Hai Mampaps, demam memang dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin, termasuk si kecil yang baru lahir. Karena bayi belum bisa mengungkapkan rasa sakitnya, tentu Mama harus lebih hati-hati dalam merawat demam si Kecil.
Mama Papa Harus Tahu
Demam adalah kondisi yang normal dan merupakan suatu bentuk reaksi terhadap sesuatu yang terjadi di dalam tubuh. Misalnya karena adanya infeksi virus. Suhu tubuh akan kembali normal dengan sendirinya bila tubuh bayi mampu mengatasi infeksi tersebut.Baca Juga: Cara Alami Turunkan Demam Pada Anak
Penyebab Demam pada Bayi Baru Lahir
Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas ambang batas suhu normal. Suhu normal bayi sekitar 36,5°C – 37,5°C sehingga bayi mengalami demam jika suhu tubuhnya di atas 37,5°C. Berikut ini penyebab demam paling sering pada bayi baru lahir, antara lain:
1. Infeksi
Infeksi yang terjadi pada bayi yang baru lahir bisa disebabkan karena infeksi sejak di dalam rahim atau penyakit infeksi ditularkan dari lingkungan sekitarnya.
2. Kurang Asupan Cairan
Pada hari-hari pertama kehidupannya, saat proses menyusui belum berjalan lancar, bisa terjadi kondisi bayi demam akibat kurang asupan ASI. Dehidrasi memang bisa menyebabkan suhu tubuh bayi baru lahir meningkat.
3. Akibat Lingkungan
Panas akibat bayi dibungkus baju, kain dan selimut terlalu tebal, atau menjemur bayi langsung dibawah paparan sinar matahari juga bisa menyebabkan bayi kepanasan bahkan mengalami luka bakar (sunburn). Bayi yang kepanasan akan teraba panas, tampak merah, wajahnya merah dan rewel gelisah.
Ciri Tanda Demam
Demam pada bayi bisa dibedakan melalui suhu tubuh dan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan:
- Demam ringan. Kenaikan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi, hanya mencapai suhu 37 derajat celcius atau 37,5 derajat celcius.
- Demam sedang. Kenaikan suhu tubuh mencapai 38-38,5 derajat celcius.
- Demam tinggi. Bila suhu tubuh bayi mencapai 39 derajat celcius atau lebih.
Namun Mampaps ada ciri dan tanda lain yang bisa Mampaps lihat meskipun suhu tubuh bayi tidak panas, antara lain:
- Tidak mau menyusu atau minum
- Memuntahkan semua asupan
- Kejang
- Bergerak hanya jika dirangsang
- Napas cepat lebih dari 60 kali dalam satu menit
- Napas lambat kurang dari 30 kali dalam satu menit
- Tarikan dinding dada ke dalam yang kuat
- Merintih
- Demam suhu di atas 37,5°C
- Hipotermia suhu di bawah 35,5°C
- Nanah yang banyak pada mata
- Pusar kemerahan hingga meluas sampai di dinding perut atau bernanah
- Bayi sangat rewel atau terlalu lemah
Baca Juga: Jangan Panik! Kenali Penyebab Kejang Demam Pada Si Kecil
Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir
Mengukur suhu tubuh bayi baru lahir bisa di tempatkan di mulut, telinga, ketiak hingga dahi. Penggunaan termometer raksa yang digunakan pada dubur dianggap akurat dan mudah digunakan pada bayi.
Namun, dibanding termometer raksa, penggunaan termometer digital disarankan untuk bayi dan anak, sebab termometer raksa dianggap berisiko beracun jika pecah.
Pada akhirnya, setiap bayi memiliki suhu tubuh yang berbeda-beda. Namun, suhu normal bayi berkisar antara 36,5-37,5 derajat Celcius.
Baca Juga: Bayi Demam? Jangan Panik, Lakukan Langkah Pertama Ini!
Cara Merawat Demam Pada Bayi Baru Lahir
Ada tindakan yang bisa Mampaps lakukan dirumah ketika bayi demam, seperti:
- Bila demam kurang dari 37,5o C, tak perlu dikompres. Susui saja sesering mungkin untuk mencegah dehidrasi.
- Bila demamnya lebih dari 38oC, bisa dipertimbangkan memberinya obat penurun demam, namun harus dengan konsultasi dokter.
- Buat ia nyaman dengan mengompresnya memakai air hangat di dahi, ketiak, dan lipatan paha.
- Hindari menggunakan pakaian tebal. Gunakanlah pakaian tipis, namun jika tampak kedinginan, gunakanlah selimut untuk menutupi tubuhnya.
- Jaga suhu kamar agar tetap sejuk. Mampaps bisa menggunakan AC atau kipas angin. Hindari penggunaan kipas angin terlalu kencang dan mengarah langsung ke bayi.
Baca Juga: Kesalahan Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui!
Kapan Harus Membawa Bayi Baru Lahir Ke Dokter karena Demam?
Menurut ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) demam yang harus dibawa ke dokter jika:
Demam pada bayi dengan usia kurang dari 3 bulan, tanpa memandang keadaan anak secara umum.
- Pada bayi usia 3 – 36 bulan, yang demamnya sudah lebih dari 3 hari atau tampak tanda-tanda bahaya.
- Usia 3 – 36 bulan dengan demam tinggi (lebih dari 39° Celcius).
- Anak semua usia dengan suhu hampir 40° Celcius.
- Bila demam pada anak semua usia disertai dengan kejang demam.
- Anak semua usia yang demam berulang selama lebih dari 7 hari.
- Anak semua usia yang demam, dengan penyakit kronik.
So Mampaps, tetap pantau si kecil jika suhu tubuhnya meningkat. Namun, jika demam sudah lebih dari 3 hari dan atau adanya tanda bahaya Mampaps bisa langsung bawa si kecil ke dokter untuk di konsultasikan.
Yuk simak juga pembahasan mengenai demam di webinar bersama dokter Apin dibawah ini: