Hai Mampaps, saat ini sedang hangat-hangatnya hampir seluruh penjuru dunia membicarakan mengenai kasus pneumonia berat yang bermula dari adanya laporan 27 kasus di kota Wuhan, China. Penyebabnya adalah coronavirus atau virus corona jenis baru yang dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-Ncov). Kasus ini sangat meningkat cepat. Hingga tanggal 23 Januari 2020 dilaporkan telah mencapai 830 lebih kasus diseluruh dunia dan 25 orang meninggal dunia. Yuk, Mampaps, kita cari tahu apa itu virus corona.
Apa itu Virus Corona?
Virus Corona merupakan virus pertama kali muncul di Kota Wuhan, China. Virus ini merupakan kelompok besar virus yang umum ditemukan pada hewan dan bersifat zoonotik. Menurut US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini tidak hanya menyebar antar hewan. Artinya, virus corona atau corona virus bisa menyebar dari hewan ke manusia.
Virus ini memiliki kedekatan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Virus ini diberi nama berdasarkan proyeksi mirip mahkota di permukaannya. “Corona” dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”.
Gejala Virus Corona
Gejala yang muncul ini mirip dengan pneumonia pada umumnya, antara lain demam, lemas, batuk kering, dan sesak bahkan kesulitan bernafas. Masa inkubasi pada penyakit ini belum diketahui secara pasti, tapi rata-rata gejala timbul setelah setelah 2-14 hari, metode transmisi belum diketahui dengan pasti pula. Awalnya virus ini diduga bersumber dari hewan, nyatanya telah ditemukan penularan dari manusia ke manusia. Pada kasus yang lebih parah, infeksi 2019-nCoV ini dapat menyebabkan pneumonia berat, sindrom pernafasan akut, hingga komplikasi gagal ginjal dan bahkan kematian.
Penyebab dan Penularan Virus Corona
Virus corona ini merupakan kelompok jenis baru yang dikenal dengan sebutan 2019-nCoV. Virus ini diduga bersifat zoonosis, yang penularannya terjadi antara hewan ke manusia. Namun, seiring dengan bertambahnya kasus, pemerintah China mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penularan antar manusia.
Coronavirus ini dapat menyerang siapa saja namun risiko lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, misal anak kecil dan orang tua. Serangan coronavirus pada orang dengan sistem imun lemah bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius. Berdasarkan Journal of Medical Virology, kebanyakan orang yang terinfeksi nCoV-2019 terpapar daging hewan liar yang dijual di pasar ikan Huanan, yang menjual unggas, ular, kelelawar, dan hewan ternak lainnya.
Pengobatan Virus Corona
Belum ada vaksinasi maupun pengobatan yang tersedia saat ini untuk infeksi dari virus 2019-nCoV. Menghindari kontak dengan pasien yang diduga terinfeksi merupakan kunci pencegahan yang efektif. Namun, cara yang dapat Mampaps lakukan untuk terhindar dari penyebaran coronavirus adalah:
- Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air, setidaknya 20 detik
- Hindari menyentuh tangan, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
- Bersihkan barang yang sering kita sentuh
- Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci tangan
- Tetaplah di rumah jika sakit.
So, jangan panik dan tetaplah waspada. Jaga kesehatan Mampaps dan keluarga, jika terserang batuk pilek dan demam sebaiknya segeralah berobat.
Baca Juga: Berteman dengan Demam dan Selesma Bersama Dokter Apin