Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menghimbau masyarakat untuk tidak hamil terlebih dahulu di masa pandemi ini. Hal ini dilakukan agar karena ibu hamil sangat rentan terkena virus, termasuk Covid-19. Salah satu cara untuk mencegah kehamilan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi atau KB, namun selama pandemi banyak nih Mampaps tidak menggunakan KB.
Alasan Mampaps sih kesulitan mendapatkan alat kontrasepsi, karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, sehingga sejumlah klinik kesehatan dan kandungan ditutup untuk sementara waktu. Lalu, apakah ada cara lain mencegah kehamilan? Jawabannya tentu ada, yaitu menggunakan sistem kalender dan masa subur.
Mencegah Kehamilan dengan Sistem Kalender
Apa itu Sistem Kalender?
sumber gambar: gldmd.com
Sistem kalender atau dikenal juga dengan KB kalender merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan, di mana Mampaps tidak melakukan hubungan seksual selama masa subur. KB kalender memang tidak memiliki efek samping seperti alat kontrasepsi lainnya, namun sistem ini harus ada kerja sama antara Mampaps.
KB kalender diterapkan oleh Mama yang memiliki siklus haid teratur yaitu antara 26-32 hari untuk waktu ideal, namun bagi Mams yang memiliki siklus haid yang tidak teratur ada baiknya tidak menggunakan cara ini ya. Cara menghitungnya sangat mudah, jika haid pertama dimulai pada tanggal 3 maka periode awal masa subur 3+12=15 yang artinya periode masa subur Mams ada pada tanggal 15 sampai 20. Nah, untuk mencegah kehamilan Mampaps jangan melakukan hubungan seksual pada tanggal tersebut ya.
Seberapa Efektifnya KB Kalender?
sumber gambar: pregnantpain.com
Tidak semua Mams bisa melakukan sistem KB kalender ini, seperti yang telah dijelaskan bagi Mams yang memiliki siklus haid yang tidak teratur ada baiknya untuk menggunakan alat kontrasepsi yang telah disarankan oleh dokter atau bidan. Bahkan Mams yang memiliki siklus haid teratur kemungkinan berhasil menggunakan metode ini juga tipis.
Penelitian CDC (Centers for Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat menyebutkan bahwa angka kegagalan KB kalender ini cukup besar yaitu berkisar pada 24 persen. Yang berarti setiap 100 perempuan menggunakan metode ini secara tepat, ada sekitar 24 orang yang mengalami kegagalan dan berujung hamil.
Lalu Apa Penyebab KB Kalender Bisa Gagal?
sumber gambar: makeupandbeauty.com
Ada beberapa hal yang harus Mampaps ketahui mengapa KB kalender bisa gagal diterapkan, di antaranya:
- Tidak paham mengenai hubungan seksual selama masa subur
- Penentuan masa subur dengan sistem KB kalender tidak didasari dengan siklus haid Mams sendiri
- Penentuan masa tidak subur yang kurang tepat, di mana hari pertama haid dihitung dari berakhirnya perdarahan
- Tidak melakukan pencatatan dengan baik bahkan tidak konsisten dalam penerapan sistem KB kalender sehingga hasilnya gagal dan berujung hamil
Kelebihan Menggunakan Sistem KB Kalender
sumber gambar: cdnparenting.com
Ada kekurangan tentu ada kelebihan, nah adapun kelebihan yang dapat Mampaps rasakan dalam menerapkan sistem KB kalender untuk mencegah kehamilan ini adalah:
- Terhindar dari risiko kesehatan dalam penggunaan alat kontrasepsi, seperti mengonsumsi pil, menggunakan suntik, spiral bahkan kondom
- Tidak memiliki efek samping yang dapat merugikan Mams
- Saat berhubungan seksual, sensasi yang mampaps rasakan tidak akan berkurang
Baca Juga: Bagaimana Memilih Kontrasepsi (KB)?
Bagaimana Mampaps, ada yang menggunakan sistem KB kalender untuk mencegah kehamilan? Atau ada yang tidak berhasil dalam menerapkan sistem ini? Semoga bermanfaat ya.