Melahirkan si kecil merupakan hal yang ditunggu-tunggu pada setiap ibu hamil. Setelah selama 9 bulan Mama merasakan kehadiran si kecil di perut Mama, akhirnya Mama bisa bertemu si kecil. Namun disisi lain untuk Mama yang melahirkan normal anak pertama tanpa operasi caesar menjadi hal yang mendebarkan dan mungkin dirasa menakutkan.
Sebelum Mama proses persalinan, tubuh Mama akan mulai mempersiapkan diri agar si kecil bisa lahir dengan lancar. Pada tahap awal, Mama akan mengalami kontraksi sampai akhirnya si kecil lahir.
Saat proses melahirkan normal, biasanya kepala bayi menghadap ke bawah. Menandakan bayi keluar dengan kepala terlebih dahulu. Ada beberapa kasus, Apabila kepala bayi tidak menghadap ke bawah disebut “sungsang”. Biasanya dokter akan menyarankan Mama melahirkan dengan operasi caesar bila posisi si kecil sungsang.
Nah, sangat penting untuk Mama dan Papa mengetahui tahapan dalam proses melahirkan agar bisa mempersiapkan fisik dan mental dalam menyambut kelahiran si kecil.
Baca juga : Mau Melahirkan? Jangan Sampai Ketinggalan Perlengkapan Melahirkan Ini Penting Mams
Pahami Tahapan dalam Proses Melahirkan
Tahapan Pembukaan
Tahapan pertama dalam proses melahirkan normal dimulai saat Mama mengalami kontraksi. Pada tahapan ini Mama akan mengalami dua proses yaitu fase awal dan fase aktif.
Fase Awal
- Leher rahim mulai menipis dan membuka sedikit demi sedikit. Biasanya akan keluar lendir bercampur darah dari vagina
- Mama akan mengalami kontraksi ringan sekitar 30-90 detik. Semakin lama, kontraksi akan mulai teratur, seperti 5 menit sekali.
- Fase pembukaan leher rahim berbeda-beda setiap orang. Fase ini biasanya merupakan fase terlama. Apabila ini kehamilan pertama Mama, pada umumnya fase ini memakan waktu 6-12 jam. Namun, jika Mama sudah pernah melahirkan, fase ini akan berjalan lebih cepat.
Fase Aktif
- Leher rahim akan cepat melebar. Fase pembukaan leher rahim ini mencapai 6-9 bukaan dengan kontraksi yang terasa lebih kuat, lebih lama dan lebih sering.
- Mama akan merasa tidak nyaman dengan fase ini. Sebab Mama akan merasakan tekanan pada punggung, kram kaki, dan mungkin merasa mual.
- Apabila pada fase ini Mama masih dirumah, ini merupakan waktu yang tepat untuk Mama pergi ke rumah bersalin atau rumah sakit.
- Intensitas rasa sakit akan meningkat pada tahapan ini. Jika tidak kuat menahannya, Mama bisa meminta obat pereda rasa sakit atau suntik bius.
- Fase aktif berlangsung sekitar 4-8 jam, apabila ini kehamilan pertama Mama. Namun setiap orang bisa berbeda/
Ketika fase aktif telah berakhir, ada masa yang disebut fase transisi. Kontraksi akan lebih kuat dan lama berlangsung disini, karena bayi sudah turun ke jalan lahir. Pada saat ini Mama akan merasa kelelahan, cemas atau takut. Biasanya Mama membutuhkan pendamping saat melahirkan. Ketika rasa sakit mulai terasa, coba untuk tingkatkan rasa bahagia dan perbanyak waktu istirahat.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Kontraksi Asli dan Palsu pada Kehamilan
Tahap Pengeluaran Bayi
- Tahapan pengeluaran bayi ini berlangsung dari serviks (leher rahim atau tempat jalan keluar bayi dari rahim menuju vagina), Mama akan mendorong bayi sampai vagina dan bayi Mama akan lahir.
- Apabila serviks sudah terbuka dengan sepenuhnya, bayi Mama akan bergerak mendorong tubuhnya untuk jalan lahir menuju vagina, tempat keluarnya bayi saat lahir. Rasakan tubuh Mama dan biarkan tubuh Mama mengejan untuk respon terhadap dorongan bayi, tarik nafas saat waktu mengejan.
- Jangan patah semangat, selama Mama masih merasakan bayi mendorong tubuhnya, Mama dan bayi akan baik-baik saja. Apabila ini merupakan pertama kali Mama melahirkan, tahapan ini akan berlangsung sampai 3 jam. Tetapi jika Mama sudah pernah melahirkan sebelumnya, tahap ini akan berlangsung kurang dari 2 jam.
- Terkadang, dokter akan melakukan episiotomi untuk mempersingkat jalannya kelahiran. Episiotomi merupakan bedah kecil dimana kulit dan otot pirenium (otot diantara vagina dan anus) disayat sehingga memperlebar vagina untuk memudahkan keluar bayi saat lahir. Setelah bayi lahir sayatan akan dijahit kembali.
Baca Juga: 11 hal yang Wajib Mama Ketahui saat Melahirkan Pertama Kali
Tahapan Pengeluaran Plasenta
Setelah bayi lahir, plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses pengeluaran plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Melahirkan plasenta disertai dengan pengeluaran darah sekitar 100-200 cc, dengan adanya kontraksi pada rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu barulah dokter atau bidan membersihkan semua termasuk memberikan jahitan jika melakukan tindakan episiotomi.
Tahap Pengawasan
Tahap pengawasan dilakukan terhadap bahaya pendarahan. Pengawasan dilakukan kurang lebih 2 jam. Dalam tahapan ini Mama masih mengeluarkan dari vagina, tetapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang terdapat di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta, dan kemudian dalam beberapa hari Mama akan mengeluarkan cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Apabila tidak ada kendala saat proses melahirkan, dokter akan mendekapkan bayi pada dada Mama untuk proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
Baca juga : Perawatan Luka di Masa Nifas Setelah Melahirkan
Proses melahirkan memang butuh perjuangan, waktu, pikiran dan juga tenaga. Namun hal itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan hasil yang Mama dapatkan, yaitu bertemu dengan si buah hati. Mengetahui proses ini sebelum Mama mengalaminya, dapat membantu Mama dan Papa mempersiapkan diri menghadapi proses kelahiran si kecil.