Sejak ditetapkannya sebagai pandemik global Maret 2020 lalu, angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan. Alih-alih selesai dengan masalah Covid-19, kini malah timbul kabar mengenai virus baru yang berpotensi menjadi penyebab pandemi berikutnya. Virus ini dikenal dengan nama Virus Nipah (NiV).
Virus Nipah kembali menarik perhatian dunia setelah Cina mengumumkan bahwa ditemukan sejumlah kasus penyakit yang disebabkan oleh Virus Nipah di Cina. Kabar buruknya lagi, jika berkaca dari wabah virus ini pertama kali ditemukan maka tingkat kematian terhadap orang yang terinfeksi virus ini diperkirakan antara 40 sampai 75 persen. Angka kematian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan persentase kematian Covid-19 di dunia yang saat ini sekitar 2 persen. Kenali virus baru yang sedang jadi hot topic ini yuk!
Baca Juga: Ini Dia Wabah Virus Mematikan Selain Corona
Apa itu Virus Nipah
Virus Nipah (NiV) sebenarnya bukanlah virus baru. Virus ini pertama kali muncul di sebuah desa di Malaysia, tepatnya di Sungai Nipah, Ipoh, Negara Bagian Perak pada tahun 1999. Saat itu terjadi wabah di kalangan peternak babi di sana. Selanjutnya, tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Malaysia sejak tahun 1999. Namun, dari 300 orang yang terinfeksi saat itu, 100 orang diantaranya meninggal dunia. Tinggi sekali bukan?!
Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini merupakan virus zoonosis, yaitu virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Dapat juga ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Hal ini menyebabkan risiko penularan virus ini lebih dapat dicegah dibandingkan dengan Virus Corona (Covid-19) yang diketahui penularannya bisa melalui kontak manusia-manusia. Namun walaupun begitu, persentase kematiannya yang sangat tinggi cukup menjadi alasan kenapa dunia mengkhawatirkan virus ini.
Ada beberapa alasan yang membuat virus ini begitu mengancam, yaitu periode inkubasinya yang lama (pada suatu kasus dilaporkan hingga 45 hari), berarti ada banyak kesempatan bagi inang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka sakit, dan kemudian menyebarkannya. Virus ini bahkan dapat menginfeksi banyak jenis hewan, menambah kemungkinan penyebarannya. Dan ia dapat menular baik melalui kontak langsung maupun konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Baca Juga: Wajib Tahu Perbedaan Tanda Virus Corona dan Flu Biasa!
Gejala Infeksi Virus Nipah
Tidak ada gejala spesifik dari infeksi virus ini. Orang yang terinfeksi Virus Nipah awalnya mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan sakit tenggorokan. Gejala ini juga dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.
Beberapa orang juga dapat mengalami pneumonia atipikal dan masalah pernapasan yang parah, termasuk gangguan pernapasan akut. Pada kasus yang parah, dapat juga mengalami kejang hingga koma dalam waktu 24-48 jam.
Penyebab Infeksi Virus Nipah
Sejauh ini Virus Nipah diketahui sebagai virus yang penularannya dari hewan ke manusia. Namun, tidak menutup kemungkinan seiring dengan penelitian yang masih berjalan bisa saja nanti ditemukan bahwa penularannya melalui kontak manusia ke manusia.
Selama wabah pertama yang ditemukan di Malaysia dan meluas ke Singapura, kebanyakan infeksi virus ini pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit. Kemudian wabah virus ini berlanjut ke Bangladesh dan India pada tahun 2001. Awalnya, manusia mengonsumsi buah-buahan atau olahan buah yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah.
Sehingga babi dan kelelawar buah dicurigai menjadi sumber dari infeksi virus ini. Oleh karena itu, setiap interaksi manusia dengan hewan-hewan ini dapat dianggap sebagai interaksi berisiko tinggi. Artinya, lompatan penyakit yang diakibatkan oleh Virus Nipah ke manusia sangat mungkin terjadi.
Cara Menghindari dan Mengobati Virus Nipah
Meskipun WHO telah mengidentifikasi Virus Nipah sebagai penyakit prioritas dalam WHO Research and Development Blueprint, namun saat ini belum ada obat atau vaksin khusus untuk mencegah infeksi Virus Nipah. Tidak heran, organisasi-organisasi kesehatan dunia sekarang pasti sedang fokus pada penatalaksanaan Covid-19.
Baca Juga: Ketahui Barang Rumah Tangga yang Bisa Menjadi Sarang Virus Corona!
Tetapi kita bisa belajar dari pengalaman wabah Virus Nipah di Malaysia pada Tahun 1999 silam, pembersihan dan desinfeksi peternakan babi secara rutin dan menyeluruh dengan deterjen yang sesuai, efektif dalam mencegah penularan virus ini. Langkah preventif lainnya, jika dicurigai adanya virus ini, maka hewan tersebut harus segera dikarantina. Sejauh ini wabah virus ini telah melibatkan babi dan kelelawar buah. Oleh karena itu, penting membangun sistem pengawasan kesehatan hewan atau satwa liar, untuk mendeteksi kasus virus ini dalam memberikan peringatan dini bagi otoritas kesehatan hewan dan masyarakat.
Kita doakan semoga penelitian mengenai Virus Nipah ini berjalan lancar ya. Sehingga tindakan pencegahan dan tata laksana penyakit ini tidak kalah cepat dengan pertumbuhan penyakit ini di masyarakat.