Beberapa waktu lalu, muncul berita viral di twitter tentang kematian bayi yang cukup tragis. Meninggalnya si kecil disebabkan Mama nya sendiri yang salah dalam pemberian makan dan tidak mengetahui bahaya pemberian MPASI dini.
Informasi ini diunggah oleh seorang petugas medis melalui akun twitternya. Bayi umur 4 bulan ini dibawa ke UGD dengan kondisi kritis, perut yang membuncit, sulit bernafas, lemah dan kaki-tangan dingin. Ketika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasilnya sungguh mengkhawatirkan. Lambung bayi kecil itu hampir pecah, membesar ukurannya hampir melebihi jantung dan semua feses mengumpul di usus karena tidak bisa keluar.
Hasil penelusuran tim dokter diketahui bahwa ternyata Mama bayi memberikan nasi utuh kepada bayi yang baru berumur 4 bulan itu. Si ibu yang berusia 20 tahun itu terus menyuapi nasi kepada bayinya karena mengira ia kelaparan. Setelah dua jam di UGD akhirnya bayi malang itu meninggal dunia.
Dari kejadian diatas tentunya banyak yang kaget karena seharusnya bayi berumur kurang dari 6 bulan hanya boleh diberikan ASI atau susu formula saja. Ada banyak alasan kenapa bayi pemberian MPASI dini sebelum usia 6 bulan dilarang karena bisa membahayakan jiwanya.
Baca Juga: Tanya Jawab Seputar Pemberian MPASI yang wajib diketahui
Sistem Pencernaan Bayi Belum Siap
Pada bayi, usus adalah organ vital yang akan menyeleksi makanan mana yang bisa membahayakan dan mana yang tidak dengan mengeluarkan protein immunoglobulin (lgA). Protein ini berfungsi sebagai pelindung usus dari masuknya alergen ke dalam aliran darah.
Bayi dengan umur kurang dari 6 bulan, meski mendapatkan protein ini dari ASI namun belum cukup untuk memberikan perlindungan maksimal. Alergi merupakan salah satu resiko yang timbul jika bayi diberi MPASI dini.
Selain itu usus bayi baru menghasilkan enzim untuk memecah lemak dan karbohidrat sampai usianya 6 bulan. Pemberian MPASI dini dapat menyebabkan sembelit, muntah, banyaknya gas dan terbuangnya zat gizi.
Baca Juga: Tahapan pemberian MPASI pada Bayi dengan menu makanannya sesuai usia
Bayi Memiliki Gerakan Reflek Pada Lidahnya
Lidah bayi memiliki gerakan reflek yang secara alami akan mendorong makanan keluar sehingga bayi tidak mudah tersedak. Gerakan reflek ini akan berangsur berkurang dan menghilang saat bayi berusia 6 bulan. Sehingga waktu inilah waktu yang tepat untuk memulai MPASI.
Nah jika bayi Mama mulai jarang terlihat gerak refleknya maka siap diberi makanan pendamping ASI.
Bayi Harus Bisa Duduk Tegak Untuk Menelan
Agar si kecil bisa menelan makanan, tubuhnya harus duduk tegak sehingga tenggorokannya bisa tegak dan menelan makanan. Hal ini untuk menghindari resiko tersedak yang seringkali terjadi pada bayi. Bayi berusia kurang dari 6 bulan biasanya belum bisa duduk tegak sehingga beresiko apabila diberikan mpasi dini, meski hanya berupa puree.
Baca Juga: Jangan Terkecoh! Ini 5 Tanda Si kecil Siap Menerima MPASI
Mekanisme Menelan dan Koordinasi Lidah Belum Sempurna
Mama perlu tahu bahwa pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, mekanisme menelan serta koordinasi lidahnya belum sempurna. Sebelum 6 bulan lidah bayi secara alami hanya bisa untuk menghisap susu, tidak untuk menelan. Maka dari itu jika Anda memberikan MPASI dini pada bayi akan membuat makanan itu bergerak tidak teratur diantara gusinya saja tanpa dia bisa mendorong untuk menelan.
Bayi Belum Tumbuh Gigi
Terakhir adalah bayi belum tumbuh gigi. Belum adanya gigi sebenarnya menandakan bahwa mulut hanya bisa untuk menghisap saja. Umumnya pada usia 6 bulan bayi akan sering mengeluarkan air liur atau ‘ngeces’ karena akan tumbuh gigi.
Nah itu dia beberapa pengetahuan yang harusnya para orang tua ketahui terutama oleh Mama. Dalam membesarkan si kecil selain cinta dan kasih sayang juga perlu pengetahuan yang luas agar kejadian yang tidak diharapkan tidak akan terjadi.