Jika Mama Papa tinggal di daerah berhawa panas, Mams akan sering menemukan bintik merah di kulit si kecil dan menyebabkan gatal-gatal, ini sering disebut sebagai biang keringat.
Biang keringat atau miliaria merupakan ruam kecil berwarna merah dan terasa gatal, serta bisa menyebabkan rasa menyengat atau perih pada bagian kulit. Penyebabnya adalah karena tersumbatnya kelenjar keringat pada kulit. Meski tidak berbahaya, si kecil cenderung rewel dan tidak nyaman karena biang keringat ini.
Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi dengan Aman & Ampuh!
Tidak hanya terjadi pada bayi, biang keringat juga bisa dialami orang dewasa, terutama saat cuaca panas atau pada lingkungan yang lembab.
Namun tidak menutup kemungkinan biang keringat juga bisa terjadi pada cuaca yang dingin disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit dan keringat tidak bisa keluar.
Yuk simak ini dia beberapa cara mengatasi biang keringat pada bayi, yang bisa Mams terapkan dirumah.
1. Hindari Udara yang Panas dan Lembab
Bawalah bayi ke ruangan yang sejuk dan dingin. Jika di rumah menggunakan kipas angin dan AC, sebaiknya jangan arahkan langsung angin ke si kecil. Pastikan terus si kecil cukup banyak minum air, sebagai pengganti cairan yang hilang melalui keringat agar bayi tidak dehidrasi.
2. Jangan Terlalu Sering Menggendong Si Kecil
Jangan terlalu sering menggendong si kecil saat cuaca sedang panas. Karena si kecil akan terpapar dua sumber panas yaitu cuaca dan suhu tubuh Mams. Sebaiknya untuk tidurkan bayi di ranjang dan biarkan berbaring atau merangkak. Biarkan si kecil bebas bergerak.
3. Rajin Mandikan Bayi
Mandi bisa membantu membersihkan sumbatan pada kulit bayi. Kulit bayi memiliki kelenjar keringat yang belum sempurna sehingga mudah terkena biang keringat. Jadi, Jangan menunda untuk memandikan anak ya Mams, Keringkan badan bayi sebelum mandi dan pastikan suhu tubuh si kecil dalam keadaan normal. Jangan mandikan bayi saat berkeringat banyak atau sedang kepanasan. Biarkan suhu tubuh mendingin, baru mandikan.
Jangan lupa untuk mengeringkan tubuh anak setelah memandikan si kecil.
4. Seka Dengan Kain Basah
Bila udara panas atau sering berkeringat, dinginkan kulit bayi dengan menyekanya menggunakan kain basah yang dingin. Gunakan kain dengan bahan halus agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
5. Menggunakan Pakaian yang Tidak Ketat
Pakaian yang terlalu ketat, membuat anak berisiko mengalami biang keringat, karena dapat membuat tubuh menjadi panas. Dan juga, keringat gagal terserap oleh pakaian sehingga kulit menjadi lembab. Kondisi ini sangat berisiko mengalami biang keringat. Ganti pakaian sesering mungkin apabila bayi berkeringat.
Sebaiknya memilih pakaian yang sejuk dan ringan dan bersifat alami seperti dari kain sintetis, seperti poliester dan nilon, karena kain sintetis dapat menyerap panas. Sebaiknya Mams melonggarkan pakaian anak saat digunakan dan tidak memakaikan popok pada si kecil.
6. Menggunakan Obat Alami
Kulit bayi sangat sensitif ya, Mam. Sebisa mungkin hindari pemberian salep apalagi bila tidak melalui resep dokter. Mama bisa menggunakan bahan alami seperti mengoleskan madu pada biang keringat atau menggunakan mentimun. Apabila si kecil tidak banyak bergerak, mama bisa menumbuk mentimun dan membalurkannya pada biang keringat sebagai kompres dingin.
7. Pertimbangkan Saat Gunakan Bedak, Lotion dan Krim
Bedak membantu kulit bayi untuk tetap kering, namun jangan aplikasikan bedak di saat kulit bayi basah atau kondisi biang keringat menggelembung. Sebisa mungkin hindari penggunaan bedak, krim maupun lotion karena justru akan menyumbat pori. Dalam penggunaan krim untuk biang keringat pada bayi sebaiknya menggunakan krim hidrokortison dan lotion calamine sesuai dengan saran dokter yah Mams. Dan ingat, saat mengoleskan lotion pada kulit jangan sampai dekat dengan mata si kecil ya. Jangan menggunakan krim dan lotion jenis lain karena bisa membuat biang keringat semakin parah.
