Hai Mampaps, pernah mengalami berat badan si kecil tidak naik-naik? Tahukah Mampaps ternyata penyakit ISK pada bayi bisa menyebabkan berat badan si kecil tidak bertambah atau tidak naik. yuks, Mampaps kita cari tahu.
Gejala ISK pada Bayi
Gejala ISK pada Si Kecil yang masih berusia bayi memang sering tidak tampak. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan untuk segera diperiksa ke dokter jika si kecil sering menangis, apalagi saat buang air kecil.
Baca Juga: Berat Badan Bayi Mendadak Turun? Ketahui Penyebabnya!
Mampaps juga harus memerhatikan dengan seksama warna urine si Kecil, apakah warnanya keruh, berdarah atau berbau busuk yang kuat. Tanda lainnya yaitu, demam, muntah, sakit perut dan lesu.
Mampaps juga harus tahu, ada sekitar satu dari 20 bayi yang mengalami demam tanpa gejala ISK. Kurangnya tanda-tanda terjadinya infeksi ini sering tidak terdeteksi pada bayi.
Penyebab ISK pada Bayi
Kondisi ISK pada bayi biasanya diakibatkan oleh bakteri. Ada banyak jenis bakteri penyebab ISK yang juga ditemukan di usus besar, yang paling umum adalah Escherichia coli (E Coli).
Mampaps, kebanyakan kasus ISK disebabkan oleh bakteri di sepanjang bagian bawah saluran kemih, seperti uretra (jalur yang membawa air kencing dari kandung kemih keluar dari tubuh), naik dan menyerang bagian atas, menyebabkan infeksi.
Dampak ISK pada Bayi
Mampaps, jika Si Kecil mengalami infeksi saluran kemih bisa saja ditandai dengan nafsu makan yang menurun, sehingga menyebabkan diare dan muntah.
Maka jangan heran Mampaps jika Si Kecil mengalami infeksi saluran kemih, ia akan mengalami penurunan berat badan. Selain itu, si kecil akan cenderung cepat rewel, diikuti dengan demam.
Mengatasi ISK
Penggunaan antibiotik untuk si kecil harus sangat hati-hati, jika memang tidak dibutuhkan dokter tidak akan memberinya. Penggunaan antibiotik harus sesuai anjuran dokter. Pada beberapa kasus, dokter juga akan meresepkan antibiotik dimana biasanya dalam 7-10 hari bakteri sudah hilang.
Jangan berhenti sebelum antibiotik dihabiskan meskipun si kecil terlihat sudah sembuh. Jika si kecil yang masih ASI, tambah frekuensi minum ASI sehingga buang air kecil si kecil cukup. Namun, pada kasus yang lebih serius, dokter akan meminta si kecil untuk dirawat inap.
Untuk mengatasi ISK selanjutnya, Mampaps harus selalu memantau diapers atau popok si kecil. Sebaiknya, mengganti diapers per 3 jam. Namun, jika sudah ada urine, diaper harus diganti paling lambat 20 menit.
Baca Juga: Ternyata Mengganti Popok Si Kecil Ada Prosedurnya! Cek Penjelasan Berikut
Hal yang Harus Dihindari untuk Mencegah ISK
Mampaps, pada si kecil yang masih berusia bayi paling rentan terhadap ISK karena mereka sering menggunakan popok. Mereka juga cenderung buang air kecil lebih sering daripada orang dewasa karena kandung kemihnya lebih kecil.
Popok kotor dan basah mendorong bakteri untuk berkembang biak pada kulit di daerah selangkangan, oleh karena itu Mampaps gantilah popok si kecil secara teratur minimal 2-3 jam sekali untuk menghindari infeksi.
So, Mampaps jika si kecil mengalami hal seperti diatas, sebaiknya Mampaps cepat berkonsultasi ke dokter. Jangan lupa juga Mampaps, selalu menjaga kebersihan si kecil terutama jika si kecil selalu menggunakan diapers.