Hai Mampaps, keterlambatan bicara pada si kecil merupakan salah satu masalah yang mempengaruhi tahapan tumbuh kembang anak yang banyak membuat Mampaps khawatir. Keterlambatan bicara atau delayed speech memang sering dialami oleh 5-8% anak usia prasekolah.
Keterlambatan bicara pada si kecil terkadang sulit untuk disadari oleh orangtua sejak dini dan baru dideteksi setelah si Kecil beranjak besar.
Baca Juga: Anak Belum Bisa Bicara, Normal kah?
Si Kecil Terlambat Bicara, Perlukah Khawatir?
Mampaps sebelumnya harus mengetahui tahapan tumbuh kembang anak, kapan usia normal si kecil mulai dapat berbicara. Secara normal, ketika si kecil memasuki usia 1 tahun, si kecil sudah bisa melakukan interaksi dengan orang di sekitar mereka. Misalnya menggunakan tangan untuk mengucapkan “goodbye” atau berlatih berbicara menyebutkan beberapa kata yang mudah dan sering didengar seperti kata “mama” atau “papa”.
Salah satu ciri anak mengalami terlambat bicara atau delayed speech, ketika si kecil usia 2-5 tahun tidak bisa mengikuti petunjuk maupun perintah sederhana dari orang disekelilingnya. Masuk usia 2-5 tahun seharusnya si kecil sudah bisa merangkai kalimat dengan baik dan mampu berkomunikasi dengan merangkai beberapa kalimat.
Dikatakan delayed speech atau keterlambatan bicara ketika si kecil berusia 12 bulan masih sulit untuk berbahasa dan berkomunikasi dengan baik.
Namun tentunya ini tidak bisa dijadikan patokan baku ya, Mampaps. Karena tumbuh kembang anak berbeda-beda. Sering dikatakan juga kalau anak laki-laki mengalami terlambat bicara dibandingkan anak perempuan.
Sebelum Mampaps berpikir negatif dan khawatir berlebihan, perlu dicari tahu sebabnya terlebih dahulu. Apakah karena si Kecil jarang diajak berkomunikasi, terlalu sering menonton tv atau handphone ataukah mengalami masalah tertentu.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Kurangi Kecanduan Ponsel dalam waktu 1 Minggu!
Belum Bisa Bicara saat 2 tahun, Apa yang Harus Dilakukan?
Delayed speech pada usia 2 tahun didiagnosa apabila pada umur ini, anak hanya bisa berkomunikasi dengan menunjukkan sesuatu, tidak bisa mengatakan huruf konsonan akhir pada suatu kata, atau tidak memiliki kosakata setidaknya 50 kata.
Ada beberapa tindakan yang dapat Mampaps lakukan ketika si kecil berusia 2 tahun sudah terdeteksi adanya delayed speech atau keterlambatan bicara, antara lain:
1. Libatkan Diskusi
Mampaps harus tetap mengajak si kecil untuk berdiskusi untuk tetap melatih oral dan verbal si kecil. Mampaps bisa mengajak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka, mulai dari permainan, film kartun, dsb. Ajak dia untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Mampaps saat berdiskusi.
2. Ajak Bernyanyi
Bernyanyi merupakan hal yang menyenangkan untuk si kecil. Dengan mengajaknya bernyanyi membuat si kecil memiliki tambahan kosakata. Bernyanyi dan bermain musik juga dapat merangsang bagian otak yang berkaitan dengan memori atau ingatan loh, Mams. Tak heran kalau si Kecil lebih mudah menghapal lagu dibandingkan menghapal kata dengan cara biasa.
3. Belajar sambil Bermain
Bermain adalah cara paling ampuh untuk mengajak si kecil berinteraksi dan merespon melalui ucapan yang keluar dari mulutnya. Seperti Mampaps bisa ajak si kecil bermain tebak-tebakan anggota tubuh dengan menanyakan di mana letak hidung, mata, kuping, mulut, bermain permainan berpura-pura (misalnya dengan boneka) sambil bercerita
4. Ajarkan Si Kecil Berkomunikasi dengan Bahasa Isyarat
Seringkali anak yang mengalami delayed speech mengalami masalah emosi karena tidak bisa mengungkapkan keinginannya. Mengajarinya bahasa isyarat untuk mengkomunikasikan maksud dan keinginannya dapat membantunya menjalin komunikasi. Misalnya menunjuk mulutnya saat dia lapar atau menunjuk matanya saat dia mengantuk.
