Saat kehamilan, gerakan janin dalam perut Mama merupakan salah satu tahap perkembangan kehamilan yang bikin Mama super excited. Terkadang ada gerakan janin yang cukup keras sehingga membuat Mama kaget, atau gerakan halus yang bisa membuat Mama tersenyum-senyum karena geli.
Gerakan janin juga merupakan salah satu pertanda nyata si Kecil berkembang sehat dalam rahim Mama. Dan tidak hanya Mama, Papa juga bisa merasakannya loh. Seiring janin tumbuh besar, tendangannya yang kuat bisa dirasakan Papa saat memegang perut Mama.
Kapan Tendangan Mulai dirasakan Mama?
Umumnya Mama akan merasakan secara jelas gerakan janin pada usia kehamilan 24 minggu. Dimana pergerakan si Kecil lebih terasa. Mama juga akan merasakan gerakan berkedut yang dipercaya terjadi karena janin cegukan dalam perut Mama.
Gerakan dan tendangan si kecil didalam rahim sebenarnya sudah dimulai ketika memasuki usia kehamilan 12 minggu. Secara umum, memasuki usia kehamilan minggu ke-12, tubuh si kecil di dalam rahim sudah mulai menguat, terlihat dari bentuk kepala yang mulai sempurna dan tulang rawan yang juga mulai mengeras.
Ketika sudah mulai menguat, maka janin akan mulai melakukan gerakan. Namun gerak gerik janin pada mulanya mungkin dianggap sebagai angin atau hanya terasa seperti denyutan halus yang terjadi sesaat. Karena itu pada usia awal, mungkin Mama belum merasakannya secara jelas.
Baca Juga: Pentingkah Susu untuk Ibu Hamil? Pahami Ini Dulu!
Tendangan Janin yang Normal Tiap Trimester
Pembagian trimester kehamilan berdasarkan pra konsepsi adalah cara yang lebih sering digunakan, yakni menghitung hari pertama kehamilan dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir.
Gerakan Janin pada Trimester Pertama (sampai usia kehamilan 13 minggu)
Pada usia 12 minggu, janin sudah melakukan gerakan dalam rahim namun kebanyakan tidak dirasakan Mama karena ukuran janin masih sangat kecil.
Gerakan Janin pada Trisemester Kedua (kehamilan minggu 14-27)
Ada sebagian Mama yang merasakan adanya gerakan si kecil di dalam rahim, ada juga yang tidak merasakannya. Gerakan ini memberikan tanda pergerakan lembut seperti denyutan lembut.
Pada usia kehamilan 16 minggu, pergerakan si kecil sudah mulai menguat, Mama akan merasakan sensasi geli di perut namun masih lemah. Masuk usia kehamilan 20 minggu, mungkin Mama merasakan tendangan-tendangan kecil tetapi samar yang sering juga disebut sebagai ‘quickening’.
Pada usia kehamilan 24 minggu, dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, bertambah pula ukuran si janin yang membuat gerakan dan tendangan akan semakin terasa.
Gerakan Janin pada Trisemester Ketiga (kehamilan minggu ke-28 hingga kelahiran/ minggu 40-42)
Pada usia kehamilan 28 minggu, si kecil akan aktif sekali bergerak. Beberapa gerakan dan tendangan si kecil mungkin akan membuat Mama kaget karena terasa cukup kencang.
Namun pada beberapa minggu terakhir kehamilan, gerakan bayi akan semakin berkurang. Hal ini karena makin besarnya ukuran bayi, makin sempit ruang dalam rahim yang memungkinkan ia bergerak. Namun Mama dapat merasakan dari gerakan menendangnya yang semakin kencang. Karena organ tubuhnya terbentuk hampir sempurna.
Baca Juga: Perkembangan Janin dalam Kandungan
Stimulasi yang Mendorong Janin Bergerak
Bila si Kecil tidak seaktif biasanya, Mama bisa mencoba untuk menghentikan aktivitas sementara. Karena biasanya saat Mama beraktivitas, gerakan janin seringkali tidak terlalu dirasakan.
Selain itu bila plasenta Mama berada di posisi depan rahim, seringkali gerakan janin tidak terlalu Mama rasakan.
