Pembelajaran jarak jauh mashi diterapkan hingga kini. Bukan tanpa pertimbangan, masih berlakunya sistem belajar online disebabkan oleh pandemi yang belum juga usai. Beberapa hari lalu, seorang siswi berinisial MI berusia 16 tahun nekat bunuh diri karena daring. Kejadian tersebut terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, MI sering menceritakan mengenai kesulitannya akses internet di kampung sehingga tugas yang diperoleh dari pembelajaran jarak jauh menjadi menumpuk. Ia pun nekat bunuh diri dengan meminum racun rumput. Hal tersebut diketahui lantaran ia merekam aksi bunuh diri dengan durasi video 32 detiik di ponsel miliknya pribadi.
Kejadian siswi bunuh diri karena daring ini menyita perhatian sejumlah pihak, termasuk Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Ramli. Ramli megatakan bahwa kejadian yang menimpa MI haruslah dijadikan cambuk peringatan bagi Kemendikbud. Menurutnya, pembelajaran jarak jauh tidak memiliki standar khusus sehingga berpotensi memicu stres pada siswa bahkan berujung bunuh diri. Lantas, bagaimanakah tips agar anak belajar online tanap tertekan dan stres?
Pentingnya Peran Orang Tua Saat Belajar Online
Orang tua memiliki peran penting di setiap pertumbuhan serta perkembangan anak-anaknya. Termasuk dalam hal akademik, anak-anak juga masih perlu dampingan dari orang tua, sekalipun anak sudah memasuki masa SMA. Terlebih lagi dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh dengan sistem online yang dapat membuat anak tertekan dan stres dengan tugas-tugas yang diberikan oleh pihak sekolah.
Orang tua seharusnya menjadi pihak yang paling mengerti mengenai karakter anak mereka sendiri. Sebagai orang tua, tentu Mampaps mengetahui bagaimana cara membangkitkan semangat ana kembali. Mungkin permasalahan yang mereka hadapi terlihat remeh di mata Mampaps, namun jangan pernah mengacuhkannya saat ia berani bercerita tentang semua permasalahannya, termasuk kesulitannya dalam belajar online. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti kejadian bunuh diri karena daring.
Adanya dukungan dan kehadiran orang tua dapat mengurangi risiko stres dan depresi yang dapat muncul pada anak yang sedang menghadapi masalah. Dengan demikian, anak menjadi mood dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk ketika harus belajar online setiap hari.
Baca Juga: Tega! Ibu Bunuh Anak Karena Belajar Online
Peran Guru dalam Pembelajaran Online
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti turut angkat bicara mengenai kasus aksi bunuh diri karena daring yang menimpa MI di Gowa, Sulawesi Selatan. Menurutnya, perlu adanya pendampingan dari pihak sekolah kepada siswa yang memiliki masalah psikologis selama belajar online. Ia berharap adanya peran dari guru serta guru dan bimbingan konseling dalam hal mengatasi rasa stres yang muncul akibat diterapkannya belajar online.
Retno menilai bahwa pihak sekolah pun sebaiknya mencari tahu terkait kendala yang dialami oleh para siswa sehingga bisa dicari solusinya bersama-sama.
Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh Diperpanjang Hingga Akhir Tahun, Ma!
Tips agar Anak Tak Depresi saat Belajar Online
Berikut merupakan beberapa tips yang bisa Mampaps lakukan di rumah agar anak tidak depresi saat belajar online dan memicu hal yang tidak diinginkan berkaca dari kejadian bunuh diri karena daring.
Jika Mams seorang Mams pekerja:
- Menyempatkan diri untuk menjadi tempat cerita bagi anak sebelum tidur
- Membuat sudut khusus belajar yang mirip dengan suasana ruang kelas
- Memberikan dukungan berupa kalimat positif sebelum berangkat kerja
- Memberikannya fasilitas, misalnya dengan mendatangkan guru privat, atau les melalui aplikasi online
- Mendukung hobi yang dapat meningkatkan semangatnya
- Menghabiskan akhir pekan sepenuhnya untuk keluarga.
