Mengukur lingkar kepala bayi sama pentingnya seperti mengukur tinggi dan berat badannya. Karena jika ukurannya tidak sesuai usia, maka pertanda ada gangguan kesehatan pada si kecil.
Sayangnya, mungkin kita sebagai orang tua belum peka dan terlalu fokus mengejar berat dan tinggi tubuhnnya. Perasaan kita pun akan jauh lebih tertekan saat kurva tinggi dan berat di bawah garis normal. Padahal, jika kita mengkaji kembali tentang ‘stunting’, dampaknya bisa mengganggu kondisi kepala. Baik dari segi ukuran maupun fungsinya.
Jadi sepenting apa mengukur kepala bayi? Yuk simak pembahasannya!
Pentingnya Ukuran Lingkar Kepala Bayi
Mengukur lingkar kepala bayi penting karena merupakan salahsatu indikator pertumbuhan dan perkembangan otak.
Perubahan abnormal dalam lingkar kepala dapat menunjukkan masalah kesehatan, seperti gangguan pertumbuhan atau perkembangan bayi. Sebagai contoh, jika kepala bayi yang lebih besar bisa menandakan hidrosefalus, sedangkan ukuran kepala bayi yang lebih kecil bisa menandakan mikrosefali.
Menurut panduan dari American Academy of Pediatrics (AAP), disarankan agar pengukuran lingkar kepala dilakukan terutama hingga bayi mencapai usia 2 tahun. Sebab, dua tahun pertama usia bayi adalah golden age, yang berarti perkembangan otaknya sedang berlangsung sangat cepat. Maka dari itu, dokter atau bidan biasanya mengukur lingkar kepala secara berkala hingga anak berusia dua tahun.
Jika hasil pengukuran menunjukan adanya lingkar kepala yang tidak normal sesuai usia, langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Agar dokter bisa mengindentifikasi penyebabnya dan segera merencanakan intervensi medis.
Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal
Ukuran lingkar kepala bayi laki-laki dan perempuan rupanya berbeda. Hal ini tidak lepas dari ukuran badan bayi laki-laki yang lebih besar dari perempuan.
Menurut IDAI, ukuran lingkar kepala Si Kecil yang normal saat ia masih bayi baru lahir sampai 2 tahun adalah sekitar 35-49 cm. Sedangkan ukuran normal ubun-ubun besar Saat Si Kecil baru lahir adalah 2,1 cm dan akan mengecil seiring bertambahnya usia.
Mampaps, berikut perbedaan ukuran kepala bayi laki-laki dan perempuan sejak baru lahir (newborn) sampai usia 2 tahun menurut WHO:
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Lingkar Kepala
Sama seperti tinggi dan berat badan, berikut ini tiga faktor utama yang memengaruhinya:
- Genetik
Faktor genetik atau keturunan juga bisa berpengaruh terhadap ukuran lingkar kepala Si Kecil. Selain itu bisa memengarubi semia aspek penampilan fisik. Seperti tinggi, beray, struktur tubuh, warna mata, tekstur rambut bahkan hingga kecerdasan Si Kecil.
Selain itu kondisi kesehatan orang tua seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, juga dapat ditularkan melalui gen, sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk dalam lingkar kepala bayi.
- Kondisi Ibu Saat Hamil
Ibu hamil wajib happy dan sehat. Semakin baik kondisi kesehatan Moms, semakin normal pula ukuran lingkar kepala Si Kecil.
Caranya, cukup dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengkonsumsi makanan sehat, menjauhi minuman beralkohol dan rokok. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter jika Mampaps memiliki intoleransi pada bahan makanan tertentu, agar tidak berpengaruh pada janin.
- Lingkungan Sekitar
Lingkungan yang baik sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan psikologis anak. Pastikan Mompaps memfasilitasi lingkungan yang bersih, memfasilitasi anak untuk bermain dengan teman sebaya hingga menjalin hubungan yang harmonis dengan anak.
Selain baik untuk stimulasi pertumbuhan fisik anak, hal-hal di atas juga berpwran penting bagi perkembanganp psikologinya.
- Asupan Gizi
Setiap anak berhak mendapatkan asupan gizi yang baik, karena hal ini cukup berpengaruh pada ukuran lingkara kepalanya.
Asupan gizi untuk si Kecil berusia 0-6 bukan adalah ASI sedangkan setelahnya diwajibkan MPASI. Jika Si Kecil mengalami malnutrisi, maka menyebabkan penyakit defisiensi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, termasuk memengaruhi lingkar kepala bayi.
Maka dari itu diperlikan pola makan dan gizi yang seimbang. Pastikan Mampaps memberikan makanan yang kaya vitamin, mineral, protein, karbohidrat dan lemak sangat penting untuk perkembangan otak dan tubuh Si Kecil.
Baca Juga: Otak Bayi pada Perkembangan Janin 32 Minggu Semakin Baik
Nah, Mampaps…
Mulai sekarang, yuk, pantau juga lingkar kepala Si Kecil. Lakukan secara rutin selama dua tahun di rumah maupun oleh dokter/bidan. Anak sehat, Mamapaps bahagia 😊