Hai Mampaps, imunisasi memang sangat penting untuk si kecil untuk melatih kekuatan tubuh si kecil dalam menghadapi berbagai penyakit. Namun sayangnya, ada juga beberapa Mampaps yang masih saja tidak melakukan imunisasi untuk si kecil dengan beberapa alasan. Dan banyak juga Mampaps yang kurang memperhatikan kelengkapan imunisasi si kecil lengkap serta jadwal pemberiannya.
Imunisasi pada si kecil perlu dilakukan agar si kecil mampu meningkatkan kekebalan terhadap beberapa penyakit.
Baca Juga: Perhatikan! Vaksin Imunisasi Itu Penting Banget Bagi Si Kecil!
Penting Ga Ya Imunisasi Untuk Anak dan Bayi?
Seringkali banyak Mampaps yang melewatkan imunisasi karena si kecil lahir dengan sehat. Selain itu juga si kecil tumbuh dengan sehat dan gemuk, sehingga merasa tidak memerlukan imunisasi tambahan. Pemikiran seperti ini tentunya tidak benar ya, Mams. Saat si kecil lahir, kekebalan tubuhnya belum sempurna meskipun lahir dan tumbuh dengan sehat.
Imunisasi merupakan upaya memperoleh kekebalan tubuh secara buatan melalui pemberian kuman yang hidup dilemahkan atau bagian tubuh dari kuman untuk membentuk antibodi.
Imunisasi bertujuan untuk melindungi si kecil terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, sehingga angka kejadian suatu penyakit dapat dikurangi.
Selain itu, dengan pemberian imunisasi si kecil pun bisa mencegah adanya penularan penyakit berbahaya dari orang lain sehingga risiko mendapatkan kecacatan atau kematianpun akan jauh menurun.
Baca Juga: Imunisasi Bayi untuk Apa? Apa Akibatnya Jika Bayi Tidak Diimunisasi?
Sebagai Mampaps yang bijak sebaiknya memberikan imunisasi untuk si kecil dan meneruskan imunisasi hingga ia tumbuh menjadi anak-anak.
Mama Papa Harus Tahu
Lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Serta sekitar 1,7 juta balita Indonesia meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Imunisasi Apa yang Wajib Untuk si Kecil?
Mampaps banyak sekali jenis-jenis imunisasi yang dapat diberikan untuk si kecil. WHO, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mewajibkan setiap si kecil (usia 0-11 bulan) harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari hepatitis B, polio, BCG, DTP, dan campak. Sedangkan sisanya bersifat anjuran. Meskipun bersifat anjuran, alangkah baiknya apabila si kecil bisa mendapatkan proteksi maksimal dengan mendapatkan imunisasi ini.
Mampaps, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerbitkan rekomendasi jadwal pemberian imunisasi agar memudahkan mengikuti program imunisasi si kecil. Mampaps bisa melihat jadwal terbaru melalui website IDAI.
Cara Singkat Membaca Tabel Imunisasi Anjuran IDAI:
- Pada bagian atas terdapat kolom umur sesuai usia si kecil, sedangkan pada bagian samping kiri terdapat imunisasi yang dianjurkan sesuai usia si kecil.
- Warna hijau (optimal) artinya merupakan usia terbaik untuk memberikan imunisasi bagi si kecil agar mendapatkan hasil optimal
- Warna kuning (catch up) artinya periode untuk mengejar ketinggalan imunisasi apabila imunisasi terlambat atau belum lengkap.
- Warna biru (booster) artinya imunisasi perlu dilakukan ulang untuk penguat karena proteksi tubuh menurun setelah jangka waktu tertentu
- Warna Pink artinya imunisasi untuk daerah endemik
Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Dasar Anjuran IDAI Untuk Si Kecil!
Apa Efek Jadwal Imunisasi Tidak Teratur?
Jadwal imunisasi yang dibuat oleh dokter sebenarnya dirancang berdasarkan efektivitas kerja vaksin dan reaksi kekebalan tubuh si kecil. Karena itulah pemberian imunisasi sesuai jadwal akan menghasilkan hasil yang optimal.
Sayangnya, banyak Mampaps yang berpikir jika imunisasi bisa dilakukan kapan saja tanpa mematuhi jadwal imunisasi karena menganggap si kecil sudah mendapatkan imunisasi. Hal ini ternyata bisa membuat imunisasi menjadi kurang efektif dan bermanfaat bagi tubuh si kecil.
Mampaps jika memang pemberian imunisasi pada si kecil tidak teratur memang bukan masalah yang serius, hanya saja akan membuat Mampaps sendiri yang bingung untuk mengatur jadwal imunisasi apa selanjutnya yang akan di berikan pada si kecil.
Selain itu, jika jeda atau interval dari pemberian satu vaksin ke vaksin ulangannya cukup jauh, maka kemampuan tubuh si kecil untuk mengenali suatu virus atau bakteri menjadi lebih lama.
Yang harus Mampaps ingat bahwa keterlambatan imunisasi bukan halangan untuk melanjutkan imunisasi untuk si kecil.
Baca Juga: Bayi Demam dan Rewel Setelah Imunisasi? Jangan Panik Ya!
Apa Yang Harus Dilakukan Jika Ada Imunisasi yang Terlambat dilakukan?
Mampaps, pada dasarnya jika si kecil terlambat atau memang belum pernah mendapatkan imunisasi ada beberapa hal yang harus diketahui:
- Kapan Imunisasi harus diberikan dan pada umur berapa
- Segera lanjutkan imunisasi yg tertunda sesuai jadwal
- Untuk vaksin yang harus diberikan beberapa kali (misal DTP, Polio, Hepatitis B) jumlah pemberian harus sama dengan jumlah yang seharusnya diberikan (3x).
- Jika terlambat > 1 vaksin maka dapat dilakukan sekaligus atau vaksin kombo.
- Interval vaksinasi tetap/ tidak berubah.
So Mampaps, tetaplah imunisasi si kecil sesuai jadwal. Jika memang jadwal imunisasinya tidak sesuai dan tidak teratur, Mampaps bisa berdiskusi dengan dokter anak untuk mengejar keterlambatan imunisasi agar bisa melakukan catch up terhadap jadwal imunisasi yang tertinggal. Mampaps juga harus paham dan tahu bahwa pentingnya imunisasi untuk kesehatan si kecil.
Baca Juga: Penting! Imunisasi Di Setiap Usia Untuk Tumbuh Kembang Si Kecil