5. Bicara dengan Lebih Lambat
Ucapkan sesuatu lebih lambat agar lebih mudah dipahami si Kecil. Mampaps juga bisa membiarkannya melanjutkan kata-kata yang sedang Mama ucapkan untuk melatihnya. Misalnya Mama mengucapkan kata “Maa…” sambil menyuapkan makanan. Biarkan si Kecil melanjutkannya dengan kata “..kan” atau Mama bisa memberinya contoh.
Baca Juga: Manfaat bermain alat musik untuk anak
Latihan Rutin Agar Si Kecil Cepat Bicara
Mampaps, sebelum si kecil terdeteksi dan diidentifikasi delayed speech, ada beberapa latihan rutin yang dapat Mampaps lakukan sejak si kecil lahir, seperti:
1. Ajak Berkomunikasi
Ajak si kecil berkomunikasi sejak ia baru lahir, hal ini dilakukan untuk merangsang indra pendengarannya sejak dini. Karena “Mendengar” merupakan hal pertama sebelum berbicara dan bahkan bermanfaat untuk si kecil baru lahir.
Sering bertanya pada si Kecil merupakan salah satu contoh komunikasi yang bisa melatih kosakatanya. Misalnya saat melihat kucing, Mama bisa bertanya padanya. “Hewan berbulu itu apa namanya?” atau Mama bisa menyebutkan nama aktivitas saat melakukan sesuatu. Misalnya saat menyuapinya, Mama bisa berkata, “Dede makan wortel enak”.
2. Selalu Gunakan Bahasa Ibu
Salah satu penyebab si kecil telat bicara karena adanya bahasa bilingual di dalam lingkungan keluarganya. Oleh karena itu untuk Mampaps, selalu gunakan dahulu bahasa ibu sampai usia 1 tahun dengan tujuan agar si kecil cepat melatih berbicara.
3. Ajarkan Pengucapan Kata yang Jelas
Ajarkan kata pada si kecil dengan pengucapan yang jelas. Usahakan si kecil melihat gerakan bibir Mampaps ketika mengucapkan kata-kata tersebut, misalnya ‘makan’ bukan ‘mamam’, ‘minum’ bukan ‘mimik’ dan sebagainya. Hal ini harus Mampaps biasakan sejak si kecil berusia 1 tahun kebawah.
4. Ajarkan Sosialisasi
Sejak kecil Mampaps bisa ajarkan si kecil untuk bersosialisasi, tujuannya agar si kecil tidak tumbuh menjadi anak pemalu. Mampaps bisa mengajarkannya mulai dari selalu mengucapkan salam, menyapa, dsb.
5. Latih atau stimulasi oral motoriknya
Mampaps bisa menstimulasi oral motoriknya dengan cara berdecak, mengecap, menggumam panjang, mendesis, menggetarkan bibir, menjulurkan lidah, menggerakkan lidah ke kiri dan kanan sudut bibir, dan lain-lain. Hal ini penting untuk melatih ‘kelenturan’ alat oral (bibir, pipi, lidah, rahang) untuk dapat berbicara dengan benar.
Baca Juga: Ternyata Minum dengan Sedotan Dapat Melatih Anak Berbicara Loh!
So Mampaps, menstimulasi si kecil agar tidak terjadi keterlambatan bicara memang dapat dimulai sejak si kecil lahir. Berapapun usianya, mengenali adanya masalah dalam tahapan tumbuh kembang anak merupakan hal penting agar masalah yang ditemukan dapat diatasi sejak dini.
Jangan lupa, hindari pemberian handphone pada anak usia dini dan membiarkannya menonton tv seharian tanpa diajak berkomunikasi ya, Mampaps. Menurut penelitian, kedua hal ini merupakan penyebab banyak anak mengalami terlambat bicara.
Jika sampai si kecil berusia 2 tahun ke atas belum dapat mengucapkan beberapa kosakata, Mampaps dapat membawa si kecil untu konsultasi ke dokter. Semangat Mampaps!
Baca Juga: Kenapa Bayi Belum Bisa Berjalan? Kenali Dulu Penyebabnya!