Hai Mampaps, kondisi dehidrasi pada si kecil memang terkadang sangat menakutkan. Sayangnya kondisi ini sering tidak diketahui oleh Mampaps. Terutama bila si Kecil tidak mengalami masalah menyusui ASI. Padahal dehidrasi dapat terjadi juga pada bayi usia si kecil dibawah 6 bulan.
Mama Papa Harus Tahu
Kondisi dehidrasi ternyata paling mudah menghampiri bayi, karena berat badannya yang masih rendah, ditambah laju metabolisme pada bayi yang lebih tinggi. Sehingga, membuat si kecil sensitif jika kehilangan cairan, walau jumlahnya sedikit.
Oleh karena itu Mampaps, mari kita lihat apa penyebab dan tanda dehidrasi pada bayi.
Baca Juga: Jangan Berikan Air Putih pada Bayi Mama, berbahaya!
Kenapa Bisa Terjadi Dehidrasi Pada Bayi?
Mampaps harus tahu, apa saja yang dapat menyebabkan si kecil bisa mengalami dehidrasi:
1. Diare
Diare menjadi penyebab paling banyak yang menyebabkan si kecil menjadi dehidrasi. Adanya peningkatan frekuensi buang air besar dalam sehari akan menguras jumlah cairan tubuh cukup banyak. Terutama jika disertai muntah yang membuat keseimbangan elektrolit tubuh si kecil menjadi terganggu.
2. Demam
Adanya peningkatan suhu tubuh dapat membuat terjadinya dehidrasi pada si kecil. Karena saat demam akan banyak berkeringat untuk menurunkan suhu tubuhnya, sehingga terjadi penguapan air dari kulitnya. Semakin tinggi suhu tubuh, maka semakin tinggi risiko terjadinya dehidrasi.
3. Asupan Cairan yang Kurang
Kurangnya asupan cairan pada si kecil biasanya terjadi saat sakit. Saat sakit membuat si kecil menjadi tidak nyaman untuk makan dan minum. Contohnya ketika si kecil tumbuh gigi, batuk, pilek, dsb sehingga konsumsi air putih bisa sangat sedikit dan dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
4. Kondisi Cuaca
Cuaca yang terlalu panas menyebabkan si kecil mengeluarkan keringat secara berlebihan. Bila kondisi ini tak diimbangi dengan asupan cairan atau minum yang cukup, maka dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi.
Baca Juga: 5 Langkah Awal Yang Wajib Mama Lakukan Saat Diare Pada Anak!
Kenali 6 Tanda Dehidrasi pada Bayi
Mampaps harus mengetahui tanda dan gejala dehidrasi pada si kecil, karena si kecil yang masih berusia dibawah 6 bulan belum dapat menyampaikan keluhannya. Tanda dehidrasi yang perlu Mampaps waspadai antara lain:
1. Ubun-ubun Besar
Pada dehidrasi ringan, bentuk ubun-ubun besar (UUB) si kecil masih tampak normal. Sedangkan pada dehidrasi sedang, UUB tampak mulai cekung dan semakin mencekung saat dehidrasi berat.
2. Kondisi Umum Si Kecil
Mampaps, derajat dehidrasi dapat dilihat secara sekilas dari kondisi umum pada si kecil. Jika si kecil mengalami dehidrasi ringan, si kecil masih sadar, sangat rewel, masih mau minum karena sangat haus.
Bila dehidrasi berlanjut ke derajat sedang, si kecil bisa terlihat rewel, gelisah, namun sudah malas untuk minum. Kadang-kadang si kecil juga tampak terlihat mengantuk, namun tidak sering.
Namun, bila si kecil terlihat lebih banyak mengantuk dan sering tidur, lemas, berkeringat, dan kaki-tangannya dingin sampai terlihat kebiruan, itu artinya keadaan tersebut sudah masuk derajat berat.
3. Buang Air Kecil
Jika dehidrasi derajat ringan, urin si kecil masih berwarna kuning dan masih sering buang air kecil. Pada dehidrasi sedang, si kecil sudah jarang buang air kecil dan warna urin semakin pekat. Dan jika si kecil tidak lagi dapat buang air kecil hati-hati masuk dehidrasi derajat berat.
4. Air Mata
Mampaps, air mata merupakan salah satu indikator jumlah cairan tubuh. Jika anak menangis dan masih mengeluarkan air mata, dehidrasinya masih ringan. Bila air mata sudah tidak ada, maka dehidrasi masuk ke derajat sedang. Namun, bila mata sangat kering dan mata sangat cekung, hati-hati si kecil sudah berada di derajat berat.
5. Pola Pernafasan dan Nadi
Pada dehidrasi ringan, pola napas dan denyut nadi masih normal yaitu di bawah 120 kali per menit. Namun jika sudah masuk ke dehidrasi sedang, nafas mulai dalam dan denyut nadi pun cepat dan lemah.
Denyut nadi normal pada si kecil biasanya berkisar 120-140 kali per menit. Pada dehidrasi berat, pola nafas biasanya akan berubah menjadi cepat dan dalam. Nadi biasanya sulit diraba, jika pun teraba biasanya < 120 kali per menit.
6. Turgor Kulit
Cubitan turgor kulit juga menjadi indikator untuk menilai dehidrasi pada si kecil. Jika kulit keriput dan kering, kurang elastis (turgor turun) sehingga bila dicubit tidak cepat kembali (tetap mengkerut) maka derajat dehidrasi bisa tergolong berat.
Baca Juga: Wajib Tahu! Kenali 3 Fase Demam Berdarah ini Mampaps!
Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Dehidrasi?
Ketika si kecil menunjukkan tanda dan gejala dehidrasi, ada beberapa hal yang dapat Mampaps lakukan, antara lain:
- Selalu berikan cukup cairan. Teruslah memberikan ASI agar cairan yang hilang tetap terpenuhi.
- Hindari si kecil dari paparan sinar matahari berlebih. Pakailah pakaian yang menyerap keringat, nyaman, dan sejuk.
- Jika si kecil dehidrasi akibat demam. Mampaps bisa lakukan dengan membantu mengkompres si kecil agar suhu tubuhnya turun dan selalu memberikan ASI.
So, Mampaps jangan anggap sepele dehidrasi pada si kecil yang berusia dibawah 6 bulan. Bawalah konsultasi ke dokter jika memang dehidrasi tergolong berat. Agar dehidrasi pada si kecil cepat teratasi.
Baca Juga: Bayi sering muntah, apakah gumoh biasa atau reflux bayi (GERD)?