Sampai dengan tanggal 31 Maret 2020, kasus virus corona di Indonesia sudah mencapai jumlah 1528 positif, 136 meninggal dan 81 sembuh. Fakta ini mengartikan bahwa jumlah kasus virus corona masih menunjukkan peningkatan jumlah pasien. Hal ini akan menjadi fokus pemerintah dalam mengatasi virus mematikan ini sampai beberapa waktu ke depan. Namun, taukah Mampaps bahwa masih banyak virus mematikan selain virus corona atau COVID-19?
Pada dasarnya, virus corona memiliki angka kematian yang persentasenya lebih renda dibandingkan dengan virus mematikan lainnya. Yang menjadikan corona virus atau COVID-19 ini sangat berbahaya dan diwaspadai adalah proses penyebarannya yang sangat cepat. Terutama bagi pasien lanjut usia serta orang yag mengalami daya tahan tubuh rendah lannya. Selain itu, COVID-19 akan semakin berbahaya saat menyerang seseoang yang memiliki komplikasi serta gangguan kesehatan penyerta.
Cepatnya penyebaran virus dapat berakibat menumpuknya pasien sehingga membuat tenaga medis kewalahan dan akhirnya sulit untuk bertahan hidup. Bahkan COVID-19 sudah banyak menelan korban jiwa dari kalangan tenaga medis.
Wabah Virus Mematikan Selain COVID-19
COVID-19 bukanlah wabah virus yang pertama kalinya dialami oleh Indonesia. Sebelum COVID-19, di Indonesia bahkan dunia telah mengalami beberapa wabah virus berbahaya yang memiliki angka kematian yang tinggi. Apa sajakah virus mematikan tersebut?
H5N1
H5N1 atau yang sering juga disebut flu burung merupakan wabah yang kebanyakan terjadi di Asia. Seperti namanya, virus H5N1 merupakan virus mematikan yang penularannya berasal dari unggas. Sebagaimana diketahui, penduduk Indonesia relatif dekat dengan unggas seperti ayam dan burung. Bahkan banyak dari mereka yang memelihara atau ternak untuk dikomersilkan. Letaknya yang cukup dekat dengan rumah atau pemukiman memungkinkan virus H5N1 dapat menular. Tingkat kematiann dari virus H5N1 mencapai 70 persen.
Ebola
Virus mematikan yang satu ini sempat menjadi trending di wilaylah Afrika. Ebola dapat menular melalui udara, cairan, maupun kontak langsung dari manusia atau hewan yang telah terinfeksi virus mematikan ini. Dikatakan sebagai virus yang mematikan, ebola pernah mengakibatkan kasus kematian hingga 90 persen dari pasiennya.
HIV
Human Immunodeficiency Virus atau yang lebih akrab disebut dengan singkatan HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh atau imun. Sejak ditemukan pada tahun 1980-1n, HIV sudah menelan korban hingga lelbih dari 34 juta orag di dunia.
Obat antiviral disinyalir dapat membuat seseorang bertahan hidup hingga bertahun-tahun meski sudah terinfeksi HIV. Meskipun demikia, di beberapa negara miskin angka korban HIV masih sangat tinggi. Bahkan, WHO menyatakan bahwa di negara-negara miskin jumlah persentase infeksi HIV bisa mencapai 95 persen populasi. Dengan demikian, berati ada satu dari 25 orang di Afrika mengalami positif HIV.
Dengue
Virus dengue ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang penyakitna disebut demam berdarah. Demam berdarah dengue atau yang biasa disebut DBD merupakan virus mematikan yang hidup di wilayah tropis, salah satunya di Indonesia. Sebanyak 50 hingga 100 juta orang meninggal setiap tahunnya karena diakibatkan oleh DBD. Kurangnya tingkat kebersihan dan kerapian membuat nyamuk senang hinggap dan akhirnya menggigit anggota keluarga.
Baca Juga: Terkena DBD Saat Hamil? Ini Risiko dan Penangannya!
Influenza
Meskipun banyak yang menyepelekan influenza, namun virus yang satu ini dapat menjadi penyebab kematiannya 500.000 orang meninggal di seluruh dunia. Virus ini cukup cepat menyebar, terutama saat musim flu. Pada tahun 1918, flu Spanyol menjadi wabah flu yang paling buruk dengan mengaibatkan kematian pada sepertiga penduduk dunia atau sekitar 50 juta jiwa.
Baca Juga: Wajib Tahu Perbedaan Tanda Virus Corona dan Flu Biasa!
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) merupakan virus jenis corona yang muncul pertama kali di kota Guangdong, China. Virus ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, yakni 9,6 persen. Muncul di tahun 2003, SARS menyebar ke 26 negara di dunia. Meskipun terjadi beberapa tahun silam, hingga saat ini vaksin SARS belum ditemukan.
MERS (Middle East Respiratory Syndrome)
Seperti namanya, MERS pertama kali muncul di Aab Saudi pada tahun 2012. Masih sama seperti SARS, MERS juga masih termasuk ke dalam virus golongan corona dan ditranmisikan melalui hewan kepada manusia. MERS menyerang pasiennya pada sistem pernapasan. Pasien MERS biasanya merasakan gejala demam, batuk, hingga mengalami sesak napas setelah 14 hari terinfeksi.