Saat bayi lahir, salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan pada dokter adalah terkait sunat untuk bayi. Apakah manfaat sunat saat bayi? Apakah ada bahaya bagi si kecil bila disunat saat bayi? Kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan sunat pada si kecil? Sejak mereka bayi atau saat mereka sudah tumbuh besar?
Saat ini, sunat saat bayi menjadi salah satu hal yang dilakukan oleh orang tua Mampaps, seperti artis cantik Zaskia Adya Mecca yang menyunatkan anaknya Bhrekata sejak masih berusia kurang dari 1 minggu. Kenapa sih istri Hanung Bramantyo memutuskan untuk menyunatkan Bhrekata saat baru lahir? Simak yuk isi Instagramnya berikut:
Alhamdulillah lega juga akhirnya udah sunat anak dari baby .. pengalaman fimosis kaba dan keefe ngebuat traumatis bgt drama bolak balik rs kaba atau keefe yg mendadak hrs operasi krn mampet saluran pipisnya pas dia umur 2taun .. ngebuat kali ini kita mantep buat sunatin bayi laki2 setelah lahir .. surprise juga pas tau dr adik ipar yang tinggal di madinah, kalo ternyata di saudi sudah hal biasa bayi baru lahir sebelum pulang di sunat dulu di RS .. setelah dirasa emang lbh banyak manfaatnya , kenapa juga hrs di tunda ☺ lbh bersih, meminimalisir ISK (infeksi saluran kencing), recovery pada bayi lbh cepat dan traumatis pun jauh lbh ga ada
Nah, Mampaps yang masih ragu dan bingung ingin menyunatkan si baby boy nya saat masih bayi mending simak dulu nih beberapa poin berikut ini:
Manfaat Melakukan Sunat Saat Masih Bayi
American Academy Of Pediatrics (AAP) memaparkan bahwa manfaat sunat saat masih bayi dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi pada kulit kulup, infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, phimosis (kondisi dimana kulit kulup tidak dapat ditarik ke belakang), hingga kanker di area penis.
Selain itu, sunat saat masih bayi juga akan membuat penyembuhan semakin cepat loh Mampaps! Hal ini bisa dikarenakan si kecil masih banyak diam dan belum terlalu banyak gerak.
Tips Merawat Bayi Setelah Melakukan Sunat
Jika Mampaps sudah memilih dan memantapkan diri untuk menyunatkan si kecil saat baru lahir, maka perhatikan beberapa tips berikut yang dapat membuat luka habis sunat saat masih bayi cepat kering.
- Menjaga Kebersihan Luka Sunat
Setelah melakukan sunat, maka jagalah area penis dan selangkangan tetap bersih ya Mampaps! Setiap mengganti popok, lakukan pembersihan pada area tersebut dari kotoran si kecil dengan lap lembut, sabun dan air hangat. Setelah itu, keringkan menggunakan handuk yang lembut untuk mencegah terjadinya iritasi.
- Cara Melindungi Penis Setelah Di Sunat
Saat si kecil buang air kecil, tentu hal utama yang harus dilakukan adalah membersihkannya. Nah, ada 2 pendapat dokter nih biasanya antara membalut kembali balutan setelah sunat dan ada yang tidak. Untuk hal ini, Mampaps bisa langsung konsultasi pada dokter ya. Tujuan membalut atau tidaknya sebenarnya sama saja, namun biasanya Mampaps akan disarankan untuk menggunakan salep atau jelly untuk pengering luka pada penis si kecil.
- Penggunaan Popok Pada Bayi
Untuk mengurangi gesekan antara popok dan penis si kecil, Mampaps bisa menggunakan popok tambahan. Di mana popok pertama bisa menjadi pelindung atau bantalan agar tidak adanya gesekan, dan popok bagian luar menjadi pelindung luar.
- Cara Memandikan Bayi Setelah Di Sunat
Biasanya, bila disunat saat bayi tidak membolehkan Mampaps untuk memandikan si kecil! Ini hanya dilakukan pada saat hari pertama dan kedua setelah selesai sunat, namun Mampaps bisa membersihkan badan si kecil lap air hangat. Setelah dua hari, barulah bisa memandikan si kecil seperti biasa, namun harus tetap hati-hati ya.
- Pencegahan Jika Terasa Nyeri
Jika si kecil terus menangis setelah sunat atau tidak mau tidur, ini biasanya si kecil mengalami kesakitan pada penisnya. Namun tidak usah khawatir, biasanya dokter akan menyarankan untuk memberikan obat pereda nyeri.
Baca Juga: Merawat Bayi Baru Lahir? Hal Ini Wajib Mama dan Papa Ketahui!
Resiko Sunat Saat Bayi
Risiko sunat saat bayi sebenarnya termasuk rendah, namun tentunya dapat berakibat cukup serius bila Mampaps tidak melakukan perawatan diatas dengan baik. Umumnya terjadi pendarahan dan infeksi yang timbul karena gesekan dengan popok dan amonia dari air pipis si kecil.
Jika memilih untuk sunat pada saat bayi, Mampaps harus memperhatikan beberapa hal karena sunat pada saat bayi tentu sangat berbeda jika si kecil sudah besar. Misalnya, warna penis tampak kemerahan atau kekuningan selama 7 hingga 10 hari setelah sunat. Namun, jika ada hal-hal aneh seperti bayi demam, bayi sulit kencing saat sunat, darah mengalir lebih banyak dan hal ganjil lainnya maka segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.
Komplikasi lebih serius diantaranya berupa peradangan pada bukaan penis, nyeri saat ereksi bila si kecil sudah dewasa dikarenakan terlalu banyak kulit yang dipotong, dan masalah pada kulup bila pemotongan terlalu pendek atau terlalu panjang.
Penting Diperhatikan Sebelum Sunat
Pastikan disunat oleh ahli profesional yang memiliki pengalaman. Kebersihan alat-alat yang dipergunakan untuk sunat juga harus dipastikan agar steril. Bila Mampaps khawatir si kecil sakit, Mampaps bisa berkonsultasi dengan pihak Rumah Sakit (bila sunat dilakukan di Rumah Sakit) untuk pembiusan lokal.
Sudah memutuskan kapan bayi laki-laki Mampaps untuk di sunat? Sunat pada saat bayi ataupun sudah dewasa, sama-sama memilih manfaat yang baik. Sebelum di sunat, jangan lupa konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ya Mampaps. Semoga menginspirasi.
Baca Juga: Si Kecil Masih Bayi Boleh di Sunat?