Hai Mampaps siapa yang tidak pernah merasakan sakit kepala? Tentunya hampir semua Mampaps pernah merasakan sakit kepala mulai dari derajat ringan sampai berat. Sakit kepala merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami. Meski seringkali tidak memerlukan perawatan di Rumah Sakit, bila terlalu sering dirasakan, tentunya cukup mengganggu dan bisa saja merupakan gejala penyakit yang lebih serius.
Keluhan Sakit Kepala yang Paling Sering dialami
Sakit kepala merupakan rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Ada yang mengalami sakit kepala hanya sebentar dan sembuh dengan sendirinya, ada pula yang bisa mengalaminya berbulan-bulan dan harus memerlukan obat untuk meredakannya.
Jenis sakit kepala sendiri cukup banyak macamnya, biasa dikelompokkan berdasarkan lokasi sakit kepala maupun penyebabnya. Namun yang paling sering umum dialami diantaranya:
- Sakit kepala karena tegang. Ini merupakan sakit kepala yang paling sering dialami. Ditandai dengan terasa kakunya leher bagian belakang serta bahu. Umumnya sakit kepala jenis ini disebabkan karena stres, tegang, berada dalam satu posisi tubuh dalam jangka waktu lama atau salah posisi tidur. Biasanya sakit kepala ini hilang dengan sendirinya setelah tidur atau beristirahat dengan cukup.
- Migrain atau sakit kepala sebelah. Saat migrain, biasanya terasa berdenyut di satu sisi kepala. Seringkali sangat intens sehingga cukup mengganggu aktivitas. Pada beberapa orang, migrain dapat menyebabkan muntah dan mual.
- Sakit kepala cluster. Sakit kepala ini merupakan salah satu keluhan umum yang sering dialami dan cukup menyakitkan. Terutama terasa sakit di area sekitar mata dan dahi, mata memerah dan hidung berair. Sakit kepala ini banyak dialami oleh pria.
- Sakit kepala hormon. Sakit kepala ini menyerang pada periode tertentu, terutama pada wanita menjelang periode menstruasi atau memasuki menopause.
Baca Juga: Minum Paracetamol Saat Hamil, Apakah Boleh?
Kenapa Wanita Lebih Rentan Mengalami Sakit Kepala Daripada Pria?
Sakit kepala merupakan masalah umum yang sering dijumpai. Jika berdasarkan jenis kelamin, sakit kepala ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan perbandingan 3:1. Semua usia dapat terkena, namun sebagian besar pasien adalah orang dewasa muda yang berumur berkisar antara 20-40 tahun.
Ada beberapa alasan wanita lebih rentan terkena sakit kepala dibandingkan pria seperti, adanya faktor hormon, emosi dan stress, cara kerja otak yang berlebih, perasaan cemas, dan depresi.
Baca Juga: Haid Tidak Teratur? Berikut Penyebab dan Bahayanya!
Kapan Wanita Sering Mengalami Sakit Kepala?
Mampaps sakit kepala memang banyak penyebabnya. Khususnya bagi wanita, sakit kepala lebih sering menyerang pada periode tertentu, diantaranya:
1. Menstruasi
Sakit kepala ini bersifat hormonal dan diakibatkan oleh menurunnya kadar estrogen. Biasanya sakit kepala ini akan muncul antara dua hari menjelang haid, hingga tiga hari pertama menstruasi.
2. Kehamilan
Sakit kepala ini juga bersifat hormonal biasanya akan menyerang di minggu-minggu awal kehamilan. Bisa juga sakit kepala menyerang karena Mama mengalami dehidrasi dengan seringnya buang air kecil dan kurangnya asupan air selama kehamilan. Seiring berjalannya waktu dan Mama menjaga kesehatan dengan baik, sakit kepala ini akan membaik bahkan hilang sama sekali.
3. Menopause
Sakit kepala ini terjadi ketika wanita tersebut telah mendekati masa menopause. Hal ini Ini dikarenakan siklus hormonal yang mulai terganggu dan sering naik turun.
4. Pil KB
Pil KB juga dapat mempengaruhi sakit kepala pada beberapa wanita. Sakit kepala jenis ini juga akibat pengaruh dari hormon. Jika memang merasa sakit kepala terus menerus sebaiknya Mama bisa menghentikan sejenak penggunaan pil KB tersebut dan konsultasikan kembali ke dokter kandungan.
Baca Juga: Apa Ya Pil KB Yang Bagus Buat Mama?
Penyebab Sakit Kepala yang Sering Tidak Disadari
Mams, selain sakit kepala ini disebabkan oleh pengaruh hormon pada wanita, ternyata ada beberapa penyebab lain yang sering tidak disadari oleh Mama, seperti:
1. Makanan
Makanan yang mengandung zat sulfit seperti terlalu asam, makanan yang diasapi, dikeringkan, atau dipanaskan berkali-kali dapat melebarkan pembuluh darah. Hal inilah yang menyebabkan sakit kepala yang dirasakan tiba-tiba.
