Bermain air adalah salah satu favorit buat anak-anak, makanya tak heran mayoritas anak-anak suka berenang, baik itu berenang di kolam renang, kamar mandi ataupun pantai. Namun hati-hati, seringkali Mama Papa lengah karena menganggap anak sudah bisa berenang. Berdasarkan data WHO, anak tenggelam termasuk dalam 10 penyebab tertinggi kematian anak.
Mama Papa Harus Tahu
Jangan beranggapan saat anak tengelam, Mampaps akan mendengar bunyi berkecipak atau panggilan minta tolong. Kebanyakan kasus yang fatal justru dikarenakan anak tenggelam secara cepat dan sunyi sehingga seringkali tidak disadari orang sekitarnya. Dan mirisnya, kebanyakan anak tenggelam justru terjadi dekat orang tua atau pengawasnya.
Karena itu penting sekali untuk Mama Papa untuk selalu mengawasi si kecil bermain air dimanapun juga. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ya, karena kita tahu air layaknya api, bisa menjadi kawan, bisa pula menjadi lawan.
Seperti yang terjadi pada beberapa anak berikut ini yang harus terancam nyawanya karena tenggelam saat bermain air. Semoga kejadian ini bisa menjadikan Mama Papa lebih waspada untuk selalu mengawasi putra putri nya.
Seorang Bocah 3 Tahun Tenggelam Di Kelas Renang Anak di China
Dikutip dari laman www.kidspot.com.au, seorang bocah berusia 3 tahun yang sedang belajar berenang di sebuah kelas renang di China terpaksa harus mengalami kejadian yang tak diinginkan. Saat itu si anak malang mencoba berbaring di atas air dengan pelampung biru yang dikenakannya. Namun sayang keseimbangannya tak begitu baik dan akhirnya badannya terbalik masuk ke dalam air. Sebenarnya ada guru yang berada di sekitar kolam, namun tak ada yang menyadari kejadian itu hingga akhirnya si anak mengapung tak sadarkan diri setelah 40 detik berjuang seorang diri. Karena kejadian tragis tersebut, si anak harus mendapatkan perawatan intensif selama 1 bulan dan belum diketahui apakah ada efek jangka panjang atau tidak atas kejadian ini, dan masyarakat menuntut agar sekolah renang anak tersebut ditutup.
Liburan Berakhir Duka Karena Si Kecil Tenggelam
Tenggelam adalah penyebab utama kematian yang tidak disengaja untuk anak-anak usia 1 hingga 4 tahun. Hal ini juga lah yang terjadi pada Levi Hughes, seorang bocah berusia 3 tahun yang sedang berlibur musim panas bersama di Tennessee. Levi selalu menggunakan jaket pengaman setiap bermain ke pantai dan orang tua nya sangat memahami bahaya anak tenggelam. Bahkan saat kejadian, semua Papa yang sedang berlibur bersama ini merupakan tenaga medis sehingga mengerti cara pertolongan pertama.
Saat ini ada 6 keluarga yang sedang berlibur bersama dengan total 12 dewasa dan 17 anak-anak. Mama Levi memberikan cemilan pada Levi dan pergi ke dapur. Hanya beberapa menit kemudia, dia memanggil anak-anaknya. Jantungnya berhenti seketika saat dari balkon dia melihat bocah berbaju kuning itu mengapung di kolam renang.
Levi langsung mendapatkan pertolongan pertama di tempat dengan intubasi serta pernafasan buatan. Para Papa melakukan semua yang mereka bisa sebelum ambulan datang. Namun Levi tidak bisa diselamatkan.
Karena kejadian ini, orang tua Levi menciptakan ‘water guardian‘ tag yang dibuat untuk mengingatkan orang tua agar selalu mengawasi anaknya. Kartu kecil ini didukung oleh American Lifeguard Association sebagai gerakan yang dapat membantu menyelamatkan nyawa.
Mama Sibuk Bermain Ponsel, Sedangkan Si Kecil Berjuang Menyelamatkan Nyawa Di Dalam Air
Diberitakan melalui website www.mirror.co.uk, kejadian miris ini terjadi selama 90 detik dan terekam di cctv lokasi kejadian. Meski tidak meninggal, namun gadis kecil yang baru berusia 1 tahun ini mengalami koma selama satu bulan dan sekarang hidupnya bergantung pada alat bantu pernapasan.
Dari cuplikan cctv yang beredar, terlihat ada bocah lelaki yang berada di kolam tersebut mencoba menyelamatkan si gadis kecil. Dia berusaha memberitahu mama si gadis, namun justru diabaikan dan masih berfokus pada ponselnya. Semoga saja kejadian ini menjadi satu peringatan yang berarti bagi semua mama di dunia ya, agar selalu dapat memperhatikan anaknya ketimbang bermain ponsel.
