Adakah di antara Mama dan Papa mengenal dr. Apin? Ada yang pernah menemui si kecil dengan sosok pria yang sangat ramah ini? Atau ada yang pernah membaca tulisan-tulisannya dan bertanya seputar kesehatan si kecil di blog pribadinya?
Ya, beliau adalah dr. Arifianto yang dikenal dengan dr. Apin. dr Apin merupakan dokter Spesialis Anak Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sejak menyelesaikan pendidikan Spesialis Ilmu Kesehatan Anak di FKUI RSCM pada tahun 2012, beliau aktif menuliskan pengalamannya sebagai dokter. Tulisan dr. Apin bisa dibaca melalui blog pribadinya dan melalui bukunya yang berjudul “Berteman dengan Demam”. Buku yang diterbitkan oleh Kata Depan ini berisi informasi agar Mampaps siap menghadapi berbagai masalah kesehatan anak sehari-hari
Di artikel Mama Papa kali ini, kita akan membahas beberapa topik yang mungkin menjadi masalah atau pernah Mampaps alami, nah dr. Apin akan menjawab semua permasalahan tersebut di sini. Apa saja itu, yuk simak beberapa poin berikut:
Saat si kecil diare, tidak boleh diberikan susu
Dikutip dari blog dr. Apin, Mayoritas diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus (misalnya rotavirus). Sebagian kecil lainnya adalah infeksi bakteri, infeksi parasit, intoleransi laktosa, dan keracunan makanan.
Di saat diare inilah Mampaps memberikan makanan dan minuman yang disukai si kecil, karena saat diare ia akan merasakan mual dan nafsu makan serta minum yang menurun. Jika si kecil masih ASI, maka berikan ia ASI dengan baik. Lalu bagaimana dengan jika si kecil menginginkan makanan yang terbuat dari susu?
Menurut dr. Apin di blognya, ini kembali pada prinsip apa penyebab diare dan terapi cairan untuk mencegah dehidrasi. Bila diare disebabkan oleh infeksi virus, tentu tidak ada pantangan makan atau minum. Yang penting anak mau minum, meskipun sedikit-sedikit, tapi sering. Namun, jika diare disebabkan oleh intoleransi lakstosa, susu, dan produk susu lainnya maka harus dihindari ya Mampaps.
Berikan makanan terbaik saat si kecil terkena diare, seperti memberikan larutan gula garam atau oralit, makanan hangat seperti sup, buah-buahan, dan air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Baca Juga: 5 Langkah Awal Yang Wajib Mama Lakukan Saat Diare Pada Anak!
Diuap pakai air panas saat si kecil batuk dan pilek? Boleh nggak ya?
Saat si kecil terserang batuk dan pilek memang mengharuskan Mampaps memiliki tenaga ekstra, karena si kecil menjadi rewel dengan kondisi hidung dan tenggorokan nya yang tidak enak. Nggak tidur semalaman menjadi hal yang biasa loh, namun boleh nggak sih kalau anak diuap pakai air panas?
Sebagai dokter spesialis anak, dr. Apin sangat memperhatikan keselamatan si kecil, uap menggunakan air panas tidak direkomendasikan karena cukup berbahaya untuk si kecil. Diuap dengan air panas hanya membuat nyaman sesaat, karena batuk dan pilek disebabkan oleh virus.
Nah, obat paling mujarab menurut dr. Apin adalah sabar dan gendong si kecil, karena posisi menggendong tegak akan menguntungkan si kecil untuk dapat menelan dahak dan ingus lebih mudah dengan bantuan gravitasi dibandingkan dengan posisi telentang loh Mams.
Baca Juga: Batuk Itu Tidak Semua Sama Loh, Yuk Kenali 7 Jenis Batuk Ini!
Boleh nggak sih menyedot ingus si kecil dengan mulut?
Siapa nih yang pernah melakukan hal ini? Yap, jorok menjadi salah satu reaksi jika mendengarkan ini bukan? Menurut dr. Apin hal ini juga sangat tidak disarankan, karena akan membuat penyembuhan pilek si kecil akan lama. Hal ini dikarenakan saat Mampaps menyedot ingus si kecil, maka virus di saluran napas si kecil bisa pindah ke saluran napas Mampaps, karena posisi yang sangat berdekatan. Selain itu, Mampaps akan menghirup napas dekat saluran napas si kecil dan bisa tertular, saat si kecil sudah sembuh eh jadi tertular kembali deh.
Cara ini sangat tidak disarankan ya Mampaps, untuk pencegahannya Mampaps bisa menggendong si kecil dengan posisi tegak ya.
Biasanya bila memang diperlukan, dokter Spesialis Anak akan menyedot ingus si kecil menggunakan alat khusus penyedot, tidak menggunakan mulut.
Si kecil kok sekarang jadi susah makan, kenapa ya?
Wah pengalaman ini pasti dirasakan oleh semua Mama yang ada di dunia, yap anak susah makan. Menurut dr. Apin, si kecil kadang mengalami rasa bosan saat mengonsumsi nasi, beda halnya saat ia sakit.
Menurutnya, konsep pemberian makan anak sama dengan orang dewasa, yaitu memenuhi gizi seimbang. Kebutuhannya akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral harus terpenuhi dalam tiap pemberian makan si kecil ya Mama! Nah, pemberian susu juga bisa diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium, bukan sebagai pengganti makanan. Nah, solusinya Mama bisa memberikan variasi makanan dengan gizi seimbang agar si kecil tidak bosan.
Saat demam boleh mandi loh
Kalau si kecil demam, jangan dimandiin! Nah, kata jangan dimandiin udah mendarah daging turun temurun nih dari leluhur kayanya ya. Padahal, mandi ternyata bisa membantu mengurangi demam si kecil loh! Nah, penjelasan dr. Apin di blognya juga menyarankan bahwa saat si kecil demam boleh dimandikan.
Dalam blognya, ia menjelaskan beberapa hal dari artikel yang menurutnya sangat dipercaya. Berendam di air hangat selama 15 menit saat demam bisa menurunkan demam. Nah, pastikan bahwa air mandinya hangat dan tidak membuat si kecil menggigil ya Mampaps. Daripada memaksa si kecil untuk mengonsumsi obat yang dia tidak mau, sebaiknya ajak dia untuk berendam bersama untuk meredakan sakitnya.
Baca Juga: Cara Alami Turunkan Demam Pada Anak
Lima permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, siapa nih yang pernah mengalaminya? Sudah terjawab kan dengan penjelasan yang lugas dari dr. Apin? Yang masih mempunyai banyak pertanyaan seputar kesehatan anak, bisa kirim pertanyaan melalui instagram atau facebook Mama Papa ya.