Selain coronavirus, DBD atau demam berdarah yang sedang mewabah juga meresahkan masyarakat. Mengingat curah hujan yang cukup tinggi, banyak warga yang mulai terserang DBD. DBD merupakan wabah yang cukup berbahaya, terutama bagi ibu hamil. DBD saat hamil dapat membahayakan kondisi ibu dan janin. Apa saja resiko dari terkena DBD saat hamil? Bagaimana langkah pencegahannya? Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Pada dasarnya, kondisi ibu hamil-lah yang menentukan apakah virus DBD berpotensi masuk ke janin atau tidak. Daya tahan tubuh dan histori kesehatan ibu hamil sangat mempengaruhi kemampuan Mams dalam melawan virus DBD. Histori penyakit DBD pada ibu hamil merupakan hal yang sangat berpengaruh. Ibu hamil yang baru terserang DBD akan mengalami dampak yang berbeda dengan ibu hamil yang sudah pernah terserang virus DBD.
Baca juga: Pertolongan Pertama Gejala Demam Berdarah di Rumah
Penyebab Demam Berdarah / DBD saat Hamil
Seperti yang kita ketahui bahwa demam berdarah disebabkan oleh adanya infeksi virus yang berasal dari nyamuk Aedes aegypti. Untuk mengenal demam berdarah lebih jauh, mari simak beberapa kalimat berikut.
- Nyamuk Aedes aegypti bertelur di genangan air. Air yang tertampung pada ember, bak mandi hingga kaleng atau wadah yang berserakan di lingkungan merupakan tempat yang disukai nyamuk penyebab DBD tersebut.
- Tempat kotor juga merupakan tempat berkembang biak yang disukai oleh nyamuk Aedes aegypti.
- Iklim tropis di Indonesia merupakan tempat yang cocok bagi nyamuk Aedes aegypti untuk dapat berkembang biak. Sebab, nyamuk ini senang dengan iklim hangat dan udara yang lembab.
- Nyamuk Aedes aegypti biasanya muncul dan menghisap darah ketika pagi-pagi atau saat sore menjelang magrib.
DBD Saat Hamil
Gejala DBD hampir mirip dengan flu, yaitu:
- Sakit kepala
- Tubuh pegal-pegal
- Dehidrasi
- Demam tinggi hingga menggigil
- Gusi berdarah
- Mual hingga muntah
- Trombosit menurun
- Munculnya ruam di tubuh bagian atas
Menurunnya trombosit ketika terkena DBD saat hamil membuat Mams mengalami pendarahan. Kondisi pendarahan akibat DBD inilah yang membahayakn kondisi Mams dan janin.
Dampak DBD Saat Hamil
- Berat badan lahir rendah (BBLR)
- Kelahiran prematur
- Pendarahan hingga menyebabkan masalah serius pada janin
- Jika DBD terjadi di awal kehamilan, dapat berpotensi keguguran.
Oleh karena itu, jika Mams mengalami demam ketika akan melahirkan, biasanya dokter akan memeriksa suhu, ruam, serta trombosit untuk memastikan bahwa Mams bebas DBD. Meskipun demikian, sejauh ini DBD tidak menyebabkan kelainan fisik pada bayi yang akan lahir.
Baca juga: Bahaya! Kenali Gejala Demam berdarah dan Cara Pencegahannya
Cara Tepat Penanganan DBD Saat Hamil
- Melakukan istirahat yang cukup, bahkan lebih lama dari biasanya
- Jangan lupa selalu mengkonsumsi air putih dan jus buah untuk mencegah kondisi dehidrasi pada tubuh ibu hamil
- Pemantauan tekanan darah serta trombosit oleh tenaga medis
- Jika diperlukan, Mams akan disarankan tenaga medis untuk melakukan infus yang bertujuan untuk meningkatkan trombosit
- Biasanya dokter akan memberikan resep obat pereda rasa nyeri untuk mengatasi demam dan nyeri pada otot yang nyeri
- Saat Mams mengalami pendarahan yang banyak, tenaga medis akan menyarankan untuk melakukan transfusi darah
- Kondisi ekstrim mengharuskan tenaga medis melakukan pemberian oksigen dan cairan intravena kepada Mams.
Pencegahan Demam Berdarah saat Hamil
- Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan bebas dari sarang nyamuk (hindari kebiasaan menggantung banyak baju di dinding rumah karena biasanya akan menjadi sarang nyamuk)
- Hindari pakaian berwarna gelap selama wabah DBD (sebab nyamuk menyukai warna gelap)
- Gunakan lotion anti nyamuk yang aman untuk ibu hamil dan sebagainya untuk mencegah gigitan nyamuk
- Jika perlu, gunakan kelambu pada saat tidur untuk menghindari nyamuk di malam hari
- Membuat suhu kamar dan ruangan menjadi dingin, sebab nyamuk menyukai suhu yang hangat
- Jangan lupa menguras bak mandi minimal seminggu sekali
- Lakukan penutupan pada benda yang memungkinkan adanya genangan air
Jika tubuh Mams sudah mulai memperihatkan gejala adanya DBD, jangan ragu untuk langsung mengkonsultasikannya ke dokter kesayangan Mampaps agar langsung mendapatkan penangan yang tepat. Jangan lupa cari tahu juga mengenai Fakta dan Mitos Penyakit Demam Berdarah. Sehat selalu, Mams!
Baca Juga: Wajib Tahu! Kenali 3 Fase Demam Berdarah ini Mampaps!