Baru-baru ini dunia online dihebohkan dengan viralnya video bullying bocah 12 tahun penjual jalangkote (pastel) di Bonto-Bonto, Kecamatan Mar’ang, Kabupaten Pangkajene, Kepulauan Sulawesi Selatan. Pasalnya, Rizal menjadi korban bullying oleh sekelompok pemuda dengan perlakuan mengolok-olok, memukul hingga mendorong korban sampai terjatuh.
Hati orangtua mana yang tega melihat sang buah hati menjadi korban bullying dengan diperlakukan seperti itu oleh orang lain? Terlebih saat itu Rizal mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat membantu orangtuanya untuk berjualan menggunakan sepedanya. Tentu kejadian ini juga membuat malu dan sedih para orangtua pelaku bullying, di mana anaknya telah menganiaya orang lain.
Sebagai orangtua, tentu Mampaps tidak ingin ini terjadi pada Si Kecil bukan? Lalu apakah Mampaps tahu, Si Kecil menjadi pelaku atau bahkan menjadi korban bullying oleh teman-teman atau oranglain? Tidak ada kata terlambat, jika Si Kecil sudah menjadi pelaku atau korban bullying Mampaps. Kini saatnya Mampaps harus tahu tanda-tanda apakah Si Kecil menjadi pelaku ataupun korban bullying, yuk simak penjelasan berikut:
Tanda Anak Menjadi Korban Bullying
sumber gambar: sciencenorway.no
Mengetahui sejak awal tanda-tanda Si Kecil menjadi korban bullying bisa menjadi langkah awal Mampaps dengan cepat untuk mengambil tindakan. Dampak bullying jika dibiarkan bisa membuat kesehatan bahkan kepribadian Si Kecil terganggu loh
Dari beberapa penelitian, kebanyakan dari korban bullying akan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri jika tidak mendapatkan dukungan dan perhatian dari orang terdekat. Untuk itu penting bagi Mampaps untuk memperhatikan beberapa tanda anak menjadi korban bullying berikut:
- Susah tidur
Meski bukan menjadi suatu hal yang dapat menjadikan ciri-ciri khusus, namun jika Si Kecil mengalami kesulitan untuk tidur saat malam hari tidak ada salahnya Mampaps untuk bertanya kesehariannya. Tanyakan [adanya mengapa ia sulit untuk tidur.
- Sering sakit kepala atau perut
Korban bullying lebih mudah stres jika dihadapkan dengan situasi yang mengingatkan mereka pada hal yang buruk, ini bisa membuatnya menjadi sering sakit kepala dan perut. Atau bahkan mereka bisa berpura-pura sakit untuk menghindari hal yang menyakiti mereka.
- Menjauh dari teman-temannya
Jika Si Kecil tidak ingin mendekati teman-temannya, Mampaps perlu waspada! Cobalah untuk menanyakan apa yang terjadi, sehingga ia menjauh dari teman-temannya.
- Tidak ingin bersekolah
Bullying biasa terjadi di sekolah, coba perhatikan tingkah Si Kecil saat ingin berangkat sekolah ya Mampaps! Apakah terlihat bersemangat atau lesu, selain itu Mampaps juga bisa menanyakan situasi sekolah pada gurunya.
- Tidak lagi melakukan hobinya
Si Kecil tiba-tiba tidak melakukan aktivitas yang ia sukai sebelumnya? Mungkin satu atau dua kali menjadi hal yang wajar, namun jika memang hobinya sudah tak ia lakukan sebaiknya Mampaps mulai bertanya secara perlahan.
- Nilai pelajaran menurun
Korban bullying sangat sulit untuk konsentrasi, termasuk masalah pelajaran di sekolah sehingga membuat nilainya menjadi turun. Ini patut untuk Mampaps pertanyakan pada Si Kecil dan wali kelasnya.
- Terdapat luka lebam
Jika terdapat luka memar di wajah, tangan atau punggung dengan alasannya tidak jelas, Mampaps patut curiga. Tanyakan alasannya, jika ini terjadi berulang kali maka terus selidiki apa yang terjadi pada Si Kecil.
Tanda Anak Menjadi Pelaku Bullying
sumber gambar: attorneyrossi.com
Banyak orangtua yang tak sadar bahwa Si Kecil bisa menjadi pelaku bullying dari cara ia bersikap kepada teman-temannya. Sebagai orangtua, Mampaps harus tahu dan selalu perhatikan bagaimana cara Si Kecil berteman mulai dari caranya memperlakukan temannya apakah dengan baik atau tidak.
Seperti saat bermain lalu tiba-tiba salah satu dari mereka menangis karena tidak diajak untuk bermain, jangan anggap ini masalah biasa ya Mampaps atau biasa disebut ah, namanya juga anak-anak! Namun, hal ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa Si Kecil telah menjadi pelaku bullying dan menjadi hal yang harus diperhatikan. Berikut tanda-tanda lain pelaku bullying:
- Bersikap selalu menguasai
Memerintah seseorang untuk mengikuti apa yang ia mau tanpa meminta pertolongan dan padahal ia mampu untuk melakukannya, ini menjadi salah satu tanda pelaku bullying. Tanda seperti ini biasanya ia merasa dirinya lebih hebat dari orang lain dan sering berkuasa di dalam lingkungannya.
- Ingin menang sendiri
Memiliki sifat egois, di mana selalu tidak mementingkan apa yang menjadi kebahagian orang lain. Pastikan, Mampaps selalu memperhatikan Si Kecil saat hendak meminjam barang milik temannya atau sebaliknya.
- Merasa tidak bersalah
Tanda berikutnya adalah ia merasa tidak memiliki salah dan enggan meminta maaf, padahal sebelumnya Si Kecil sudah membuat temannya menangis. Biasanya ini terjadi dari ejekan, memperolok, serta mempermalukan orang lain tanpa merasa bersalah.
- Kurangnya rasa simpati dan empati
Pelaku bullying kekurangan rasa simpati dan empati pada keadaan di sekitarnya, biasanya mereka tidak bisa membayangkan jika ia menjadi korban bullying. Terlebih, mereka tidak peduli saat melihat keadaan korban yang telah mereka intimidasi.
Bullying tentunya bisa dihindari, baik itu menjadi pelaku ataupun korban bullying dengan membekali Si Kecil kasih sayang dan perhatian yang cukup! Terus pantau dan perhatikan saat Si Kecil sedang bermain dengan teman-temannya, perhatikan tutur kata mereka. Jika ada yang salah, maka segera perbaiki ya Mampaps!
Agar Si Kecil terhindar dari perilaku tidak terpuji ini, Mampaps bisa mengajarkan mereka untuk melawan tindakan bullying dengan cara yang ada di artikel Ajarkan Anak untuk Bisa Melawan Bullying di Sekolah. Yuk, perangi bullying dari usia sedini mungkin!