Sempat memutuskan untuk menggugurkan kadungannya, namun pasangan Hanung Bramantyo-Zaskia Adya Mecca mendapatkan banyak dukungan dari orang tersayang untuk tetap menjaga janin di dalam kandungannya. Hingga akhirnya Zaskia melahirkan anak kelima nya pada awal Juli 2020. Saat proses persalinan selesai, Bhaj Kama Bramantyo nama putra kelima pasangan ini terpaksa harus berpisah sementara dengan ibunya karena mengalami masalah pada bayi baru lahir, yaitu gangguan pernapasan sesaat setelah lahir. Hal ini terlihat dari postingan Zaskia di akun Instagram miliknya, yang mengatakan bahwa Bhaj mengalami TTN pada bayi atau Transient Tachypnea of the Newborn.
https://www.instagram.com/p/CCLVHpZn5n3
Hmm… Mampaps udah pada tahu belum mengenai masalah pada bayi baru lahir ini? Kondisi ini sangat penting loh untuk Mampaps ketahui, terlebih bagi Mams yang sedang hamil dan sebentar lagi melakukan proses melahirkan. Yuk, simak penjelasan berikut:
TTN pada Bayi Baru Lahir
Apa itu TTN pada Bayi?
sumber gambar: presspage.com
Nah, Mams dikutip dari Hello Sehat, transient tachypnea of newborn (TTN) merupakan salah satu jenis masalah pernapasan yang cukup sering ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal kehidupnya.
Baca Juga: Tetralogy of Fallot; 4 Kelainan Jantung pada Bayi Baru lahir
Jika diartikan, transient memiliki arti ‘berumur pendek’ (short-lived), sedangkan tachypnea berarti ‘pernapasan cepat.’ Nah, biasanya gangguan pernapasan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa harus melakukan pengobatan apapun setelah tiga hari atau bisa kurang dari itu.
Penyebab TTN pada Bayi
sumber gambar: bellybelly.com.au
Pasti Mampaps bertanya-tanya nih, apa sih penyebab TTN pada bayi? Apakah ini masalah utama pada bayi baru lahir? Nah, Mams harus tahu nih saat di dalam kandungan bayi memiliki cairan di dalam paru-paru mereka yang dikeluarkan oleh alveolus yaitu tempat pertukaran udara dengan darah. Ini berguna untuk mempertahankan fungsi dan perkembangannya yang normal. Karena terjadinya perubahan hormon pada masa menjelang kelahirannya, maka cairan tersebut diserap kembali oleh Si Kecil hingga dalam proses kelahiran.
Cairan tersebut akan keluar saat bayi lahir melewati jalan lahir dalam hal ini adalah vagina, setelah lahir Si Kecil akan mengambil napas pertamanya dan paru-paru terisi udara serta cairan di paru-paru didorong keluar. Jika masih ada cairan yang tersisa, maka akan dibatukkan atau diserap tubuh secara bertahap melalui sistem pembuluh darah atau sistem limfatik/pembuluh getah bening.
TTN pada bayi baru lahir mengalami sisa cairan yang masih terdapat di paru-paru atau pengeluaran cairan dari paru-paru yang lambat sehingga Si Kecil mengalami kesulitan untuk menghirup oksigen secara normal kemudian ia bernapas lebih cepat dan lebih dalam untuk mendapat cukup oksigen ke paru-paru.
Meski begitu, ada beberapa faktor risiko yang mungkin berpengaruh pada kondisi ini, beberapa di antaranya: Bayi prematur karena paru-parunya belum sepenuhnya berkembang Bayi yang lahir melalui persalinan caesar yang tidak mengalami perubahan hormonal sehingga tidak punya waktu untuk menyerap cairan Ibu menderita asma Ibu menderita diabetes Bayi laki-laki yang lahir dengan berat lahir lebih besar
Lalu mengapa kondisi ini pada bayi bisa terjadi? Dikutip dari laman hellosehat.com berikut beberapa faktor risiko terjadinya TTN pada bayi:
- Bayi yang lahir Caesar
- Memiliki riwayat asma dalam keluarganya
- Bayi laki-laki
- Makrosomia (berat badan lahir besar; lebih dari 4 kilogram)
- Lahir dari ibu yang memiliki riwayat diabetes
Ciri-ciri TTN pada Bayi
sumber gambar: stocksy.com
Ciri pertama yang dapat terlihat pada bayi adalah Si Kecil bernapas dengan cepat dan dalam Nah, biasanya tanda ini akan terlihat dalam 6 jam setelah persalinan. Dikutip dari laman health.kompas.com, berikut gejala TTN pada bayi yang harus diketahui adalah:
- Laju pernapasan sangat cepat, lebih dari 60 tarikan napas per menit
- Ada suara mendengus saat bayi bernapas
- Lubang hidung melebar atau kepala terayun saat bernapas
- Kulit menarik di antara tulang rusuk atau di bawah tulang rusuk saat bernapas (retraksi)
- Kulit kebiruan di sekitar mulut dan hidung (sianosis)
Baca Juga: Bayi Baru Lahir Sering Bersin? Jangan Panik Mams!
Pengobatan TTN pada Bayi Baru Lahir
sumber gambar: myclickmagazine.com
TTN pada bayi tidak berbahaya ya Mampaps, jika ditangani dengan baik dan cepat. Biasanya kondisi ini akan membaik 2 hingga 6 hari setelah masa kelahirannya.
Jika kondisi ini terjadi pada bayi baru lahir, maka akan ditangani dengan pemberian bantuan oksigen. Pemberian ASI juga dapat diberikan melalui selang hidung atau mulut, hal ini berguna untuk mencegah ASI masuk ke dalam paru yang dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.
Jika napas Si Kecil setelah diukur lebih dari 80 kali per menit, maka ia harus dipuasakan dan diberikan makanan melalui infus.
Nah, Mams TTN pada bayi umumnya tidak akan memiliki peningkatan risiko untuk masalah pernapasan tambahan atau kondisi kronis lainnya.
Untuk mendapatkan info terbaik jika Si Kecil mengalami kondisi ini, maka sebelum pulang ke rumah ada baiknya memastikan kondisinya dan selalu melakukan konsultasi pada dokter.
Aduh serem juga yaa meski gak berbahaya, aku baru tau nih mamapapa tentang TTN ini. Tapi jadi tau sekarang kalau kalau nanti aku, atau ada temen tetangga yg ngalamin ini bisa kasih info juga yaa supaya mereka gak terlalu cemas. Makasih mamapapa infonya..