8. Potong Kuku si Kecil
Seringkali si kecil menggaruk biang keringat karena gatal. Lecet karena luka pada kulit bisa menimbulkan luka yang lebih parah.
Biang keringat ini tidak menular dan untuk mengatasi biang keringat pada bayi Mams bisa lakukan sendiri di rumah.
Baca juga : Merawat Bayi Baru Lahir? Hal Ini Wajib Mama dan Papa Ketahui!
Gejala Biang Keringat pada Bayi
Biang keringat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut tingkat keparahannya. Gejala yang muncul juga berbeda, namun pada bayi biasanya biang keringat biasanya terbagi atas :
Miliaria kristalina
Ini adalah jenis biang keringat yang paling ringan dan hanya mempengaruhi saluran keringat dari lapisan kulit teratas.
- Kulit berwarna merah
- Sensasi gatal
- Timbul Bintil kecil berisi cairan jernih yang mudah pecah
- Kulit cenderung kering
- Biasanya pada anak terjadi di bagian leher, punggung, dada, ketiak, lipatan pinggang dan lipatan paha
Miliaria rubra
Jenis ini muncul pada lapisan kulit bagian dalam. Biasanya terjadi karena suhu panas dan lembab. Ciri-cirinya:
- Timbul gatal dan rasa menyengat
- Kulit mengalami peradangan dan terasa sakit
- Bintil kecil kemerahan
Kondisi ini umumnya tidak memerlukan pertolongan medis karena biang keringat bisa hilang dengan dengan sendirinya dalam beberapa hari (kecuali jika biang keringat terjangkit infeksi), tapi tidak ada salahnya untuk mengatasi biang keringat dengan segera mungkin.
Namun pada tingkat lebih parah, biasanya akan timbul demam dan menggigil. Timbul pembengkakan kecil biasanya di ketiak dan selangkangan
Baca juga : Wajib Harus Tahu! Penyakit yang Jarang di Dengar Tapi Bisa Berbahaya
Mama Papa Harus Tahu
Apabila biang keringat bayi tidak membaik setelah lebih dari 3 hari dilakukan perawatan, timbul demam atau mulai timbul nanah dan membengkak, segera konsultasikan ke dokter. Karena gejala ini mungkin merupakan gejala penyakit lain atau infeksi bakteri karena garukan si kecil.
Biang Keringat vs Alergi
Kulit bayi yang baru lahir sangat sensitif sekali, sehingga banyak bayi yang terkena biang keringat. Karena memiliki gejala yang hampir mirip, banyak orang tua yang salah mengenali ciri-ciri biang keringat dengan ciri-ciri alergi.
Biang keringat dan alergi punya kemiripan yaitu rasa gatal-gatal, kulit kemerahan dan iritasi. Tapi, dua hal tersebut terjadi karena penyebab yang berbeda. Apa sih perbedaannya?
- Biang keringat pada bayi disebabkan oleh bakteri, keringat dan sel kulit mati yang terperangkap dalam kulit
- Sedangkan alergi merupakan respon kekebalan tubuh terhadap alergen seperti debu, makanan, hingga zat kimia pada produk perawatan bayi
Bila diperhatikan lebih jeli, Mampaps bisa membedakan ciri biang keringat dengan alergi. Yuk simak perbedaan keduanya dibawah ini.
Tanda biang keringat pada bayi
Kenali beberapa ciri biang keringat yang bisa diamati dengan beberapa tanda berikut:
- Kemerahan pada kulit
- Muncul rasa gatal-gatal
- Terkadang muncul kulit kering
- Biasanya muncul di bagian punggung, leher, ketiak atau beberapa bagian lainnya yang sering mengeluarkan keringat
- Sering terjadi karena cuaca panas/lembab
Tanda alergi bayi
Tidak hanya kemerahan pada kulit, tanda yang muncul saat alergi juga beragam, seperti:
- Rasa gatal pada kulit
- Pilek atau bersin
- Timbul pembengkakan pada beberapa bagian tubuh
- Sulit bernafas
- Mengalami gangguan pencernaan, seperti diare (biasanya terjadi akibat alergi pada makanan)
- Tidak berpengaruh oleh paparan sinar matahari
- Timbul setelah si kecil makan makanan tertentu (untuk alergi terhadap makanan)
Baca Juga: Waspada! Ini Alergi Makanan yang Sering Terjadi Pada Bayi