Virus corona menjadi mimpi buruk bagi dunia. Sampai saat ini, isunya masih berkembang dan jumlah korban semakin bertambah meluas di beberapa negara. Media penularan virus yang satu ini adalah melalui cairan tubuh, seperti keringat, darah, bersin dan air liur. Mengingat air liur yang berisiko dapat mengenai anggota tubuh lawan bicara bisa dicega dengan masker. Namun, untuk menangkal virus corona, haruskah memakai masker n-95?
Corona merupaan virus tipe baru yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Cina. Hingga saat ini (26/2), korban meninggal akibat virus mematikan ini sudah mencapai 2763 jiwa di seluruh dunia. Vaksinnya pun belum ditemukan hingga kini. Meskipun belum memasuki Indonesia, namun pemerintah tetap menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan gaya hidup sehat.
Meroketnya Harga Masker
Sebelum menilik lebih jauh mengenai jenis masker yang tepat untuk mencegah corona, hal yang menjadi viral adalah harga masker yang meroket tajam hingga tidak masuk akal. Harga masker n-95 yang awalnya hanya 200 ribu perkotak (isi 20 pcs) menjadi 1.3 juta per kotak. Meroketnya harga masker ini bersamaan dengan isu virus corona di tengah masyarakat. Begitulah konsep pasar, semakin tinggi permintaan maka produk akan semakn langka dan menjadi mahal.
Mengenal Lebih Jauh Mengenai Tipe Masker N-95 dan Masker Biasa
Meskipun dibandrol dengan harga yang sangat tinggi, masker-masker tersebut pun ludes di pasaran. Kita bisa dengan mudahnya melihat stok masker di marketplace sudah mulai menipis dan langka. Tidak hanya masker bejenis n-95, masker biasa (masker bedah) atau yang sering digunakan sehari-hari pun mengalami kelangkaan.
Sama halnya dengan masker n-95, masker biasa juga mengalami kenaikan harga yang fantastis. Sebelumnya, kita bisa membeli masker biasa dengan harga 30 ribu per kotak dengan isi 50 pcs. Sekarang harga masker biasa sudah mencapai 200 ribu per kotaknya.
Baca Juga: Perlukah Vaksin Influenza di Tengah Wabah Virus Corona?
Perbedaan Masker Biasa Dengan Masker N-95
Masker Biasa
- Memiliki tiga lapisan filter
- Menghalangi tranfer percikan, tetesan serta cairan mulut dan hidung
- Bisa digunakan selama seharian
- Hanya sekali pakai
Masker N-95
- Memiliki lima lapisan filter
- Menyaring virus
- Menyaring polutan
- Mampu menyaring 95% partikel dengan ukuran >0.3 mikron
- Dilapisi karbon aktif
- Menyaring polutan
- Tidak bisa digunakan selama seharian karena mengganggu pernafasan
- Bisa dipakai berulang hingga lima kali
Haruskah Memakai N-95 untuk Mencegah Virus Corona?
Masyarakat berbondong-bondong menyerbu masker n-95 yang dianggap lebih aman untuk menangkal virus corona. Namun, benarkah demikian? Virus corona merupakan virus yang mematikan dan belum ditemukan vaksinnya. Mengingat media penularannya adalah cairan tubuh, maka masker adalah hal yang penting untuk digunakan. Selain agar tidak menularkan virus ke orang lain, masker juga berguna untuk melindungi area wajah dari cairan mulut dan hidung orang lain.
Haruskah jenis masker n-95 yang digunakan untuk menangkal virus corona? Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani dalam okezone.com menyebutkan bahwa masker n-95 adalah masker yang biasanya digunakan oleh tenaga medis di ruang isolasi pasien. Sedangkan untuk mencegah virus corona, Dwi menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker bedah atau masker biasa yang sering ditemukan di toko, minimarket hingga pedagang asongan.
Baca Juga: Waspada Mampaps, Ketahui Mengenai Virus Corona Berikut Ini!
Dirancang agar dapat menyaring partikel, masker n-95 lebih cocok digunakan untuk kondisi kabut asap. Selain itu, penggunaannya yang dapat mengganggu pernapasan juga membuat masker ini tidak boleh dipakai terlalu lama. Lagipula, masker n-95 tidak efektif unutk melindungi jika penggunaannya salah. Jadi, sebaiknya jika ingin menggunakan masker, pilihlah tipe masker biasa atau aser bedah. Selain nyaman untuk bernafas, harganya pun relatif lebih murah dibanding jenis masker lainnya. Yang paling penting, penggunaan masker biasa/bedah lebih tepat guna mencegah virus corona.