Tentu semua orang tua ingin anak berperilaku baik, ya, Mampaps. Lalu bagaimana sih sebenarnya cara membuat anak berprilaku baik? Nah, semua ini tergantung dari pembelajaran yang dia terima dari lingkungannya termasuk dari orangtua. Si kecil memiliki jiwa peniru yang ulung, ia akan melihat apa yang dilakukan orang sekitar dan menirunya. Meskipun begitu, si kecil belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk dengan jelas.
Tapi jangan salah Mampaps! Saat kecil inilah sangat penting baginya mendapatkan ilmu mengenai adab, kesopanan dan norma kesusilaan yang sesuai dengan tingkatan usia mereka.
Mama Papa Harus Tahu
Mengajarkan kesopanan sejak dini dapat membangun kepribadian diri si kecil dan dapat membantu membentuk karakter mereka. Jadi berilah pengenalan yang baik untuk si kecil, dari praktik kehidupan sehari-hari yang Mampaps lakukan bersama si kecil.
Bagaimana Anak Bisa Berperilaku Baik Tanpa Hukuman?
Perilaku anak sangat erat kaitannya dengan disiplin diri. Dan rahasianya sebenarnya bisa dengan cara yang sangat sederhana, yaitu membuat anak bisa mengontrol dirinya sendiri.
Tentunya Mampaps bermimpi si kecil dengan sendirinya membereskan mainan tanpa harus Mama berteriak. Atau mandi sendiri tanpa diminta saat sore tiba. Wah, anak impian banget ya, Mams. Banyak Mama yang berpikir bahwa mendisiplinkan anak bisa dengan cara memberikan hukuman atau sebaliknya dengan iming-iming. Apakah Mama salah satu nya?
Menurut Sharon K. Hall, Ph.D., pengarang buku “Raising Kids in the 21st Century”, bila Mampaps bisa secara jelas mengkomunikasikan harapan Mampaps kepada si kecil sejak usia dini, hal ini akan tertanam di pikiran anak dan mereka akan berusaha menjadi sesuai yang diharapkan. Anak dibawah umur 18 bulan umumnya secara natural ingin membahagiakan orang tua dan akan berperilaku sesuai yang Mampaps ajarkan.
Jadi jangan tunggu anak besar untuk mengajarkan perilaku baik, apalagi membiarkan perilaku tidak baik anak dengan anggapan “tidak apa-apa masih kecil”. Pembiaran perilaku tidak baik, membuat anak berpikir hal ini diperbolehkan dan cenderung terus terbawa hingga dia dewasa. Aturan norma serta adat istiadat yang berlaku di masyarakat juga mempengaruhi bagaimana cara anak berprilaku.
Baca Juga: Mendidik Anak Disiplin Sejak Kecil? Ini 7 Cara yang Harus Dilakukan!
7 Rahasia Agar Anak Tumbuh menjadi Anak berperilaku Baik
Berikut beberapa rahasia yang dapat Mampaps lakukan agar anak berperilaku baik dalam kehidupan sehari-harinya hingga dewasa nanti, yuk cek cara berikut ini:
1. Buatlah sebuah aturan dengan jelas
sumber gambar: www.livingandloving.co.za
Tak jarang, saat si kecil menginginkan sesuatu dan tidak diikuti tentu dia akan merengek dan berusaha agar semua keinginannya didapati. Si kecil tentu belum paham dan tahu mana yang salah dan benar, untuk itu mereka perlu mendapatkan pengajaran tentang hal ini. Selain itu, dengan cara memberikan pengertian dan penjelasan yang baik dapat berguna agar si kecil terhindar dari perilaku yang tidak diinginkan.
- Jelaskan alasannya. Mampaps diharuskan untuk menggunakan kata yang membuat si kecil paham dan mengerti. Misalnya saat Mama memintanya pergi tidur cepat. Jelaskan bahwa tubuhnya perlu tidur agar bisa tumbuh sehat dan kuat.
- Puji selalu saat si kecil melakukan hal yang Mama Papa ajarkan. Misalkan saat si kecil menyimpan kembali mainannya dengan rapih. Mampaps bisa katakan, “Wah adek rajin sekali membereskan mainan lagi ke tempatnya”
- Jangan buat anak merasa tambah kecewa saat dia tidak melakukan aturan Mampaps. Terkadang si kecil tidak melakukan aturan Mampaps namun menyesalinya. Tentu ini menjadi suatu kewajiban Mampaps untuk mengingatkan si kecil secara terus menerus agar mereka memiliki kepekaan yang baik. Namun jangan membuat perasaan bersalah si kecil dengan terus menyalahkannya. Buat kesempatan ini sebagai cara untuk lebih dekat dengan si kecil. Misalnya, “Mama tahu adek sedih karena tadi membuang makanan. Lain kali jangan lakukan lagi, yah”.
