Menjemur bayi dibawah sinar matahari pagi disarankan dokter anak untuk mengatasi bayi kuning setelah lahir. Tentunya karena ini merupakan cara alami dan tidak perlu ribet, ya, Mampaps. Saat lahir, fungsi hati si kecil belum sempurna, sehingga bilirubin belum diolah dengan baik. Tingginya kadar bilirubin inilah yang membuat bayi kuning. Umumnya kenaikan bilirubin ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-5 sesudah bayi lahir. Dan akan menurun setelah hari ke-7 sampai hari ke-10.
Sinar matahari membantu memecah bilirubin dalam darah sehingga berangsur-angsur kuning pada bayi bisa hilang. Selain sinar matahari, si kecil juga bisa mendapatkan phototeraphy yang memiliki fungsi sama dengan sinar matahari untuk memecah bilirubin. Fasilitas ini biasanya disarankan oleh dokter bila kadar bilirubin si kecil sangat tinggi.
Baca Juga: Apa Sih Penyakit Kuning? Yuk Simak Penjelasannya!
Bila Bayi Tidak Kuning, Perlukah Menjemurnya?
Selain untuk mengatasi bayi kuning, sinar matahari juga banyak manfaatnya loh Mampaps.
Membantu pembentukan tulang yang kuat
Radiasi ultraviolet dari Matahari membantu tubuh si kecil untuk memproduksi vitamin D. Dimana vitamin D digunakan untuk membantu penyerapan fosfor dan kalsium dari makanan yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Menghangatkan tubuh si kecil
Hangatnya sinar matahari membantu untuk mengeluarkan lendir dari tenggorokan bayi. Terutama apabila si kecil menderita alergi.
Membuat si kecil lebih tenang
Saat pagi berada dibawah sinar matahari, cahaya masuk ke mata si kecil dan merangsang hormon serotonin. Hormon serotonin, yang sering disebut juga ‘hormon bahagia’ ini memberikan efek bahagia, semangat dan nyaman bagi si kecil. Dimana saat bayi kekurangan hormon ini, cenderung merasakan depresi dan masalah perkembangan.
Membantu pola tidur yang baik untuk si kecil.
Dengan meningkatnya produksi hormon serotonin, produksi hormon melantonin akan ditekan. Hormon melantonin sering disebut juga ‘hormon tidur’ karena membuat si kecil mengantuk dan membantunya tertidur. Setelah siang hari si kecil aktiv, menjelang malam hormon serotonin akan menurun dan menaikan level hormon melantonin yang dapat membantu si kecil tidur lebih mudah. Tentunya ini sangat baik untuk pola tidur bayi, terutama bayi dengan usia dini.
Baca Juga: Kesalahan Ini Tak Disadari Mengganggu Siklus Tidur Si Kecil
Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Menjemur Bayi
Sinar Matahari meski memiliki manfaat yang baik, namun juga bisa berbahaya bagi si kecil. Diantaranya menyebabkan kulit bayi terbakar apalagi terlalu lama kena sinar matahari, membuat bayi menjadi dehidrasi dan bisa menyebabkan melanoma atau kanker kulit.
Kapan waktu terbaik untuk menjemur bayi?
Sebaiknya jemur si kecil pada rentang waktu jam 7 – 8 pagi, dimana sinar matahari sudah terasa hangat namun tidak terlalu kuat. Semakin siang, sinar ultraviolet matahari bisa menyebabkan kulit merah dan terbakar.
Berapa lama sebaiknya menjemur bayi?
Cukup jemur sekitar 10-15 menit per harinya agar tidak terlalu lama terpapar sinar matahari.
Bolehkah menjemur bayi dari balik kaca?
Sinar Matahari akan maksimal diterima si kecil apabila terpapar langsung. Menjemur dalam ruangan meski ruangan berkaca tidak akan memberikan manfaat yang cukup karena sinar ultraviolet sulit menembus kaca. Jemurlah si kecil di udara terbuka yang bersih dan terkena sinar matahari pagi secara langsung. Bila dirasa terlalu panas, Mampaps bisa menjemurnya di teras rumah.
