Hai Mampaps, ketika si kecil sudah berusia 6 bulan Mampaps pasti sudah menyiapkan menu-menu MPASI apa yang akan Mampaps berikan setiap harinya. Tak sedikit Mampaps yang sering bertanya-tanya apakah boleh menggunakan gula dan garam pada MPASI si kecil? Biasanya karena dianggap memberikan tambahan ‘bumbu’ seperti gula dan garam akan membuat si kecil lebih suka pada MPASI yang Mama buat.
Banyak sekali Mampaps yang pro dan kontra terhadap pemberian gula dan garam ini. Daripada bingung, mari kita bahas yuks Mampaps…
Baca Juga: Tanya Jawab Seputar Pemberian MPASI
PEMBERIAN GARAM PADA MPASI
Bolehkah menambahkan Garam pada MPASI?
Saat si kecil memulai MPASI, pemberian tambahan garam tidak diperlukan. Kebutuhan garam pada bayi usia 6 bulan sangatlah sedikit. Dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dari makanan sehari-hari seperti dari ASI, daging, kacang-kacangan.
Kenapa garam pada MPASI sebaiknya dihindari?
Pemberian garam akan memperberat fungsi ginjal si kecil yang belum sempurna. Ginjal harus bekerja ekstra mencerna sodium dalam garam. Hal ini tentunya akan menambah resiko masalah pada fungsi ginjal dan batu ginjal.
Selain itu, kelebihan garam dapat menyebabkan hipertensi saat si kecil dewasa, WHO pada tahun 2003 menyarankan asupan garam pada si kecil dikurangi karena ditemukannya bukti yang menunjukkan korelasi antara asupan garam yang tinggi dengan risiko hipertensi.
Membiasakan si kecil dengan rasa garam terlalu dini juga akan mempengaruhi kebiasaan makan (cenderung suka makan yang asin-asin saat besar). Garam juga bisa membuat bayi menolak ASI karena terbiasa dengan makanan yang memiliki rasa.
Bagaimana Kalau si Kecil Tidak Suka MPASI karena tawar?
Mama Papa harus tahu, rasa asin muncul pada si kecil sekitar usia 4 bulan dan menetap sampai usia 2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa si kecil sudah mengenal rasa sejak usia dini.
Namun kesukaan terhadap rasa asin lebih merupakan kebiasaan. Bayi yang belum pernah merasakan asin, belum bisa membedakan apakah MPASI tawar atau tidak. Namun apabila si kecil terlihat tidak suka MPASI yang diberikan, bisa menambahkan rasa alami seperti penggunaan bawang, bumbu rempah, dll. Namun kenalkan rasa ini secara bertahap ya, Mams.
Kapan Si Kecil boleh diberikan garam?
Garam boleh dikenalkan dalam jumlah kecil pada bayi usia 8 bulan. Namun yang terbaik adalah menunda pemberian garam sampai si kecil berusia 1 tahun.
Berapa banyak kebutuhan garam si kecil?
Menurut National Health Service merekomendasikan asupan maksimal garam untuk si kecil (0-12 bulan) adalah <1 g per hari (setara dengan <0,4 gnatrium) sedangkan untuk si kecil usia 1-3 tahun adalah 2 g per hari (setara 0,8 g natrium). Berarti ini tidak lebih dari seujung kecil sendok makan si kecil per hari.
Berikut tabel rekomendasi garam menurut menurut Health Canada:
Usia | Target Asupan | Batasan Atas |
0-6 bulan | 120 mg/hari | Tidak ada data |
7-12 bulan | 370 mg/hari | Tidak ada data |
1-3 tahun | 1000 mg/hari | 1500 mg/hari |
4-8 tahun | 1200 mg/hari | 1900 mg/hari |
9-13 tahun | 1500 mg/hari | 2200 mg/hari |
14-50 tahun | 1500 mg/hari | 2300 mg/hari |
51-70 tahun | 1300 mg/hari | 2300 mg/hari |
>70 tahun | 1200 mg/hari | 2300 mg/hari |
Ibu hamil | 1500 mg/hari | 2300 mg/hari |
So Mampaps, berdasarkan anjuran-anjuran diatas pemberian garam boleh diberikan untuk si kecil dengan takaran yang sesuai.
