Menjelang HPL, posisi bayi sungsang tentunya menjadi salah satu kekhawatiran Mama karena dapat berisiko bahaya saat proses kelahiran baik bagi janin dan Mama. Janin dinyatakan sungsang jika posisi kepala berada di atas. Sehingga pada saat proses persalinan normal maka yang akan keluar terlebih dahulu adalah pantat atau kaki si kecil.
Pada tengah kehamilan, posisi bayi ini masih bisa berputar-putar sehingga Mama tidak perlu khawatir. Namun bila menjelang hari perkiraan lahir posisi janin masih sungsang, tentunya Mama harus ekstra hati-hati.
Untuk mengetahui posisi bayi di dalam rahim Mama bisa dipantau dengan melakukan ultrasonografi atau USG. Untuk itu, sangat disarankan sekali untuk melakukan pemeriksaan rutin saat hamil, terlebih saat memasuki masa perkiraan kelahiran.
Agar rasa khawatir Mama berkurang, yuk pahami beberapa hal berikut mengenai bayi sungsang.
Baca Juga: Perkembangan Janin dalam Kandungan
Beberapa posisi bayi sungsang menjelang persalinan
sumber gambar: ranzcog.edu.au
Posisi janin biasanya masih berubah-rubah selama kehamilan. Namun di usia 30 minggu seharusnya janin sudah berputar dengan kepala menghadap ke bawah dan akan perlahan semakin turun ke panggul menjelang periode melahirkan. Perubahan posisi ini bisa berbeda-beda pada tiap janin, ada yang baru berputar pada usia 32 minggu atau 34 minggu.
Bayi sungsang pada umumnya tidak dapat Mama rasakan secara langsung. Namun, seperti yang sudah dijelaskan tadi, hal ini bisa terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau ke Bidan. Biasanya Mama akan merasakan tendangan si kecil pada bagian bawah perut saat usia kehamilan 36 minggu.
Berikut beberapa macam posisi bayi sungsang yang mungkin terjadi menjelang proses persalinan:
- Kedua kaki berada di bawah dengan kepala di atas.
- Bokong bayi berada di bawah dengan kaki lurus ke atas berdekatan dengan kepala.
- Bokong berada di bawah dengan lutut menekuk dan kaki dekat dengan bokong.
Selain posisi bayi sungsang, bayi di dalam rahim juga bisa berada pada di posisi melintang dalam posisi horisontal menjelang persalinan. Namun, untuk posisi horisontal ini pada umumnya bayi akan mudah kembali ke posisi normal jika dibandingkan dengan posisi sungsang.
Mama Papa Harus Tahu
Pada usia kandungan 32 minggu biasanya ruang gerak bayi sudah tidak banyak, sehingga jika bayi dalam posisi sungsang akan sulit untuk kembali ke posisi normal. Hal inilah yang membuat bayi sungsang memerlukan penanganan khusus.Baca Juga: Perlukah Melakukan USG 3D Saat Kehamilan?
Penyebab posisi bayi sungsang
sumber gambar: static.independent.co.uk
Tidak ada alasan pasti apa yang menjadi penyebab bayi bisa berada pada posisi sungsang, namun secara teori posisi ini bisa terjadi karena beberapa hal berikut:
- Letak plasenta yang menutupi rongga panggul, tentu hal ini bisa menghalangi kepala janin untuk menemukan dan masuk ke jalan lahir.
- Bayi terlilit tali pusar, sehingga merasa sulit untuk berputar.
- Jumlah air ketuban juga bisa menjadi salah satu penyebab posisi bayi sungsang, di mana jumlah air ketuban yang banyak bisa membuat si kecil leluasa untuk selalu berputar dan jumlah ketuban yang sedikit akan membuat janin sulit untuk berputar.
- Panggul Mama yang terlalu sempit bisa membuat kepala janin sulit untuk masuk.
