Batuk ternyata banyak jenisnya loh Mams. Mungkin Mampaps hanya mengenal batuk kering atau batuk berdahak. Padahal ada jenis batuk lainnya yang perlu Mama dan Papa ketahui. Mengingat berbeda jenis batuk, maka berbeda juga cara penanganannya.
Penyebab batuk selain karena cuaca dingin, batuk juga bisa disebabkan karena infeksi antara saluran hidung, mulut, dan tenggorokan, adanya bakteri yang masuk, sistem imun yang lemah, memiliki riwayat alergi, bahkan sistem imun berlebih pun bisa menjadi pemicu batuk.
Baca Juga : Bayi Demam? Jangan Panik, Lakukan Langkah Pertama Ini!
Nah, untuk lebih jelasnya simak berikut ini jenis batuk dan cara membedakannya.
Batuk Kering
Penyebab utama batuk jenis ini karena adanya iritasi pada jalur pernapasan. Misalnya dikarenakan tersedak, terlalu banyak menghirup debu, bulu binatang, dan lainnya loh Mams.
Adapun tanda batuk kering ialah batuk disertai dahak, batuk-batuk pendek, adanya sensasi gatal di bagian belakang tenggorokan, terkadang batuk juga disertai sesak nafas.
Jika batuk kering tidak diobati maka bisa menyebabkan pembuluh darah di bagian mata terganggu loh Mams. Bahkan jika mengalami batuk keras bisa membuat pembuluh darah pecah. Jadi, Mampaps harus lebih tanggap ya.
Batuk Basah
Batuk basah ini dikenal juga dengan batuk berdahak. Biasanya disebabkan karena adanya sekresi cairan dan lendir di saluran pernapasan bagian atas (paru-paru dan tenggorokan). Cairan ini akan dikeluarkan oleh tubuh melalui batuk. Adapun tanda batuk berdahak selain disertai dahak dan kadang berwarna, jenis batuk ini juga akan diikuti dengan lendir.
Batuk Rejan
Batuk rejan ini dikenal dengan nama pertusis atau infeksi bakteri yang menular. Jenis batuk ini bisa menular loh Mams, dan media penularannya melalui air liur yang terpecik saat si penderita batuk.
Batuk rejan bisa menjadi penyakit yang fatal, apalagi jika tidak segera diobati. Untuk bayi baru lahir, biasanya akan diberikan vaksin BCG untuk menghindari terkena batuk rejan. Vaksin ini harus diberikan sebelum usia si kecil mencapai tiga bulan.
Ciri khas batuk rejan adalah sering mengalami sesak napas, sesudah batuk kemudian muntah, batuk tidak terus menerus terjadi. Kemudian ada sensasi kepala seolah melayang, bahkan bisa menyebabkan penderitanya pingsan.
Batuk Menggonggong
Batuk ini disebut juga dengan istilah batuk kodok di sebagian daerah Indonesia. Batuk menggonggong bisa disebabkan terjadinya pembengkakan pita suara akibat flu biasa.
Adapun ciri khas dari batuk menggonggong yaitu, suaranya keras bahkan terkesan seperti menggonggong. Batuk akan semakin parah di pagi hari, terjadi pembengkakan dan infeksi di saluran pernapasan sehingga menyebabkan sesak napas. Laju pernapasan pun semakin meningkat.
Batuk Psikogenik
Biasa disebut juga batuk yang telah menjadi kebiasaan. Biasanya terjadi saat si penderita baru sembuh dari sakit pilek atau di orang dewasa disebabkan karena efek samping merokok.
Ciri khas batuk psikogenik yaitu muncul selama atau sesudah pulih dari terkena virus laryngitis. Batuk ini juga bisa muncul setelah terjadi infeksi saluran pernapasan atas.
Batuk TBC
Jenis batuk ini harus diwaspadai, apalagi jika batuk ini menyerang anak kecil. Jenis batuk ini bisa berlangsung lama dan memiliki gejala awal seperti terkena influenza.
Awalnya penderita hanya mengalami batuk kecil-kecil dan tidak sering, serta suara batuk seperti orang berdehem. Namun jika tidak diatasi, batuk ini akan mulai muncul di malam hari dan diiringi sesak napas. Bahkan ada beberapa penderita batuk TBC yang batuk sampai mengeluarkan darah.
Batuk Asma
Batuk ini muncul pada penderita asma dan memiliki ciri batuknya kering dan diikuti suara mengi atau suara yang dihasilkan saat bernapas. Penyebab batuk asma karena terjadinya peradangan di saluran pernapasan. Batuk jenis ini akan semakin parah di malam hari atau saat udara dingin.
Baca Juga : Anak Diare? Yuk Kenali Dulu Apa Penyebabnya!
Walaupun batuk terlihat seperti penyakit sepele, namun Mampaps tetap harus tetap waspada ya. Apalagi jika si kecil terkena batuk sehingga bisa mempengaruhi selera makan dan keaktifannya dalam bergerak. Segera periksakan ke dokter jika Mampaps melihat batuk pada si kecil semakin parah ya.