Sebagai suami istri, melakukan hubungan badan merupakan suatu kebutuhan biologis yang harus terpenuhi. Tidak hanya bertujuan untuk menambah keturunan, hubungan badan sangat penting untuk mempererat hubungan diantara Mama dan Papa. Oleh sebab itu, Mampaps disarankan agar dapat memuaskan satu sama lain ketika melakukan aktivitas tersebut. Namun yang sering luput adalah cara mandi wajib setelahnya. Masihkah Mampaps bingung mengenai tata cara mandi junub ketika selesai berhubungan intim?
Masih banyak Mampaps yang belum mengerti mengenai tata cara mandi junub atau wajib yang benar sekalipun hubungan pernikahannya sudah terjalin lama. Mulai sekarang, tidak perlu bingung lagi, yuk belajar bersama mengenai tata cara mandi junub yang sudah mamapap.id rangkum berikut ini
Hukum Mandi Junub
Sebelum berbicara mengenai hukum mandi junub, tahukah Mams apa yang dimaksud dengan junub? Menurut bahasa, junub diambil dari kata junubin yang berarti “jauh”. Yang demikian tersebut adalah berasal dari bahasa arab. Namun secara istilah, junub diartikan sebagai orang yang dijauhkan dari rutinitas ibadah-ibadah tertentu karena suatu hal yang menjadi penyebabnya.
Di kalangan masyarakat, mandi junub memiliki nama lain. Misalnya seperti mandi besar dan mandi wajib. Bagaimanakah hukum dari mandi junub? Hukum mandi junub adalah wajib. Sebagaimana firman Allah berikut ini.
“Jika kalian junub maka bersucilah (mandilah).” (QS. Al-Maidah: 6)
Seseorang yang Dikatakan Junub
Meskipun di awal kita telah menyinggung adanya penyebab hubungan intim pasangan suami-istri yang mengharusan mandi junub, ada beberapa hal lain yang mewajibkan seseorang untuk mandi junub lho Mams. Diantara orang yang diwajibkan Mandi junub adalah:
- Bertemunya dua kemaluan atau berhubungan badan anatara suami istri
- Keluar mani. Hal ini bisa terjadi pada saat pria mengalami mimpi basah, sekalipun ketika terbangun dari tidur tidak mengingatnya.
- Haid
- Nifas
Hal tersebut ditulis berdasarkan perkataan Al-Imam An-Nawawi. Al-Imam An-Nawawi berkata: “Ada empat keadaan yang disepakati yang mewajibkan seorang untuk mandi, yaitu masuknya hasyafah (kepala) dzakar2 ke dalam farji (kemaluan wanita/ vagina), keluar mani, haid dan nifas” (Al-Majmu’ 2/149).
Oleh sebab itu, jika seseorang mengalami keempat hal diatas, wajib atasnya untuk melaksanakan mandi wajib. Sebab jika tidak, ia beum dikatakan suci dan ibadahnya tidak sah.
Ibadah-ibadah yang Dilarang Dilakukan Ketika sedang Junub
Sebelum melakukan tata cara mandi junub, seseorang yang sedang junub dilarang melakukan ibadah-ibadah tertentu, seperti:
- Sholat
“Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci.” (Hr. Muslim: 1/204)
- Menyentuh mushaf Al-Quran
“Tidak boleh menyentuh al-Quran, kecuali orang yang suci.” (Hr. Daruquthni: 1/122, Baihaqi: 1/88, Thabrani: 9/33; dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil: 122)
Mushaf yang dimaksud adalah lembaran Al-Quran (fisik AlQuran) yang didalamnya tidak terdapat terjemahan (hanya berisi tulisan arab). Jadi, seseorang yang sedang junub masih boleh membaca Al-Quran selama tidak menyentuhnya.
Selain itu, Al-Quran yang memiliki terjemahan non arab di dalamnya tidak dikategorikan mushaf, melainkan dikategorikan sebagai kitab tafsir sehingga boleh disentuh oleh yang sedang junub. Bagaimana dengan membaca aplikasi Al-Quran di smartphone? Menurut ahli, hal tersebut dibolehkan karena aplikasi Al-Quran tidak dihukumi sebagai mushaf. Dengan demikian, orang yang sedang junub seperti nifas dan haid masih boleh kok Mams membaca Al-Quran melalui aplikasi di smartphone.
- Berdiam diri di dalam mesjid
“…Janganlah masuk mesjid sedangkan kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (Qs. An-Nisa`: 43)
Baca Juga: Kesalahan Seputar Hubungan Seks yang Sering Dilakukan Mampaps
Tata Cara Mandi Junub Laki-laki
Berikut tata cara mandi junub bagi laki-laki.
- Berniat untuk melaksanakan mandi junub
- Mencuci kedua tangan
- Mengambil air (menggunakan gayung) dengan tangan kanan
- Membasuhkan air ke kemaluan sambil dibersihkan dengan tangan kiri (bisa dibantu dengan menggunakan sabun agar bersih)
- Dilanjutkan dengan wudhu sebagaimana wudhu ketika akan melaksanakan sholat namun tidak sampai membasuh kaki
- Basahi rambut hingga ke sela-sela, pastikan seluruh kepala basah
- Siram kepala sebanyak tiga kali
- Basuh seluruh anggota badan dengan mendahulukan bagian kanan terlebih dahulu
- Berpindah tempat, cucilah kedua kaki dan pastikan suluh permukaan kaki basah.
- Tidak berwudhu setelah mandi
Baca juga: Berhubungan Intim Setelah Melahirkan? Yuk, Lakukan Dengan Cara Ini
Tata Cara Mandi Junub Perempuan
Ada tiga hal yang mengharuskan perempuan mandi junub, yaitu berhubungan badan dengan suami, haid dan nifas. Pada dasarnya, mandi junub antara perempuan dan laki-laki adalah sama. Namun, ada perbedaan mengenai melepas gelungan rambut bagi Mams yang memiliki rambut panjang.
Seseorang yang junub setelah berhubungan badan tidak diwajibkan untuk melepas gelungan rambut, sebagaimana Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”
Beliau menjawab:
“Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).
Namun, berbeda jika Mams mandi wajib setelah haid dan nifas. Melepas gelungan menjadi hal yang wajib untuk memastikan bahwa pangkal rambut terkena air.
Baca Juga: Wow Hubungan Intim Tetap “Panas” Meski Sudah Memiliki Anak!
Nah itulah tata cara mandi junub yang harus diperhatikan oleh kita semua sebagai orang yang sudah berumah tangga. Jangan sampai ibadah menjadi tidak sah karena tidak memperhatikan mandi junub ya Mampaps.