Baca Juga: Mama Bekerja? Ini Dia Tips Bagi Waktu dengan Anak PJJ
Jika Mams seorang ibu rumah tangga:
- Memastikan suasana hati Si Kecil sedang baik sebelum belajar online dimulai
- Memberikan sarapan yang disukainya
- Memastikan kondisi rumah kondusif untuk Si Kecil belajar online (Mams tidak menyalakan televisi, atau bermain sosial media yang dapat mengalihkan perhatian Si Kecil)
- Membuat jadwal seperi jam belajar di sekolah pada umumnya
- Jika Mams paham terkait materi yang sedag dihadapi Si Kecil, bantulan ia untuk memahaminya dengan cara yang menyenangkan, seperti dibuatkan games, kuis dan sebagainya.
- Mengingatkannya tentang waktu bermain ketika jam sekolah sudah selesai
- Sediakan cemilan sehat di tengah pembelajaran jarak jauh
Baca Juga: Belajar di Rumah Membuat Orangtua dan Anak Mengeluh, Kok Bisa?
Metode Belajar Paling Efektif Saat Pandemi
Pandemi membuat siswa dan guru tidak mungkin bertatap muka seperti biasanya. Oleh sebab itu, perlu diketahui mengenai metode belajar yang paling efektif saat pandemi, agar guru pun bisa membuat siswa nyaman dengan metode yang disampaikan sehingga tidak memicu kejadian yang tidak diinginkan, seperti kejadian bunuh diri karena daring ini. Berikut beberapa metode belajar yang paling efektif saat pandemi menurut para ahli.
Project Based Learning
Metode ini merupakan pembentukkan kelompok kecil yang akan melakukan eksperimen serta inovasi. Project Based Learning sangat cocok untuk dilakukan bagi masyarakat yang berada di zona kuning atau hijau, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Daring Method
Metode pembelajaran yang satu ini banyak diterapkan di wiilayah Indonesia, khususnya zona merah. Dengan menerapkan metode tersebut, siswa dan guru berinteraksi full menggunakan internet sehingga mencegah penyebaran virus covid-19. Namun, metode ini kurang efektif untuk diterapkan di kawasan yang masih kesulitan akses internet.
Luring Method
Metode yang satu ini tetap dilakukan tatap muka secara langusng dengan menerapkan shift (bergiliran) pada siswanya. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kerumunan dan sangat cocok digunakan bagi wilayah zona hijau.
Home Visit Method
Tidak semua siswa memiliki gadget serta sinyal yang memadai untuk mengakses internet. Metode ini serupa dengan sistem home schooling. Nantinya guu bergiliran mengunjungi rumah salah satu rumah siswa untuk mengajar para siswa yang tinggat berdekatan dengan siswa tersebut.
Integrated Curriculum
Metode yang satu ini berupa projek yang dilakukan oleh siswa atau mahasiswa. Projek tersebut nantinya tidak hanya mencakup satu mata pelajaran saja, melainkan gabungan dari beberapa mata pelajaran atau kuliah. Metode ini juga bisa diterapkan dengan sistem daring.
Blended Learning
Metode yang satu ini menggunakan internet sebagai perantara pertemuan antara guru/dosen dengan siswa/mahasisnya. Disajikan dengan konsep video converence yang membuat para siswa masih bisa berinteraksi satu sama lain.
Baca Juga: Belajar Online Bikin Pusing, Ini Kiat Sukses Dampingin ABK saat Pandemi!
Untuk menentukan metode mana yang cocok tentunya harus mempertimbangkan beberapa hal yang akan mempengaruhi keefektifannya. Apapun metode yang diterapkan oleh pihak sekolah, Mams tetap harus memastikan Si Kecil dapat mengikutinya dengan baik. Berkaca dari kejadian siswi bunuh diri karena daring ini, tetap bersabar mendampingi Si Kecil ya, Mams.