Bila si kecil sakit kuning namun cuaca mendung, bagaimana menjemurnya?
Menjemur si kecil saat cuaca mendung tidak akan efektif. Udara dingin malah akan membuat tubuhnya kedinginan. Mampaps bisa berkonsultasi dengan dokter anak terkait phototheraphy di rumah sakit untuk membantu mengatasi sakit kuningnya.
Haruskah semua baju si kecil dibuka saat dijemur?
Mampaps boleh menjemur bayi dalam keadaan telanjang apabila udara cukup hangat. Namun perlu diingat bayi baru lahir masih rentan terkena pilek dan udara luar. Mampaps bisa mengenakan popok atau celana pada si kecil dan memastikan bagian dada nya terkena sinar matahari. Selain membantu melancarkan pernafasan, juga bisa membantu mengeluarkan dahaknya. Setelah mulai hangat, balikkan badan si kecil agar sinar matahari mengenai punggungnya.
Perlukah menggunakan pelindung kepalanya?
Yang terpenting adalah melindungi mata si kecil dari sinar matahari langsung. Mampaps bisa menutup matanya dengan kain agar retina si kecil yang masih sensitif tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan gunakan tabir surya ya, Mams. Kulit bayi baru lahir masih sangat sensitif untuk terkena tabir surya.
Bagaimana bila si kecil rewel?
Meski idealnya bayi dijemur sekitar 10-15 menit, tetap perhatikan kondisi si kecil. Apabila si kecil rewel, mulai menangis dan semua bagian tubuhnya sudah terasa hangat, Mampaps bisa bawa si kecil masuk.
Bila Sakit, bolehkah si kecil dijemur?
Sinar matahari bisa membantu menghangatkan badan si kecil saat batuk dan pilek yang justru bisa membantu penyembuhannya. Namun apabila si kecil demam tinggi dan muntah, jangan jemur si kecil ya, Mams.
Sampai umur berapakah bayi perlu dijemur?
Pada bayi baru lahir, sangat disarankan untuk dijemur dalam beberapa minggu pertama untuk menghindari penyakit kuning. Namun tidak ada batasan usia tertentu untuk menjemur bayi karena vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan si kecil sampai usia dewasa. Umumnya bayi yang semakin besar semakin sulit untuk diam saat dijemur. Sebagai alternatifnya, Mampaps bisa mengajaknya sambil berjalan-jalan pagi.
Bayi Prematur apakah aman untuk dijemur?
Bayi prematur memerlukan suhu tubuh yang stabil sehingga tidak disarankan untuk dijemur. Mampaps bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk memeriksa kondisi tubuh si kecil dan waktu yang aman untuk dijemur sinar matahari secara langsung.
Menjemur Bayi Sebaiknya Sesudah Mandi Atau Sebelum Mandi?
Biasanya bayi dijemur sebelum mandi. Waktu menjemur bisa Mampaps manfaatkan sambil memijat si kecil menggunakan baby oil dan membersihkan lipatan tubuh si kecil. Namun pastikan saat si kecil dimandikan, suhu tubuhnya sudah kembali normal, ya, Mampaps. Jangan mandikan si kecil saat tubuhnya masih panas atau berkeringat.
Bolehkah diberi air minum setelah dijemur?
Bayi akan kehilangan banyak cairan saat dijemur. Berilah ASI sebanyak dan sesering mungkin untuk mengembalikan cairan tubuhnya. Jangan berikan minum air putih pada bayi dibawah usia 6 bulan karena akan mengganggu keseimbangan elektrolit tubuhnya.
Baca Juga: Jangan Berikan Air Putih pada Bayi Mama, berbahaya!
Nah, Mampaps, sudah tahukan cara menjemur si kecil yang benar? Mampaps bisa gunakan juga waktu menjemur sebagai quality time bersama si kecil. Ajak si kecil berbicara, nyanyikan lagu untuknya atau ceritakan kisah-kisah padanya. Suara Mama dan Papa yang menenangkan, bisa membuatnya lebih nyaman saat berjemur.