Hai Mampaps, setiap Mampaps pasti menginginkan pertumbuhan si kecil tumbuh dengan sebaik-baiknya. Tak heran, banyak juga Mampaps memberikan vitamin untuk anak guna meningkatkan dan mengoptimalkan pertumbuhan si Kecil. Apalagi bila si Kecil terlihat kurus atau susah makan sayur.
Vitamin untuk anak dipercayai dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan kekebalan tubuh si kecil dan mempercepat penyembuhan si kecil yang sakit.
Baca Juga: Vitamin Pengganti Sayuran untuk Si Kecil, Bolehkah?
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Memberikan Vitamin pada Anak?
Sebenarnya tidak semua anak membutuhkan vitamin. Bila si kecil makan dengan baik (baik jumlah maupun jenisnya) si kecil tidak memerlukan suplementasi makanan atau vitamin. Namun bila si kecil tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin tersebut, maka sebaiknya si kecil mendapatkan tambahan suplementasi makanan atau vitamin.
Dengan kata lain, vitamin diberikan jika asupan makanan anak tidak mencukupi atau tidak bervariasi, tidak suka sayur dan buah. Misalnya, si kecil hanya suka makan nasi dan ayam saja.
Pada anak perempuan sebelum pubertas, suplementasi kalsium adalah sangat penting. Hal tersebut dikarenakan masa penting pembentukan tulang pada anak perempuan adalah pada saat sebelum pubertas. Namun, bila anak masih minum susu kurang lebih 1-2 gelas per hari, suplementasi kalsium tidak diperlukan lagi karena sudah didapatkan dari susu tersebut.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang membutuhkan tambahan vitamin, antara lain bila si Kecil:
- Mengalami beberapa penyakit seperti diare, asma dan berbagai kondisi kekurangan zat gizi lainnya.
- Sangat susah makan dan asupan makanannya sangat rendah dalam satu hari.
- Sedang mengalami kondisi tertentu dan menjalani diet tertentu
- Pertumbuhan dan perkembangan si Kecil tidak seperti anak seusianya
Baca Juga: Mama, Kenali Kemungkinan Gagal Tumbuh (Failed To Thrive) pada si Kecil
Seberapa Penting Pemberian Vitamin untuk Anak?
Mama Papa Harus Tahu
American Academy of Pediatrics (AAP) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa anak sehat yang tak sulit makan tidak memerlukan suplemen vitamin.
Suplemen baru diperlukan bila si kecil menunjukkan tanda-tanda kekurangan vitamin (defisiensi vitamin). Misalnya pada anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang, memiliki penyakit kronik atau alergi makanan.
Suplemen juga bisa diberikan bila si kecil mengonsumsi diet vegetarian, yang membuatnya rentan kekurangan vitamin dari daging dan sumber makanan hewani lainnya.
Suplemen vitamin hanya memperbaiki kekurangan vitamin dalam jangka pendek. Untuk jangka panjang, pemenuhan vitamin dan mineral sebaiknya dari makanan utuh.
Jadi pemberian vitamin untuk anak sangat bergantung pada kondisi gizi si Kecil. Yang sangat penting diperhatikan bukannya pemberian vitaminnya, tapi apakah gizi si Kecil sudah mencukupi.
Baca Juga: Manfaat, Dosis dan Kekurangan Vitamin A untuk Anak
Perlukah Memberikan Anak Vitamin Setiap Hari?
Mampaps pemberian vitamin untuk anak hanya bersifat sebagai alternatif saja, sebab daya tahan tubuh si kecil tetap terjaga jika nutrisinya lengkap dan pola makannya teratur. Oleh karena itu, sebaiknya vitamin hanya diberikan pada saat-saat tertentu saja, misalnya saat si kecil sedang kurang nafsu makan atau si kecil baru sembuh dari sakit.
Begitu juga vitamin untuk anak yang mengandung imunomodulator atau yang bersifat meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin yang mengandung ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Dampaknya si kecil akan memberikan respon terhadap imunitas tubuh secara berlebihan, sehingga bisa menyebabkan alergi dan hipersensitivitas.
Baca Juga: Anak Mudah Sakit? Kesalahan Mama Papa ini Sering Tidak Disadari menjadi penyebabnya.
Vitamin Apa Sajakah yang Sebaiknya diberikan Untuk Kebutuhan Anak?
Mampaps, ada 6 jenis vitamin yang paling dibutuhkan untuk tumbuh kembang si kecil, antara lain:
1. Vitamin A
Vitamin A berperan penting dalam memperbaiki jaringan dan tulang yang rusak, menjaga sistem kekebalan tubuh, serta menjaga kesehatan indra penglihatan. Sumber vitamin A adalah susu, keju, telur ayam, dan jenis buah/sayur yang berwarna kuning kemerahan seperti wortel dan jeruk.
2. Vitamin B
Vitamin B terdiri dari B2, B3, B6, dan B12 berperan dalam metabolisme dan produksi energi dalam tubuh, menjaga kesehatan jantung dan sistem saraf. Sumber vitamin B adalah daging sapi, daging ayam, ikan, kacang-kacangan, telur, susu, keju, dan kedelai.
3. Vitamin C
Bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan otot, jaringan ikat, dan kulit, vitamin C banyak ditemukan dalam berbagai jenis buah-buahan, seperti, strawberry, kiwi, dan jeruk. Selain itu, sayur-sayuran jenis brokoli, tomat, dan berbagai sayur berdaun hijau tua juga mengandung vitamin C tinggi.
4. Vitamin D
Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium. Oleh karena itu, vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Sumber utama vitamin D adalah sinar matahari. Namun, vitamin D juga didapat dari minyak ikan dari salmon dan makarel, serta susu.
5. Kalsium
Kalsium membantu menguatkan tulang pada si kecil yang sedang mengalami pertumbuhan. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu, keju, yogurt, tahu, dan berbagai makanan yang sudah difortifikasi kalsium.
6. Zat Besi
Zat besi berfungsi untuk membangun otot dan menjadi salah satu kandungan hemoglobin (darah yang bertanggung jawab untuk mengantarkan oksigen dan makanan ke seluruh bagian tubuh). Sumber makanan yang mengandung zat besi tinggi adalah daging, bayam, dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Mampaps, meskipun vitamin baik untuk imunitas tubuh, tetapi Mampaps juga harus cermat dalam memilihnya. sebaiknya Mampaps konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah si kecil memang membutuhkan tambahan vitamin atau tidak.
Baca Juga: Hati-Hati! 2 Penyakit Ini Bisa Mengancam Otak Si Kecil!