2. Tumbuhkan rasa saling Menghormati dan Sabar
sumber gambar: http://academywillowglen.com
Bukan hanya sama orangtua, rasa menghormati juga sangat penting dan harus dilakukan kepada teman-temannya. Misal saling bersalaman saat bertemu, meminta maaf saat si kecil membuat temannya menangis, saling menyayangi dan hal positif lainnya agar tetap saling menghormati sesama.
Selain menghormati dalam bentuk perilaku, juga penting agar anak menghormati waktu orang lain dengan bersabar. Seringkali si kecil membiarkan Mama Papa menunggu lama saat mereka mandi tapi minta kita buru-buru saat kita makan agar cepat menemani mereka.
- Buat mereka belajar menunggu. Jangan langsung tunda semua kegiatan Mampaps untuk melakukan apa yang dimintanya. Misalnya saat Mama sedang mandi dan si kecil memanggil untuk hal sepele seperti menurunkan boneka dari lemari, minta dia menunggu agar Mama selesai mandi.
- Buat si kecil tahu Mama merasakan perasaannya. Misalnya saat dia harus minta maaf pada temannya. Mama bisa katakan, “Mama tahu adek malu saat tadi minta maaf pada teman adek. Tapi adek hebat sekali loh berani minta maaf pada teman adek.”
- Latih kesabaran dengan permainan. Sering bermain dengan gadget dimana semua terasa mudah dan cepat membuat si kecil cenderung ingin semua dilakukan instan. Ajarkan kesabaran dengan memberinya permainan yang membutuhkan kesabaran seperti menyusun balok, memasang puzzle, dll.
Baca Juga: “Kata Ajaib”, Salah Satu Cara Ajarkan Sopan Santun Pada Anak!
3. Kenalkan si kecil tentang perasaan dan empati
sumber gambar: www.videoblocks.com
Mengenalkan si kecil mengenai perasaan menjadi hal yang baik agar mereka memahami apa yang mereka rasakan dan orang lain rasakan. Ingat rasa bukan hanya tentang senang dan sedih ya Mampaps! Penting nih untuk Mampaps menerapkan perasaan malu, kecewa, bingung, kasihan, bahagia dan lainnya. Selain itu juga perlu mengajarkan si kecil untuk ikut merasakan dan memahami bagaimana perasaan orang lain.
Cara supaya anak berprilaku baik :
- Berikan pujian saat tindakannya baik. Misalnya saat si kecil bermain dan menggendong bonekanya dengan hati-hati. Mama bisa katakan, “Wah, adek sangat penyayang, pasti boneka adek nyaman digendong dengan hati-hati”
- Berikan pertanyaan, jangan memerintah. Semua anak pasti tidak suka diperintah. Dengan bertanya, Mampaps bisa membuat si kecil berpikir dan lebih peduli terhadap tindakannya. Misalnya mengajarkan si kecil untuk merasa malu sehingga selalu menggunakan handuk setelah mandi dan sebelum menggunakan pakaian. Mama bisa bertanya, “Kira-kira, kalau bu guru melihat adek tidak pakai baju sehabis mandi, adek malu ga?
- Biar si kecil membayangkan perasaan melalui cerita. Mama bisa lakukan dengan beberapa cara seperti menonton film favorit si kecil, membacakan dongeng dan lainnya dalam mengenalkan tentang perasaan kepada mereka.
- Buat si kecil memperhatikan ekspresi wajah. Misalnya saat si kecil memberikan makanan pada neneknya. Mama bisa mengajak si kecil memperhatikannya. “Dek, lihat oma kelihatan tertawa senang sekali saat adek memberikan kue loh.” Hal ini akan mengajarkan si kecil untuk memahami perasaan orang lain atas tindakan yang dilakukannya.
4. Dorong si Kecil untuk Berusaha Memecahkan Masalah
Memberikan kepercayaan penuh pada si kecil tentu menjadi tantangan bagi Mampaps, namun tidak ada salahnya untuk tidak membantu si kecil dan mempercayainya untuk dapat melakukan kebiasaan yang sering dilakukannya sendiri. Banyak anak yang berperilaku tidak baik karena mereka merasa frustasi dan tidak tahu bagaimana untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
Dengan memberikan dukungan positif pada mereka secara terus menerus akan membantu si kecil dapat membuat pilihan yang lebih baik. Si kecil akan terbiasa mengatasi masalah dengan usahanya dan tidak akan cepat mengamuk saat menemukan kendala atau hal yang tidak disukainya.
