Mama yang sedang hamil berisiko untuk melahirkan bayi prematur pada usia kandungan kurang dari 37 minggu loh! Faktanya, bayi lahir prematur disebabkan oleh infeksi yang dialami Mama saat hamil cek juga penyebab bayi lahir prematur di sini. Selain itu, pendarahan saat hamil juga memicu bayi terlahir prematur karena harus segera melahirkan. Tentu ini sangat berbahaya bukan, sehingga harus Mama hindari.
Nah, apa saja sih pencegahan agar tidak melahirkan si kecil secara prematur? Yuk, simak beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mencegah bayi lahir prematur.
Selalu Menjaga Kebersihan Diri
Terserang infeksi saat hamil bisa saja terjadi karena kurangnya kebersihan gigi dan mulut Mama, mengapa? Saat hamil biasanya tingkat keasaman rongga mulut meningkat sehingga menambah risiko peradangan. Selain itu, perubahan hormon Mama juga menyebabkan pembesaran pembuluh kapiler. Ini menyebabkan gusi membengkak dan mudah luka saat menggosok gigi. Infeksi pada akar gigi dan penyangga gigi dapat mudah menyebarkan toksin dari bakteri ke seluruh tubuh. Termasuk juga pembuluh darah yang menyalurkan makanan ke janin. Hal ini dapat menimbulkan kondisi yang merangsang kelahiran dini bahkan penyakit pada janin.
Untuk itu, sangat disarankan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut agar terhindar dari infeksi. Cobalah melakukan konsultasi ke dokter gigi, jika terdapat lubang pada gigi ya.
Baca Juga: Refleks Pada Bayi, 7 Jenisnya Ini Harus Dimiliki Sejak Lahir!
Menggunakan Masker saat di keramaian
Untuk menangkal virus, dan terhindar dari asap rokok saat Mama sedang berada di keramaian, sebaiknya gunakan masker sebagai pelindung.
Nah, sangat disarankan untuk menjauhi orang yang sedang merokok, kenapa? Karena senyawa yang ada di asap rokok yang terhirup dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ini disebabkan racun yang terkandung di dalam rokok bisa menghambat aliran darah yang merupakan sumber nutrisi bagi bayi di dalam kandungan.
Selain itu, asap rokok juga dapat menyebabkan kerusakan genetik yang nantinya si kecil berisiko terkena penyakit leukimia atau kanker lain. Menurut peneliti dari University of Louisville, ada 3 senyawa pemicu kanker yang membahayakan jika Mama terpapar asap rokok, yaitu benzo(a)pyrene, 4-aminobiphenil dan akrilonitril.
Nah, bagi Papa yang perokok aktif sebaiknya tahan diri untuk tidak merokok ya agar Mama dan janin selalu sehat.
Banyak Minum Air Putih
Selain air ketuban banyak, mengonsumsi air putih juga berguna untuk melarutkan berbagai zat kimia dari sumber makanan yang Mama makan. Air putih inilah yang dapat membantu menetralkan kembali tubuh yang sudah dimasuki zat kimia yang baik.
Yuk, cukupi kebutuhan air Mama selama kehamilan untuk mencegah bayi lahir prematur.
Melakukan Vaksin untuk Menjaga Kekebalan Tubuh
Kekebalan tubuh yang baik, tentu sangat berpengaruh banyak saat Mama hamil. Jika kekebalan tubuh menurun, melahirkan bayi prematur juga dapat berisiko. Kekebalan tubuh menurun bisa disebabkan dari kurangnya asupan makanan bergizi yang Mama konsumsi atau bisa juga kurangnya istirahat dan banyak melakukan aktivitas gerak saat kehamilan muda.
Untuk itu, alangkah baiknya untuk menjaga asupan makanan yang sehat, melakukan vaksin dan menyempatkan waktu untuk istirahat pada siang hari.
Menjaga Berat Badan
Terlalu gemuk ataupun terlalu kurus saat hamil memiliki risiko untuk melahirkan bayi secara prematur loh! Untuk itu, sangat penting nih bagi Mama untuk menjaga berat badan agar tetap ideal. Buat Mama yang mengalami kenaikan berat badan sedikit saat hamil berisiko untuk melahirkan bayi prematur. Sebaliknya, bagi Mama yang mengalami berat badan berlebih atau obesitas saat hamil juga berisiko untuk melahirkan secara prematur, karena badan yang besar dapat menyebabkan ketuban pecah dini sehingga si kecil harus dilahirkan.
Meskipun saat Hamil Mama akan mengalami penambahan berat badan yang cukup meningkat, namun tetaplah mengontrol kenaikan berat badan agar kenaikan berat badan sesuai dengan yang telah dianjurkan dokter.
Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin
Pemeriksaan secara rutin pada dokter ataupun bidan saat hamil, ternyata salah satu cara untuk mencegah bayi lahir prematur. Kenapa? Karena para ahli dapat mengetahui perkembangan si kecil dan kesehatan ibu saat hamil, jika ada masalah dari kandungan dan kesehatan Mama tentu akan ada tindakan medis misalnya dianjurkan untuk mengonsumsi makanan penguat kandungan. Nah, untuk pemeriksaan dianjurkan 1 bulan sekali hingga usia kandungan di minggu ke 37 dan setiap minggu saat kandungan di minggu ke 37 menuju minggu 40.
Periksakan Diri Jika Ada Keluhan
Merasa nyeri yang hebat, timbul flek, air ketuban pecah belum pada waktunya, perut mules, dan keluhan lain dengan sakit yang tidak tertahankan? Segera kunjungi dokter atau bidan untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih baik ya, jangan menunggu waktu kontrol. Jika dibiarkan, keluhan ini akan membuat bayi lahir prematur.
Menjalankan aktivitas hidup yang sehat selama kehamilan tentunya akan membuat mama terhindari untuk melahirkan bayi secara prematur bukan? Nah, untuk pencegahan bayi lahir prematur akan bisa Mama lakukan jika ada dukungan dari Papa dan orang sekitar agar pikiran Mama yang sedang hamil juga terjaga dengan baik. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Apa Itu Sindrom Baby Blues? Penyebab dan Cara Mengatasinya!