Namun bila Mama merasakan tidak adanya gerakan janin, Mama dapat melakukan beberapa stimulasi agar janin bergerak, seperti:
1. Makanan
Dengan mengonsumsi makan-makanan yang manis ternyata mampu meningkatkan gerakan si kecil di dalam rahim. Mama dapat mencoba makanan ataupun minuman yang manis-manis sebanyak 250cc seperti jus buah yang alami. Tak hanya makanan dan minuman yang manis saja yang mampu meningkatkan gerakan si kecil di dalam rahim si kecil.
Air dingin juga mampu meningkatkan gerakan si kecil di dalam rahim Mama. Mama bisa coba dengan mengkonsumsi air es atau minuman dingin lainnya. Setelah itu, tunggulah respon si kecil.
2. Suara
Menurut penelitian, janin di dalam rahim mulai bisa mendengar suara sejak usia kehamilan menginjak 20 minggu. Oleh karena itu, Mama bisa menstimulasinya dengan cara ajak berbicara atau mendengarkan musik. Dengan cara itu si kecil dapat merespon apa yang dia dengar dengan cara bergerak.
3. Posisi Tidur Mama
Mama dapat mencoba tidur dengan miring ke sebelah kiri. Posisi ini merupakan posisi yang baik untuk membuat sirkulasi darah lancar. Dengan begitu, hal ini bisa merangsang janin lebih aktif bergerak.
Baca Juga: Menguak Mitos Seputar Kehamilan! Cari Faktanya Disini
Waspada Tanda-tanda Janin Stress
Umumnya janin bergerak sekitar 10 kali dalam waktu 2 jam. Mampaps, hal yang harus diperhatikan serius adalah ketika pergerakan si janin tidak stabil, kemudian melambat atau bahkan menghilang tidak seperti biasanya. Bahkan setelah Mama melakukan berbagai stimulasi, janin terasa tidak bergerak. Jika ini dirasakan Mama, cepatlah Mama berkonsultasi ke dokter, jangan sampai si kecil mengalami stress di dalam rahim.
Tanda janin stress di dalam janin, seperti:
- Gerakan janin berkurang
- Perut dan punggung terasa nyeri sangat hebat
- Detak jantung menurun
- Posisi janin tidak normal
- Kenaikan berat badan berlebih
- Adanya hipertensi pada Mama
- Adanya kram
- Plasenta terlepas
Baca Juga: Kaki Bengkak saat Kehamilan, Kapan Perlu ke Dokter?
Cara Menghitung Gerakan Janin
Mampaps, perlu diketahui satu gerakan merupakan sekali Mama merasakan tendangan atau merentangkan badan atau dorongan. Apabila bayi Mama aktif, umumnya bayi bergerak sepuluh kali dalam jangka waktu dua jam.
Mama Papa harus tahu, ada dua cara pemantauan untuk menghitung gerakan janin, yaitu cara Cardiff dan cara Sadovsky.
Menurut Cardiff, pemantauan ini dilakukan Mama mulai pukul 9 pagi. Mama dianjurkan untuk selalu tidur miring ke sebelah kiri atau duduk, dan menghitung berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai 10 gerakan janin. Bila hingga pukul 9 malam tidak tercapai 10 gerakan, maka Mama dianjurkan untuk datang ke dokter untuk berkonsultasi.
Menurut Sadovsky, Mama dianjurkan untuk tidur miring ke kiri, kemudian hitung gerakan janin. Harus dapat dicapai 4 gerakan janin dalam satu jam, bila belum tercapai. Maka waktunya ditambah satu jam lagi, bila ternyata tetap tidak tercapai 4 gerakan, maka Mama dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: 7 Pemeriksaan USG Kehamilan dan Manfaatnya
Haruskah Menghitung Gerakan Janin Setiap Hari?
Penting sekali Mampaps untuk selalu memantau gerakan si kecil setiap harinya terutama pada trimester akhir kehamilan. Lakukan dengan menghitung dan memantau dengan cara memilih waktu yang sama setiap hari di mana janin biasanya aktif.
Duduklah dengan tenang atau berbaring miring ketika fokus pada gerakan janin. Tulis tiap gerakan yang dilakukan janin, beserta waktunya. Hentikan ketika mencapai 10 gerakan dalam 2 jam.
Nah Mampaps, sudah tahukan mana gerakan normal dan tidak pada janin ketika didalam rahim? Jika memang ada perubahan sekecil apapun yang Mama rasakan, cepat konsultasikan ke dokter, agar si kecil tidak mengalami stress di dalam rahim yang bisa berbahaya bagi keselamatannya.