Bagi sebagian pasangan baru, bayangan tinggal sama mertua menjadi hal yang paling “mengerikan” dan paling “menantang”. Tentunya setelah menikah, pasangan pengantin baru lebih baik hidup mandiri dan tinggal terpisah dari orang tua, baik itu orang tua kandung atau pun mertua.
Namun sayang, tak selamanya hal itu bisa diwujudkan oleh pasangan baru. Beruntung jika sebelum menikah sudah memiliki rumah dan sudah mempersiapkan semuanya. Kenyataannya tak semua bisa seperti itu. Ada Mamapaps yang memilih mengontrak rumah dan tinggal terpisah dari orang tua atau mertua dan ada juga yang akhirnya memutuskan untuk tinggal dengan orang tua atau mertua.
Nah, dilema tinggal bersama mertua ini akhirnya muncul. Di Indonesia, umumnya Mampaps tinggal dengan orang tua dari pihak laki-laki. Sehingga penyesuaian terbesar biasanya lebih dirasakan oleh pihak istri atau perempuan.
Bila Mampaps berencana tinggal bersama dengan orang tua, beberapa informasi berikut bisa jadi pertimbangan. Atau bila Mampaps saat ini sudah tinggal bersama orang tua dan memiliki masalah, yuk simak tips agar bisa rukun sama mertua dan bahkan bisa merasa mertua seperti orang tua sendiri.
Baca Juga: 9 Perbedaan Merawat Si Kecil pada Zaman Now VS Zaman Dulu
Positifnya Tinggal Bersama Mertua
(Sumber Gambar: https://www.romper.com)
-
Keuangan bisa lebih hemat
Jika kita memutuskan tinggal dengan mertua, kita dapat menghemat uang lebih banyak. Misalnya saja kita tak perlu membayar uang kontrakan rumah yang semakin hari semakin mahal. Dan akhirnya kita bisa menabung untuk membeli rumah sendiri.
-
Selalu ada yang mengingatkan kita
Jika tinggal bersama mertua atau orang tua, kita akan selalu diingatkan jika ada hal yang terlupa. Misal lupa sholat, lupa mengurus rumah, dll. Orang tua juga bisa mengingatkan kita bila ada pola pengasuhan kita yang salah atau kita khilaf memarahi anak berlebihan. Ya, orang tua memang seperti alarm yang terus berbunyi pada anaknya.
-
Anak tidak terabaikan meski kita sibuk kerja
Beberapa dari Mama pasti memutuskan tetap bekerja meski telah memiliki anak. Nah, jika memang Mama tidak bisa menjadi full time mommy dan memutuskan menjadi working mommy, maka tinggal dengan mertua ini ada keuntungannya. Karena mertua biasanya sudah pensiun dan tidak bekerja, Mampaps bisa meninggalkan anak di rumah tanpa perlu khawatir. Terlebih lagi biasanya seorang nenek atau kakek akan sangat sayang kepada cucu mereka, bahkan ketimbang anak mereka sendiri.
-
Ada teman jika suami sedang kerja di luar kota
Beberapa istri merasa takut jika harus di rumah sendirian saat suami pergi bekerja atau dinas ke luar kota. Beruntungnya jika tinggal dengan mertua karena selalu ada yang menemani di rumah. Jadi nggak perlu deh mendatangkan adik, kakak, atau bahkan orang tua ke rumah hanya untuk menemani mama yang merasa takut sendirian.
Baca Juga: Mama ingin Berhenti Kerja? Baca Dulu ini yuk, Mam!
Negatifnya Tinggal Bersama Mertua
-
Minim privasi
Ya, mau gimana lagi kan, serumah dengan mertua pasti akan sangat minim privasi. Bahkan boleh dibilang privasi kita hanya ada di dalam kamar saja. Seperti halnya orang tua kita, mertua pasti akan mempertanyakan apabila pulang malam karena ada kegiatan tertentu. Mampaps juga harus menahan diri agar tidak bertengkar di depan orang tua.
-
Rawan konflik
Bisa dibilang tinggal bersama mertua akan sangat rawan dengan konflik. Menyesuaikan kebiasaan serta memahami sifat mertua saat tinggal bersama mungkin berbeda saat belum menikah dulu. Setelah menikah, Mampaps dan mertua sudah menjadi satu keluarga sehingga boleh dikatakan tidak ada jarak. Bila ada sifat yang tidak cocok, mungkin sehari dua hari, seminggu akan baik-baik saja. Namun semakin lama, ketidak cocokan ini akan semakin mudah memicu timbulnya konflik. Bahkan dari hal sepele bisa menjadi masalah besar.
-
Minim space untuk berkreasi
Tinggal di rumah mertua, tidak sama dengan rumah kita sendiri. Kita tak bisa mengatur rumah sesuai keinginan. Misalnya kita sebenarnya ingin mengganti cat rumah atau mengatur dekorasi rumah. Lagi-lagi, kita harus bersabar hingga memiliki rumah sendiri dan bebas mengatur rumah sesuai gaya kita.
