Jenis penyakit bayi baru lahir ternyata cukup banyak. Namun sayangnya masih banyak orang tua yang menyepelekan penyakit ini sampai akhirnya si kecil tidak mendapatkan perawatan dan penanganan yang baik. Padahal beberapa penyakit bisa menyebabkan hal yang fatal loh Mampaps.
Orang tua mana yang tidak akan panik ketika anaknya jatuh sakit, terlebih bagi Mama dan Papa yang baru menyandang gelar orang tua baru. Untuk mengurangi panik Mama dan Papa ketika bayi sakit, ada baiknya mengetahui penyakit-penyakit pertama yang kemungkinan menyerang si kecil.
Baca Juga : Tips Merawat Bayi Baru Lahir, Mudah dan Penting Untuk Dilakukan!
Nah, berikut ini beberapa penyakit bayi baru lahir dan cara mengatasinya dengan baik.
Batuk dan Pilek
Batuk pilek pada anak disebabkan oleh banyak faktor, namun sebagian besar penyebabnya adalah virus. Dengan gejala hidung berair, kadang tersumbat, batuk dan demam, umumnya sembuh dengan sendirinya.
Jika batuk pilek disebabkan oleh bakteri, gejalanya lebih berat, selain disertai demam, tenggorokan akan berwarna merah, jika terus berlanjut akan berakibat komplikasi pada radang telinga tengah.
Si kecil pun harus diberi antibiotik. Jika anak banyak mengeluarkan cairan atau lendir dari hidungnya sehingga membuat nafas tersumbat, berikan obat tetes atau sedot cairan hidung menggunakan alat khusus. Satu hal yang perlu Mama dan Papa ingat, cobalah obati penyebab penyakit ini terlebih dahulu.
Jika disebabkan oleh virus yang belum ada obatnya, maka Mama dan Papa harus meningkatkan pertahanan tubuh si kecil ya.
Batuk-pilek pada si kecil umumnya berlangsung sekitar lima hari. Jika panas tubuh si kecil tidak turun hingga 2-3 hari, segera periksakan ke dokter. Berikan asupan nutrisi yang baik, terutama mengandung vitamin dan mineral, serta ASI.
Infeksi telinga
Penyakit ini dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus secara terus-menerus, sehingga virus diam-diam masuk ke dalam saluran telinga.
Infeksi telinga pun dapat disebabkan karena telinga kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga menyebabkan radang saluran telinga tengah. Infeksi jenis ini memiliki gejala sakit pada telinga dan panas badan tidak turun selama 2-3 hari.
Segera periksakan ke dokter jika si kecil mulai mengalami gejala tersebut, karena jika tidak ditangani gendang telinga si kecil bisa meradang, pecah bahkan menimbulkan nanah. Jika nanah pecah dapat menyebabkan cairan berbau keluar dari telinga dan efek jangka panjangnya sistem pendengaran bisa menjadi rusak.
Sakit tenggorokan
Si kecil yang menderita sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. Disertai dengan tanda-tanda tenggorokan berwarna merah dan dapat terlihat di bagian leher. Si kecil juga terlihat kesakitan, sulit menelan dan rewel.
Dokter biasanya akan memberikan obat pengurang rasi sakit, vitamin dan dianjurkan mengonsumi banyak makanan terutama sayur bening, jus buah serta ASI, jika penyebab sakit tenggorokan berupa virus. Sedangkan, jika penyebabnya kuman, dokter akan memberikan antibiotik, dapat berupa sirup atau puyer.
Batuk plus sesak nafas
Si kecil dengan potensi alergi atau asma, penyakit batuk-pilek kemungkinan dapat menimbulkan sesak nafas. Batuk-pilek yang terjadi akibat kuman dan lama kelamaan akan menyebar ke paru-paru dan dapat mengakibatkan gejala radang paru-paru atau sesak nafas.
Tanda sesak nafas dapat dilihat secara fisik, di mana si kecil bernafas melalui hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, nafasnya cepat dan setiap kali bernafas dadanya akan cekung seperti ada yang menariknya dari dalam tubuh.
Namun gejala-gejala ini harus diteliti lebih lanjut, jika sudah memasuki tahap serius, si kecil harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Diare
Diare pada si kecil bisa disebabkan banyak faktor, bisa melalui makanan yang tercemar kuman atau virus, alergi susu, sampai keracunan makanan. Gejala diare pada anak terlihat ketika jumlah cairan buang air besar (BAB) lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB pun lebih dari tiga kali sehari.
Jika diare disertai demam, penyebabnya paling sering adalah virus sehingga untuk mengatasinya tingkatkan daya tahan tubuh si kecil. Berbeda dengan diare yang disertai muntah, biasanya disebabkan rangsangan ke dalam saluran pencernaan, bisa oleh kuman atau racun zat kimia.
Usaha pencegahannya, Mama dan Papa dapat memberikan banyak ASI dan cairan lainnya, misalnya oralit, minuman mengandung ion atau mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk keseimbangan kuman dalam perut.
Hindari memberi si kecil obat pemampet feses atau tinja karena jika tinja mampat, kuman tidak akan mati bahkan berkumpul di dalam usus sehingga lebih baik dikeluarkan secara alami.
Baca Juga : Bayi Demam? Jangan Panik, Lakukan Langkah Pertama Ini!
So, untuk memastikan jenis penyakit bayi baru lahir ini tidak mengancam, ada baiknya untuk segera memeriksakan ke dokter dan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar ya Mampaps.