Hai Mampaps, pernahkah Mampaps memperhatikan kepala si kecil miring satu sisi? Padahal mampaps sudah mengganjalnya dengan bantal dan mencoba memiringkan arah tidurnya ke kiri dan ke kanan, tapi kok si Kecil masih terus miring ke satu sisi ya? Dalam bahasa medis ini disebut dengan tortikolis.
Yuk, kenali apa itu tortikolis dan cari tahu agar posisi kepala miring ini tidak permanen!
Apa Ya Tortikolis atau Posisi Kepala Bayi Miring ini?
Tortikolis yaitu gangguan pada otot leher yang menyebabkan kepala terlihat seperti memutar ke samping. Tortikolis bukan hanya bisa dialami oleh bayi yang sudah lahir, namun bisa juga dialami oleh bayi sejak dalam kandungan.
Kondisi ini bisa membuat kepala bayi terlihat miring atau tampak kesulitan memutar lehernya. Tetapi kebanyakan si kecil tidak merasakan sakit meskipun sulit menggerakkan kepalanya ke sisi tertentu.
Seperti Apa Gejala Tortikolis?
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 250 bayi menderita tortikolis saat dilahirkan. Pada dasarnya, kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya. Bayi juga tidak menunjukkan gejala mengalami rasa sakit terkait kondisi ini.
Beberapa gejalanya yang mudah diamati pada si kecil antara lain kepalanya miring ke satu arah. Selain itu jika melihat sesuatu, si kecil cenderung tidak menggerakkan kepalanya. Paling mudah Mampaps amati ketika si kecil menyusu, si kecil tampak kesulitan menggerakkan kepalanya.
Kontraksi otot yang terjadi pada tortikolis dapat menyebabkan kepala untuk berputar ke arah tertentu, seperti:
- Dagu ke arah punggung
- Telinga ke arah punggung
- Dagu ke arah atas
- Dagu ke arah bawah
Baca Juga: Benjolan Di Kepala Bayi Baru Lahir! Wajar Nggak Sih?
Tortikolis Disebabkan Posisi Tidur yang Salah?
Belum diketahui dengan jelas mengapa beberapa bayi mengalaminya. Namun, kebanyakan dokter percaya kondisi ini terkait dengan kram janin di dalam rahim atau posisi abnormal (seperti berada di posisi sungsang, di mana bokong bayi menghadapi jalan lahir).
Ada Mampaps yang beranggapan hal ini disebabkan posisi tidur yang sama secara terus menerus sehingga si Kecil cenderung berbaring ke arah tertentu saja. Umumnya pada bayi, tortikolis terjadi karena faktor genetik, proses saat kelahiran (misalnya lahir dibantu dengan alat vakum) atau karena kerusakan pada jaringan otot.
Berdasarkan penyebabnya, terdapat beberapa jenis tortikolis, yaitu:
- Tortikolis temporer. Jenis tortikolis ini disebabkan kelenjar getah bening yang bengkak, infeksi telinga, pilek, atau cedera kepala dan leher yang menyebabkan bengkak. Pada jenis ini biasanya dapat hilang dalam waktu satu atau dua hari.
- Tortikolis permanen. Kondisi ini terjadi karena masalah pada otot atau struktur tulang.
- Tortikolis otot. Jenis ini diakibatkan jaringan parut atau otot yang mengeras pada salah satu sisi leher.
- Sindrom Klippel-Feil. Kondisi ini terjadi karena kelainan posisi tulang pada leher bayi. Penderita sindrom Klippel-Feil biasanya juga mengalami kesulitan dalam mendengar dan melihat.
Baca Juga: Kesalahan Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui!
Bagaimana mencegah Terjadinya Tortikolis?
Belum ada tindakan pencegahan yang terbukti efektif sepenuhnya. Hal ini dikarenakan penyebab dari kondisi ini yang masih tidak diketahui secara pasti hingga saat ini. Namun, mampaps bisa mengatur posisi tidur si kecil agar posisi lehernya kembali normal.
Penanganan Tortikolis
Tortikolis didapat sejak lahir atau congenital perlu dilakukan secepat mungkin untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Segera periksakan ke dokter apabila mampaps melihat posisi kepala si Kecil tidak wajar. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosa dan memberikan pengarahan terapi yang sesuai.
- Tortikolis pada bayi atau anak-anak dapat disembuhkan dengan perawatan sederhana di rumah. Mampaps bisa mengompres leher dengan air hangat pada bagian yang terpelintir.
- Penanganan kerusakan sistem saraf, tulang belakang, atau otot dapat dilakukan menggunakan pemanas atau memijat leher untuk meredakan rasa nyeri, melakukan latihan peregangan atau menggunakan penyangga leher untuk mengatasi otot yang tegang, serta menjalani fisioterapi.
- Prosedur operasi. Tujuan prosedur ini adalah untuk memperbaiki tulang belakang yang tidak normal, memperpanjang otot leher, memotong otot atau saraf leher, serta menggunakan stimulasi otak dalam untuk mengganggu sinyal saraf, yang dilakukan pada distonia tengkuk yang sangat parah.
So Mampaps jika melihat kepala si kecil selalu miring kearah satu sisi, atur posisi tidurnya. Jika mendapatkan posisinya tetap pada satu sisi, silahkan konsultasikan ke dokter agar tidak terjadi komplikasi jangka panjang.
Baca Juga: Kenali Gejala Tongue Tie Bayi yang Patut Diwaspadai!