-
Beda pandangan dan pola asuh anak
Saat tinggal dengan mertua dan kita telah memiliki anak, tentu akan timbul sedikit perseteruan mengenai pola asuh si kecil. Mertua yang merasa lebih senior dan berpengalaman tentu akan menasihati kita ini itu. Sedangkan kita yang merasa sudah banyak mencari info dan belajar mengenai pola asuh kekinian pun harus rela mengalah jika tak mau menimbulkan pertengkaran. Atau saat kita mengalami kesulitan tertentu dalam mengasuh anak, mertua menghakimi dengan ucapan yang menyakitkan hati. Tentunya membuat Mama down ya.
Baca Juga: Paps, Bantu Mama Atasi Baby Blues Syndrome Sebelum Berbahaya!
Cara Menghadapi Masalah Saat Tinggal Dengan Mertua
-
Lancarkan komunikasi antara kita dan mertua
Buat komunikasi yang efektif dan terbuka antara mama dengan pasangan dan juga mertua. Karena hal ini akan mengurangi kesalahpahaman di dalam keluarga. Mama atau Papa bisa mengajak mertua berdiskusi hal tertentu atau menanyakan pendapat mereka. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih dihargai.
-
Jangan pernah menggunjingkan mertua pada tetangga atau orang lain, bahkan pasangan
Ini sangat penting, jangan pernah mengadu atau menggunjingkan masalah keluarga apalagi mengenai perilaku mertua pada orang lain. Karena hal ini akan sangat memicu konflik antara kita dan mertua. Secinta-cintanya pasangan terhadap kita, tentunya akan merasa tersinggung bila kita mengatakan hal buruk tentang orang tuanya. Dengan kata lain jangan banyak bergosip deh Mams.
-
Selalu berusaha menghargai mertua layaknya orang tua kandung sendiri
Sebagaimana orang tua umumnya, mertua itu selalu ingin dihargai oleh anak-anaknya, termasuk oleh menantu mereka. Beberapa orang tua yang terlalu sayang terhadap anaknya juga akan merasa menjadi nomer dua setelah kita menikah dengan anaknya. Jadi, perlakukanlah mereka dengan baik layaknya kita memperlakukan orang tua sendiri. Karena dengan begitu hubungan yang harmonis akan tercipta.
-
Tak perlu kaku dan bersikaplah wajar biasa saja
Beberapa menantu merasa sungkan saat tinggal dengan mertua. Misalnya saja untuk makan, menantu lebih memilih menahan lapar sampai suami mereka datang untuk mengajak makan. Tapi hal seperti ini sebenarnya sangat salah. Karena semakin kita kaku tinggal di rumah mertua, maka mertua pun akan merasa kaku dan risih dengan keberadaan kita. Jadi bersikaplah wajar, dan biasa saja, sepertihalnya di rumah sendiri. Dengan begitu kita dan mertua akan sama-sama nyaman tak canggung.
-
Buat Batasan dan Jelaskan Pilihan kita Tentang Kehidupan Rumah tangga Berdua
Umumnya masalah utama dengan mertua terjadi apabila mereka terlalu ikut campur dalam rumah tangga Mama dan Papa. Mulai dari mengatur sikap Mama dan Papa harus bagaimana atau pola mengasuh anak harus ini itu. Misalnya mengatur bahwa Mama harus bisa memasak padahal Mama tidak suka serta mencibir bila masakan Mama tidak sesuai. Diskusikan berdua terkait hal-hal yang menjadi pilihan berdua dalam rumah tangga. Sebaiknya jelaskan hal ini kepada orang tua dengan pelan-pelan.
-
Jadikan Pasangan Tim yang Kompak
Masalah akan semakin besar apabila pasangan kita lebih memihak orang tuanya. Bahas masalah Mampaps berdua dan cari solusinya sebelum mengutarakan atau mengkonfrontasikan masalah dengan mertua.
-
Lakukan kegiatan bersama
Melakukan kegiatan bersama mertua, kenapa tidak? Bila Mama atau Papa memiliki kegemaran yang sama dengan mertua, ajak mereka melakukan kegiatan ini bersama. Misalnya berolah raga bersama atau mengikuti les menjahit bersama.
-
Tahu Kapan Harus Diam dan Mengalah
Adakalanya kita dihadapkan pada situasi yang tidak mengenakan. Misalnya karena kita memarahi si kecil, mertua membela dan membenarkan kelakukan nakal si kecil. Bila mertua termasuk orang yang cukup terbuka, kita bisa mengungkapkan alasan kita dalam waktu terpisah – tidak di depan si kecil. Karena melawan mertua di depan anak dapat membuatnya merasa tidak dihormati. Kita juga harus bisa mencoba menahan diri dan mengkomunikasikan masalah kita lewat pasangan agar tidak menimbulkan perselisihan.
Nah, Mampaps tentunya pertimbangan diatas jangan membuat Mampaps bertambah takut tinggal dengan mertua ya. Banyak mertua yang bisa menjadi teman menyenangkan loh! Terutama karena mereka juga merasakan suka duka rumah tangga lebih lama sehingga mungkin bisa berbagi pengalaman dengan kita.
Baca Juga: Kesulitan Mengasuh Si Kecil? Ini Kisah Mama yang Bekerja Dalam Melawan Stres!