2. Pola Tidur
Pola tidur yang tidak teratur juga dapat menyebabkan sakit kepala. Begitu juga jika Mama kurang tidur.
3. Stress dan Cemas
Ketika stress melanda, nafas akan lebih dangkal dan cepat. Semakin sedikit oksigen yang diterima oleh otak, semakin banyak pembuluh darah yang menyempit. Inilah yang dapat menyebabkan sakit kepala tiba-tiba.
4. Menghirup Aroma Menyengat
Tak pernah menyangka menghirup udara atau bau yang terlalu menyengat juga dapat menimbulkan sakit kepala. Seperti bau bensin, rokok, parfum dll.
5. Kuncir Rambut Terlalu Ketat
Hal ini juga jarang Mama perhatikan. Jika kita mengikat rambut terlalu ketat inilah yang dapat membuat kulit kepala tertarik dan menyebabkan ketegangan. Sehingga sakit kepala dapat dirasakan tiba-tiba.
6. Sinar Matahari
Pantulan sinar matahari dapat merangsang kerja talamus, bagian otak yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke tubuh sehingga menyebabkan rasa sakit.
7. Cuaca
Perubahan tekanan yang menyebabkan perubahan cuaca diduga memicu perubahan senyawa kimia dan senyawa elektrik di dalam otak, dan dapat mengganggu saraf yang mengarah ke sakit kepala. Perubahan cuaca ini diantaranya hujan deras, badai, kelembapan tinggi dsb.
Baca Juga: 10 Jenis Olahraga ini Wajib Dicoba untuk Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan
Cara Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Obat
Bila sering mengalami sakit kepala, mengurangi penggunaan obat untuk meredakan rasa sakit tentunya lebih aman ya, Mams. Apalagi bila Mama sedang menjalani kehamilan, tentunya harus berhati-hati dan membatasi konsumsi obat-obatan.
Untuk mengatasi sakit kepala Mama tanpa obat, dapat mencoba hal dibawah ini:
1. Tidur yang Cukup
Usahakan jadwal tidur teratur. Hindari tidur terlalu lama, ataupun terlalu sedikit. Mengurangi tidur larut malam akan baik untuk metabolisme tubuh Mama sehingga bisa bangun lebih pagi.
2. Relaksasi
Hal ini dapat mengatasi sakit kepala dengan cara memejamkan mata dan atur napas. Usahakan untuk mengambil napas dalam-dalam di hitungan ke empat, tahan napas selama 5-7 detik, lalu hembuskan. Ulangi beberapa kali.
3. Pijat dan Peregangan Leher
Mama dapat memijit bagian yang sakit menggunakan jari telunjuk dan atau ibu jari. Berikan pijatan ringan dengan konstan selama 7-15 detik, lalu lepaskan. Ulangi lagi sampai rasa sakit berkurang. Atau Mama dapat meminta bantuan untuk memijit area kepala, leher, dan pundak.
4. Terapi Panas
Mama dapat mencoba dengan mengompres bagian kening dan belakang leher menggunakan lap hangat, tujuannya agar melancarkan peredaran darah dan mengendurkan otot-otot yang kaku.
5. Istirahat di Ruang Tenang dan Gelap
Ketika sakit kepala cobalah Mama untuk pergi ke tempat ruangan yang tenang dan gelap. Dengan begitu baringkan badan atau duduk dengan melemaskan bagian kepala serta pundak sehingga sakit kepala berkurang.
6. Minum Air Putih yang Cukup dan Makan yang Teratur
Dehidrasi ternyata dapat pula menyebakan sakit kepala tiba-tiba. Untuk itulah cukupi kebutuhan air Mama dengan selalu rajin minum air putih. Anjuran untuk minum air putih dalam sehari adalah 2L.
Selain itu, makanlah lebih sering, dengan porsi lebih kecil di setiap sela-sela waktu makan untuk mencegah kadar gula darah menurun yang dapat pula menyebabkan sakit kepala.
7. Hindari Stress
Jika pekerjaan sedang menumpuk sebaiknya ada waktu jeda untuk istirahat. Istirahatkan pula mata Mama dari penggunaan gadget minimal 10 menit per jam. Mama bisa juga berjalan atau berdiri sehingga meregangkan otot-otot yang kaku.
Nah Mampaps, sakit kepala memang dapat hilang sendiri dengan mengetahui penyebabnya. Tapi jika sakit kepala ini berlanjut 2-3 hari ada baiknya Mampaps datang berobat dan berkonsultasi ke dokter.
Baca Juga: Ayo Cari Tahu! Pemeriksaan Kehamilan Penting Bagi Mama