Cucu Mentri Wiranto Meninggal di kolam Ikan Rumahnya
November lalu, kabar duka datang dari Menkopolhukam, Wiranto yang harus kehilangan cucunya Achmad Daniyal Alfatih. Achmad Daniyal yang baru berusia 1 tahun 4 bulan, meninggal saat bermain di kolam ikan depan rumahnya. Si kecil yang sedang lucu-lucunya itu memang sedang lincah-lincahnya, sehingga tidak ada yang menyadari saat dia masuk ke kolam ikan. Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan, keluarga harus merelakan si kecil pergi untuk selamanya.
Putri Atlit Olimpiade Meninggal di Kolam Renang Tetangga
Emeline Miller atau sering dipanggil Emmy merupakan putri dari juara olimpiade ski Bode Miller. Si kecil berusia 19 bulan yang sedang lucu-lucu nya ini meninggal setelah ditemukan mengapung di kolam renang tetangga mereka. Malam itu Morgan, Mama Emmy membawa Emmy ke rumah tetangganya untuk bermain. Sudah menjadi kegiatan rutin mereka untuk bermain di rumah tetangganya yang sudah seperti keluarga itu. Emmy berjalan kesana kemari saat Mama nya mengobrol sambil minum teh dengan tetangganya.
Tiba-tiba Morgan menyadari ruangan kecil itu tiba-tiba sunyi dan dia mencari Emmy yang tidak ada disana. Dia langsung melihat ke arah pintu belakang rumah tetangganya yang tertutup. Morgan langsung berlari ke arah pintu dan melihat Emmy mengapung di kolam saat membuka pintunya. Emmy meninggal keesokan harinya setelah dilakukan perawatan darurat di Rumah sakit.
Keluarga Bode mengajarkan semua anaknya untuk belajar berenang dan selalu memastikan ada pagar pengaman di rumah mereka. Ini membuat mereka tidak menyangka bahwa itu masih tidak cukup untuk melindungi anak-anak dari resiko tenggelam.
Baca Juga: Mengajarkan Anak Berenang dengan Mudah
Dalam 2 Menit Si Kecil Teddy Hampir Meninggal Karena Tenggelam
Musim panas memang menjadi satu momen yang menyenangkan untuk bermain di air. Begitu juga yang terjadi pada keluarga Van Winkle. Mereka berenang di kolam yang saat itu diawasi 2 orang lifeguard. Seharian mereka asik bermain air dengan anak mereka yang masih balita. Semua anak bermain air dalam pengawasan sang kakek. Ayah Van Winkle merupakan mantan lifeguard dan instruktor renang yang memiliki pengetahuan cukup mengenai keselamatan dalam air.
Van Winkle mengira Teddy bersama kakeknya dan sang kakek mengira Teddy bersama ibunya. Dalam 2 menit, mereka menyadari Teddy tidak bersama salah satu dari mereka. Setelah menyisir kolam renang, Van Winkle melihat tangan Teddy mengambang di kolam dangkal. Beruntung Teddy masih sadar meskipun badannya sudah mulai kaku dan bisa bernafas.
Rupanya Teddy berlari ke air seorang diri karena bolanya tertinggal di kolam. Hari itu dibawa pulang ke rumah namun harus diperiksa di rumah sakit keesokan harinya karena parunya terendam air. Meski Teddy tidak mengalami cidera berarti, namun tetap saja hal ini menjadi satu trauma tersendiri bagi keluarga Van Winkle.
Beberapa Tips Saat Mendapati Si Kecil Tenggelam:
- Jika seorang anak tenggelam, tarik mereka secepat mungkin. Minta orang lain untuk menelepon 911 dan mulai lakukan CPR. Pastikan anak ditangani oleh teknisi medis darurat atau di ruang gawat darurat untuk memastikan bahwa kadar oksigen mereka normal dan tidak ada efek yang berlangsung lama.
- Pastikan Mampaps memiliki pagar empat sisi di sekitar kolam halaman belakang rumah dengan gerbang terkunci yang tertutup. Agar anak tidak mudah terjatuh ke kolam saat bermain di sekitar kolam.
- Beri anak-anak pelajaran berenang mulai usia 1 tahun. Karena hal ini akan memberi anak-anak rasa keberanian bahwa mereka bisa berenang sebelum mereka benar-benar bisa.
Jangan lupa bahwa jika kolam itu aman, air bisa menjadi tempat yang sangat tidak aman. Ingatlah hal-hal ini ketika Mama dan Papa pergi ke kolam renang, danau, atau pantai akhir pekan bersama si kecil.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Pertolongan Penting Ketika Anak Tenggelam