Bayi tumbuh gigi? Wah, pasti Mama paham dong betapa sulitnya melewati fase ini? Mulai dari drama tidak mau makan atau GTM, nangis berjam-jam hingga menyebabkan si kecil demam.
Tentu fase ini sangat normal terjadi ya Mama, karena si kecil merasa kurang senang dan tidak nyaman. Nah, kondisi ini pula sering disebut dengan sindrom teething atau sindrom pertumbuhan bayi.
Mengenal Sindrom Teething atau Sindrom Bayi Tumbuh Gigi
sumber gambar: myfaithmedia.org
Mams, pertumbuhan gigi pada si kecil biasanya akan terjadi saat ia berusia 3 bulan tapi ada juga yang kurang atau lebih dari 3 bulan loh! Karena tumbuh kembang setiap anak tentu berbeda-beda.
Nah, sindrom teething atau sindrom bayi tumbuh gigi ini sering terjadi saat si kecil tumbuh gigi pertamanya atau gigi primer yang mulai menerobos gusi. Seiring bertambahnya usia, bayi akan memiliki gigi susu yang lengkap sebanyak 20 gigi sekitar usia 3 tahun. Biasanya, gigi bagian bawah depan akan pertama kali tumbuh dan selang 1 hingga 2 bulan disusul dengan tumbuhnya gigi bagian depan atas.
Biasanya, saat tumbuh gigi geraham membuat bayi tidak nyaman dibandingkan pertumbuhan gigi lainnya loh Mams! Ini disebabkan oleh area gusi yang robek lebih luas serta disertai bengkak dan rasa sakit. Gejala ini umumnya muncul selama 3 hingga 5 hari saat gigi muncul atau terlihat. Eits… Tenang ada beberapa bayi tidak mengalami sindrom ini loh Mams.
Saat merasakan nyeri pada gusi, biasanya si kecil mulai menggigit-gigit jari atau mainan untuk mengurangi rasa sakit pada gusi mereka. Lalu, gejala apa saja yang sering dialami si kecil saat mengalami sindrom tumbuh gigi? Yuk, cek poin berikut ini:
- Banyak mengeluarkan liur atau drooling
- Tidur kurang dan gelisah karena merasa tidak nyaman pada gusi
- Selera makannya terganggu, penolakan makanan karena rasa sakit pada daerah gusi
- Rewel dan menangis terutama pada malam hari
- Tangan sering masuk ke mulut
- Selalu ingin menggigit untuk mengurangi rasa sakitnya
- Gusi membengkak dan merah
- Lebih sering minta minum ASI atau justru menolak minum ASI karena gusinya sakit.
- Perubahan tanda-tanda vital (detak jantung, tingkat pernapasan, dan tekanan darah), jumlah oksigen dalam darah
- Menggosok pipi atau wilayah telinga akibat nyeri selama tumbuhnya gigi molar
Baca Juga: Bayi Suka Mengigit Saat Menyusu? Kenali penyebabnya!
Mitos Mengenai Bayi Tumbuh Gigi
sumber gambar: kinsights.com
Selain gejala-gejala di atas, ternyata ada juga loh Mams mitos yang berkembang di masyarakat mengenai bayi tumbuh gigi. Sebagian orang bahkan beberapa dokter masih percaya akan mitos tersebut, seperti:
- Demam (terutama lebih dari 101 derajat Fahrenheit/38,5 derajat Celcius)
- Diare, muntah, pilek, dan batuk
- Rewel tanpa henti
- Muncul ruam pada tubuh
Meskipun hingga saat ini banyak yang menganggap bahwa anak yang sedang tumbuh gigi mengalami demam, namun tidak ada penelitian yang menyatakan jika kondisi ini bisa menyebabkan demam. Bahkan bayi tumbuh gigi juga tidak menyebabkan muntah dan kedua hal ini tidak ada kaitannya.
Baca Juga: Anak Diare? Yuk Kenali Dulu Apa Penyebabnya!
Lalu, bagaimana respon dan penjelasan dokter mengenai mitos tersebut?
sumber gambar: telegraph.co.uk
Mengenai mitos yang berkembang mengenai kondisi tersebut tentu harus ada alasan yang dapat diterima para orangtua bukan? Nah, berikut beberapa penjelasan dokter mengenai mitos saat bayi tumbuh gigi:
-
Bayi mengalami diare
Diare bisa saja terjadi saat bayi tumbuh gigi. Hal ini bisa disebabkan oleh si kecil mulai memasukkan semua benda yang ia pegang ke dalam mulutnya bahkan tangannya untuk mengurangi rasa nyaman pada gusinya. Nah, kemungkinan benda yang dimasukkan ke mulut ini sudah terkontaminasi virus penyebab diare.
-
Bayi mengalami demam
Biasanya nih, demam dan diare berjalan seiringan pada si kecil. Namun saat diare tidak semua anak mengalami demam ya Mams. Nah, saat bayi mengalami kondisi ini dan demam bisa saja ini terjadi infeksi di bagian gusi atau bagian tubuh lain.
-
Bayi mengalami iritabilitas
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh bayi tumbuh gigi akan membuatnya gelisah, sehingga bisa saja ia menggosok matanya atau menggaruk-garuk kepalanya. Nah, penyebab itulah yang akan membuat si kecil mengalami iritabilitas yang menjadi ruam. Tapi tenang, tidak semua anak mengalami ini dan gejala ini akan menghilang sendiri setelah fase ini berlalu.
Semoga fase bayi tumbuh gigi ini bisa Mampaps lewati dengan sabar dan tenang!
Baca Juga: Umur Berapa Sih Bayi Tumbuh Gigi? Yuk, Kenali Tandanya!