus rumah tangga tanpa lelah. Berikut sikap suami yang bisa sebabkan keributan.
- Tidak menunjukkan rasa perhatian
- Enggan bermain dengan Si Kecil
- Mudah marah
- Berkata kasar
- Bermain tangan
- Menyepelekan tugas istri
- Tidur di ruang yang berbeda dengan istri
- Mencari – cari kesalahan wanita / istri
Sikap Istri yang Bisa Sebabkan Keributan
Keegoisan memang menjadi dasar perselisihan antar pasangan. Tak hanya suami, berikut sikap yang merusak rumah tangga dari segi istri.
- Berharap selalu dibantu suami
- Merasa paling lelah
- Berharap suami bersikap romantis
- Membesar-besarkan kesalahan suami
- Boros
Baca Juga: 7 Cara Mendidik Anak Agar Disiplin, Mandiri, dan Tanggung Jawab
Wujudkan Keluarga Harmonis! 5 Kunci Harmonisnya Rumah Tangga
Menjadi keluarga harmonis adalah impian yang diidam – idamkan. Untuk menghindari keributan serta kesalahpahaman dalam rumah tangga, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan mampaps di rumah untuk menjadi keluarga harmonis. Berikut 5 kunci harmonisnya rumah tangga untuk mengantisipasi sikap – sikap yang merusak rumah tangga.
1. Berharap Lebih pada Pasangan
Kisah percintaan dan hubungan pasangan di serial drama korea memang manis dan penuh dengan hal-hal romantis. Namun, ingatlah bahwa hal tersebut hanyalah hiburan semata. Kenyataannya, tidak semua hal bisa disamakan dengan apa yang dilihat di drama korea. Berharap suami romantis atau peka bisa menimbulkan permasalahan pada pasangan. Kode-kode sepertinya sudah tidak berlaku bagi kehidupan sekarang. Jika ada sesuatu yang diinginkan, sampaikan saja, Mams.
2. Menyelesaikan Setiap Permasalahan dengan Suara Pelan
Suara yang meninggi adalah sikap yang merusak rumah tangga dan memancing emosi pasangan. Selain itu, tingginya suara dapat menimbulkan rasa takut bahkan trauma pada anak. Biasakanlah untuk tetap sabar dalam menghadapi masalah rumah tangga. Berbicaralah dengan suara yang rendah untuk meredam keributan yang mungkin bisa terjadi.
3. Belajar Mengolah Emosi
Setelah mengalami banyaknya permasalahan di tengah intensitas pertemuan dengan pasangan, sudah saatnya mampaps belajar untuk mengolah emosi. Emosi yang terkendali dapat membuat suasana menjadi kondusif dan menyenangkan. Jika terjadi masalah dalam rumah tangga, pastikan selesai di hari yang sama ya, Mampaps.
4. Bersyukur dan Melakukan yang Terbaik untuk Keluarga
Banyak pria yang ingin memiliki istri agar bisa ada yang menemani setiap hari. Pun wanita, memiliki pria yang bertanggung jawab dan menyayanginya adalah hal yang banyak didambakan. Ketika mampaps memlikinya, bersyukurlah dengan cara melakukan hal yang terbaik untuk keluarga, termasuk mengubah sikap buruk dalam diri sendiri. Hal ini perlu dilakukan oleh mama dan papa, tidak bisa hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja.
Sesekali, perlu kiranya mampaps memberikan kejutan kecil untuk menumbuhkan kembali rasa cinta yang dulu menggebu. Jika kondisi tidak memungkinkan, setidaknya berilah senyuman ketika pasangan melakukan kesalahan. Tanpa disadari, hal tersebut mebuat hati pasangan lebih tentram. Sebab menegur tidak harus berteriak, bukan?
5. Ikhlas atas Apa yang Dilakukan untuk Keluarga
Ketika hati sudah ikhlas tentang apa yang dilakukan, tidak ada lagi rasa kecewa ketika pasangan tidak melakukan hal-hal yang kita inginkan. Belajar memahami karakteristik pasangan lebih dalam juga bisa membuat kita lebih ikhlas atas semua sikap-sikapnya. Sebab dialah orang yang dahulu diimpi-impikan untuk menemani kehidupan hingga maut memisahkan.
Baca Juga: Wow Hubungan Intim Tetap “Panas” Meski Sudah Memiliki Anak!
Selain itu, ingatlah bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Baik pasangan kita, maupun diri kita sendiri. Menerapkan sikap toleransi atas kesalahan pasangan juga menjadi penting untuk menghindari keributan di kehidupan berumah tangga. Selamat menimati masa pandemi dengan keluarga harmonisnya, Mampaps.