Hai Mampaps! Pernah mengalami si kecil buang air besar terus-menerus? Yaps, kenal dengan kata diare ? Diare adalah defekasi dengan feses cair atau lembek dengan/tanpa lendir atau darah, dengan frekuensi 3 kali atau lebih sehari yang berlangsung kurang dari 14 hari.
Perubahan konsistensi feses menjadi lebih lembek/cair dan frekuensi defekasi lebih sering menurut Mama Papa. Diare kebanyakan disebabkan oleh virus, namun bisa juga disebabkan oleh bakteri. Dengan hidup yang bersih dan pola makanan yang sehat, diare dapat sembuh dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.
Walaupun bukan tergolong penyakit serius, namun diare dapat menyebabkan kehilangan cairan, garam, dan mineral yang berujung pada risiko dehidrasi.
Baca Juga : 9 Daftar Obat Diare Tradisional Yang Ampuh Untuk Mengobati Anak!
Oleh karena itu, ada beberapa alarm sign yang Mama Papa harus ketahui pada si kecil seperti keadaan umum mulai dari gelisah, cengeng, rewel, letargi, tampak sakit berat, status dehidrasi, yang penting untuk selalu dipantau.
Tindakan Pencegahan
Mampaps pencegahan diare sebenarnya tergantung tingkat kebersihan seseorang, semakin tinggi standar kebersihan, maka makin kecil kemungkinan terkena diare.
Dukung stimulasi si kecil untuk mencuci tangan dengan baik dan rutin, terutama setelah menggunakan toilet atau setiap akan menyentuh makanan.
Tunjukkan aksi cerdas dengan mencuci buah dan sayuran hingga bersih sebelum dimakan. Sekarang juga Mampaps sudah tersedia vaksin rotavirus yang memiliki potensi untuk mengurangi angka kejadian diare serta mencegah terjadinya diare.
Pengobatan
Mampaps meskipun diare dapat sembuh sendiri, ada beberapa hal yang dapat meringankan diare, seperti:
-
Rehidrasi
Meningkatkan konsumsi cairan merupakan hal penting untuk menghindari maupun menangani dehidrasi. Biasanya cairan yang diberikan seperti oralit yang merupakan campuran air dengan gula dan garam atau dapat juga menggunakan oralit yang sudah siap pakai.
Hal ini penting untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Sebagai ukuran jika cairan sudah cukup yaitu ditandai dengan air seni berwarna kuning jernih atau bening.
Namun Mampaps jika tidak tersedia dirumah, cairan tersebut dapat digantikan dengan air matang, sari buh, air tajin, kuah sayuran, dan lainnya. Pada anak bayi kurang dari 6 bulan yang masih ASI ekslusif, Mampaps dapat melanjutkan ASI.
-
Obat-obatan
Untuk obat-obatan antidiare dan antibiotik biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan diare. Tidak semua penderita diare membutuhkan obat-obatan tersebut.
Antibiotik dapat membantu mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit jahat (anti parasit). Namun, jika penyebab diare adalah virus, maka antibiotik tidak diperlukan. Oleh karena itu, Mampaps untuk obat-obatan sendiri sebaiknya sesuai dengan anjuran dokter.
-
Zinc
Zinc merupakan salah satu nutrisi penting untuk mencegah dan mempercepat proses penyembuhan diare anak. Tak hanya itu Mampaps, suplementasi zinc dapat juga dapat mencegah anak mengalami infeksi diare berikutnya selama dua sampai tiga bulan.
-
Diet
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, untuk bayi usia kurang dari 6 bulan dengan ASI ekslusif, ASI dapat terus dilanjutkan. Namun untuk anak yang sudah mengenal makanan, sebaiknya Mampaps tetap memberikan makanan yang lunak dalam porsi kecil dengan frekuensi lebih sering.
Makanan semipadat dan makanan rendah serat secara bertahap hingga buang air besar kembali normal. Hindari makanan tertentu, seperti produk susu, makanan berlemak, makanan tinggi serat atau makanan berbumbu tajam seperti makanan pedas selama beberapa hari hingga diare teratasi.
Baca Juga : Hati-Hati! 7 Daftar Makanan Penyebab Diare Pada Anak
So, Mampaps harus selalu melakukan pencegahan ya sebelum anak terkena diare, mencegah lebih baik daripada mengobati, kan?