Baca Juga: 6 Menu Terbaik MPASI Minggu Pertama Untuk Si Kecil
PENGGUNAAN GULA PADA MPASI
Kenapa Menghindari Penambahan Gula Pada MPASI?
Sama halnya dengan garam, ada beberapa Mampaps yang beranggapan bahwa gula merupakan sumber energi yang tidak memiliki kualitas nutrisi, sehingga tidak dianjurkan diberikan sebagai bumbu untuk MPASI. Selain itu juga, gula diyakini dapat merusak gigi si kecil, menyebabkan anak hiperaktif, diabetes, dan dapat menyebabkan obesitas.
Berarti MPASI tidak boleh berasa manis sama sekali?
Mampaps, gula ada dua macam, yaitu gula baik dam gula buruk. Gula baik adalah gula yang dilepaskan secara perlahan dalam alirah darah, sehingga tidak menimbulkan sugar rush dan diserap perlahan. Contohnya gula alami dari buah atau bisa disebut dengan fruktosa. Sedangkan gula buruk, yaitu glukosa, dekstrosa, dan sukrosa.
Sugar rush adalah keadaan dimana setelah mengonsumsi gula si kecil akan menjadi sangat berenergi dan menjadi hiperaktif, tetapi hanya sesaat.
Menurut Codex Standard for Processed Cereal-Based Foods for Infants and Young Children, yaitu penambahan sukrosa atau glukosa tidak boleh melebihi 5 g/100kkal, sedangkan penambahan fruktosa tidak boleh melebihi 2,5g/100 kkal.
Bila tidak dikenalkan pada gula dan garam, bagaimana si kecil mengenal rasa?
Perasa pada orang dewasa dan anak kecil tentu berbeda ya, Mams. Si kecil dapat dikenalkan pada rasa dengan pemberian makanan alami seperti buah-buahan yang manis, asam atau dari kacang-kacangan.
Apa saja makanan yang bisa diberikan sebagai pengganti manis pada gula?
Mama bisa memberikan pisang, apel, pir, wortel untuk mengenalkan rasa manis pada si kecil dan dapat memberikan variasi rasa pada MPASI.
Bagaimana dengan pemberian gula dalam jus buah?
Meski terdengar sehat, jus buah, terutama dalam kemasan jadi, tidak baik untuk bayi. Jus buah kemasan lebih banyak mengandung gula dan kalori. Pemberian buah terbaik adalah dalam bentuk buah potong. Selain membantu pengenalan tekstur, buah potong juga membantu si kecil untuk melatih mengunyah makanan.
Jadi Kapan si Kecil Boleh diberikan Gula?
Seperti halnya garam, sebaiknya pemberian gula tambahan diberikan setelah si kecil berusia 1 tahun. Dengan banyaknya pilihan makanan alami yang memiliki rasa manis, menunda selama mungkin pemberian gula dapat mengurangi resiko kerusakan gigi dan obesitas. Setelah 1 tahun, Mama juga bisa memilih alternatif yang lebih sehat seperti menggunakan madu atau sirup mapple sebagai pemanis.
Baca Juga: Mama Harus Tahu: 7 Manfaat Madu Untuk Kesehatan Anak
So, jika Mampaps ingin menambahkan gula dan garam pada MPASI si kecil kenapa tidak, asalkan takarannya sesuai dengan yang dianjurkan. Tetapi jika Mampaps bingung dan khawatir Mampaps bisa konsultasikan ke dokter atau ke DSA (dokter spesialis anak).
Baca Juga: Pentingnya Lemak Pada MPASI dan Aturan Pemberiannya