- Kehamilan kembar
- Mama memiliki tumor jinak atau mioma yang terletak di jalan lahir
Risiko melahirkan bayi dengan posisi sungsang
sumber gambar: todaysparent.com
Secara umum, kehamilan dengan posisi bayi sungsang akan diatasi dengan operasi caesar. Hal ini dikarenakan persalinan normal dengan posisi bayi sungsang memiliki risiko lebih tinggi. Bayi akan terjebak di jalan lahir dan mengalami putusnya suplai oksigen melalui tali pusar.
Nah, persalinan bayi sungsang yang dilakukan secara operasi caesar ini juga dilakukan pada kondisi berikut:
- Bayi memiliki berat lebih dari 3,8 kilogram atau kurang dari 2 kilogram
- Kaki bayi berada di bawah bokong
- Letak plasenta rendah
- Mama mengalami preeklamsia
- Panggul Mama kecil, sehingga tidak ada cukup ruang untuk jalan keluar bayi.
- Sebelumnya Mama pernah menjalani proses melahirkan secara operasi caesar
Baca Juga: Seberapa Bahaya Bila Bayi Terlilit Tali Pusat? Cek Tanda dan Pencegahannya
Hal yang harus dilakukan saat bayi sungsang
sumber gambar: medscape.com
Biasanya posisi bayi sungsang, dokter akan melakukan external cephalic version (ECV), yaitu cara memanipulasi posisi secara manual dengan menggunakan tangan. ECV dilakukan dokter dengan memberikan tekanan kuat tapi cukup lembut pada perut Mama untuk mendorong mengubah posisi si kecil dalam rahim. Biasanya, metode ini akan dilakukan pada usia kehamilan 36-38 minggu.
Tentu prosedur ini dilakukan di rumah sakit ya Mama, karena saat melakukan ECV dokter juga tetap memantau detak jantung dan ultrasound bayi untuk memeriksa posisinya. Namun, tidak semua bisa berhasil melakukan metode ini.
Selain metode yang dianjurkan oleh dokter, Mama juga bisa melakukan beberapa gerakan atau posisi tubuh tertentu di rumah loh! Yuk, coba ikuti beberapa posisi berikut untuk mengembalikan posisi bayi sungsang agar kembali pada posisi normal.
-
Bersujud atau menungging
Posisi bersujud menjadi salah satu rekomendasi para dokter dan bidan yang disarankan loh Mam! Posisi ini bisa dilakukan 3 kali sehari selama 10-15 menit. Disarankan saat melakukan posisi ini perut Mama dalam keadaan kosong dan janin aktif. Selain itu, lakukan posisi ini dengan tenang, bernapas dalam-dalam, hindari ketegangan otot ya Mam.
-
Berenang
Berenang saat hamil akan membuat tubuh Mama menjadi lebih rileks dan longgar, sehingga dapat memudahkan si kecil berubah posisi di dalam rahim.
-
Duduk dengan menekuk lutut ke dada
Mama bisa melakukan posisi ini saat duduk di tempat yang datar, tekuk posisi lutut menempel ke arah dada, dan paha menempel di perut. Jangan terlalu memaksakan lutut hingga benar-benar menempel di dada ya Mam, tekuklah semampu yang Mama bisa saja.
-
Pijat ringan
Mama bisa melakukan pemijatan ringan dengan meletakkan tangan kiri di bagian bawah perut dan tangan kanan di bagian atas. Lakukan pergerakkan tangan searah jarum jam di sekitaran sisi kanan perut.
Saat tangan kanan mencapai bagian atas perut, geser yang kiri dengan memindahkannya ke sisi kiri perut. Lalu tangan kiri memutar lingkaran penuh, searah jarum jam. Mama bisa menggunakan pelembab seperti lotion atau minyak zaitun dan lakukan 10 menit beberapa kali setiap hari.
Ingat Mama, saat melakukan posisi ini pastikan ada pendamping untuk membantu ya! Selamat mencoba.
Baca Juga: Olahraga Aman untuk Ibu Hamil