Mama Papa wajib tahu nih! Kalau Anemia defisiensi besi (ADB) menjadi salah satu masalah pada anak di seluruh dunia termasuk Indonesia loh! Penyakit ini biasanya terdeteksi pada akhir masa bayi dan awal masa kanak-kanak yang disebabkan oleh kekurangan asupan Zat Besi di dalam tubuh.
Nah, Zat Besi ini sangat penting untuk pertumbuhan si kecil. Terlebih pada masa perkembangan system saraf mereka Mampaps. Zat Besi ini diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan metabolisme saraf. Jika si kecil kekurangan zat besi, akan berpengaruh terhadap tingkah laku dan pertumbuhannya.
Baca Juga : 9 Daftar Obat Diare Tradisional Yang Ampuh Untuk Mengobati Anak!
Si kecil mudah lelah, lemas, dan pucat yang berlangsung lama menjadi salah satu gejala Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan anak. Lalu, penyebab dari penyakit ini bisa terjadi sesuai dengan usia si kecil MamPaps, yuk simak penjelasannya:
Si Kecil Dengan Usia Kurang Dari 1 Tahun
Penyebab adanya Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan anak di usia kurang dari 1 tahun ini biasanya terjadi karena Mama mengalami anemia selama hamil,bayi memiliki berat lahir rendah, prematur, lahir kembar, ASI eksklusif yang tidak didukung dengan suplemen Zat Besi, pemberian susu formula yang rendah zat besi, dan mengalami alergi susu sapi.
Si Kecil Dengan Usia 1 Hingga 2 Tahun
Pada usia 1 hingga 2 tahun penyebab terjadinya Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan anak terjadi karena kurangnya mendapatkan asupan makanan tambahan dalam hal ini MPASI yang mengandung Zat Besi bahkan mengonsumsi susu murni yang berlebih. Selain itu, anak yang memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas juga bisa terkena Anemia Defisiensi.
Si Kecil Dengan Usia 2 Hingga 5 Tahun
Sama halnya saat si kecil berusia 1 hingga 2 tahun, aktifitas yang sudah cukup banyak jika kekurangan Zat Besi akan membuat mereka mengalami Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan anak. Biasanya asupan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung Fe jenis heme atau minum susu berlebihan.
Namun, jika si kecil sudah mengalami Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan anak MamPas bisa mengatasinya dengan baik yaitu selalu pantau kebutuhan nutrisi dan Zat Besi pada anak.
Selain itu MamPaps juga dapat memberikan vitamin C 2X50 mg/hari untuk meningkatkan absorbsi Zat Besi, lalu hindari untuk memberikan si kecil makanan yang menghambat absorpsi besi seperti teh, susu murni, kuning telur, dan serat.
Untuk pengobatan lebih baik, langsung konsultasikan masalah Anemia Defisiensi ini kepada dokter atau ahli medis. Lalu apa yang dapat MamPaps lakukan agar si kecil tidak mengalami Anemia Defisiensi Besi pada bayi dan anak?
Baca Juga : Hati-Hati! 7 Daftar Makanan Penyebab Diare Pada Anak
Nah, himbauan untuk pemberian ASI eksklusif sangat membantu loh! Tapi Mama, jangan lupa untuk memberikan suplementasi besi dan makanan tambahan sesuai usia.
Yuk, MamPaps lebih sadar akan pentingnya memberikan makanan mengandung kadar besi yang tinggi dan absorpsi yang lebih baik seperti ikan, hati dan daging kepada si kecil agar tidak mengalami Anemia Defisiensi Besi.