Cara supaya anak berkelakuan baik :
- Biarkan dia memutuskan. Misalkan saat dia menolak makan sayur yang Mama masak. Daripada Mama memarahi dan memaksanya makan sayur. Mama bisa bertanya, “Adek ingin sayurnya dimasak seperti apa agar adek mau makan?”. Hal ini akan membuat si kecil berpikir dan mencari solusinya sendiri.
- Selalu semangati si kecil untuk terus berusaha sendiri. Turun tangan membantu mereka tentu akan lebih cepat, ya, Mampaps. Tapi penting untuk mendorong anak berhasil melakukan sesuatu dengan usahanya sendiri. Misalnya saat si kecil ingin membantu Mama mencuci piring. Meski membuat pekerjaan Mama semakin lama dan mungkin harus membersihkan cucian lagi, sangat penting untuk membiarkannya percaya dia bisa melakukannya.
- Buat si kecil memikirkan jawaban atas pertanyaannya. Misalnya saat si kecil bertanya kenapa dia hanya boleh menonton tv sebentar. Mama bisa memandunya mencari jawaban, misalnya dengan bertanya,”menurut adek, saat menonton tv, mata adek capek tidak?” dan diteruskan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bisa mengarah kepada jawaban yang Mampaps inginkan.
Baca Juga: Hati-Hati! Kenakalan Anak Di Sekolah dan Tips Menghadapinya!
5. Hargai saat anak berperilaku baik
sumber gambar: assets.parents.com
Tidak perlu hadiah yang besar, cukup dengan sikap tubuh atau pujian yang Mampaps berikan saat anak berperilaku baikpun sudah membuat mereka senang dan bangga loh! Tetap pantau dan berikan dukungan secara terus menerus ya Mampaps, pastikan yang mereka lakukan tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun. Mengerti akan ketulusan hati adalah cikal bakal dari perilaku yang baik.
6. Tunjukkan sikap tegas dan konsisten
sumber gambar: www.serpadres.es
Nggak jarang kan jika si kecil meminta sesuatu yang mungkin tidak Mampaps bolehkan dan mencobanya kembali saat di keramaian orang? Ini bukan sebuah ujian loh Mampaps, tapi di sinilah si kecil mencoba untuk menguji seberapa tegas dan konsisten orangtuanya agar keinginannya terwujud.
Cara supaya anak punya sikap yang baik :
- Bawalah dia menjauh agar Mampaps bisa menjelaskan padanya saat si kecil memberontak dan menangis mengenai aturan yang Mama terapkan. Tetap tegas dan konsisten dengan yang telah diterapkan di dalam rumah ya. Jangan malu dan segan jika di lihat dengan teman atau kerabat.
- Berikan contoh. Konsisten ini tidak hanya dengan cara menerapkan aturan pada si kecil tapi juga konsisten Mampaps lakukan sendiri. Misalnya Mama meminta si kecil untuk tidak menjerit saat dia marah, Mama juga harus melakukan hal yang sama saat Mama marah padanya.
- Gunakan aturan yang sama oleh orang lain yang turut mengasuh si kecil. Aturan yang Mama terapkan pada si kecil, harus juga konsisten dilakukan oleh orang lain yang mengasuh si kecil. Misalnya pengasuh anak atau kakek neneknya. Jangan biarkan mereka membiarkan si kecil melanggar aturan yang Mampaps terapkan. Misalnya membiarkan si kecil tidur malam saat Mampaps tidak ada.
Baca Juga: Jangan Manjakan Anak! Ini 5 Penyebab Kenakalan yang Harus Diwaspadai
7. Biarkan dia Bertanggung Jawab atas Kesalahannya
sumber gambar: www.theodysseyonline.com
Namanya manusia, bukan hanya anak kecil tapi orangtua juga sering membuat kesalahan! Nah, sesekali tidak ada salahnya untuk membiarkan si kecil untuk membuat keputusannya sendiri tanpa aturan yang telah Mampaps buat. Jika ia membuat kesalahan, ia akan belajar untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Misalnya saat dia merusak kebun tetangga karena bermain bola padahal Mama sudah ingatkan. Biarkan si kecil pergi meminta maaf kepada tetangga, jangan Mama yang meminta maaf untuknya. Tapi Mama bisa dampingi bila dia takut untuk meminta maaf.
Para ahli mengatakan bahwa pondasi karakter seorang anak terbentuk sebelum ia berumur lima tahun. Jadi Mampaps bisa mendidik sedini mungkin agar anak berperilaku baik tentu dengan cara yang baik tanpa emosi ya! Selamat mencoba dan mari didik si kecil agar menjadi pribadi yang baik dan ramah pada siapapun.
Baca Juga: Melatih Anak Disiplin? Mulailah Dari Menjaga Kebersihan!