Hai Mampaps, banyak orang tua yang melarang anak makan makanan manis di malam hari karena takut efek sugar rush yang membuat mereka tidak bisa tidur saat malam. Sugar rush dipercaya ibu-ibu dapat menyebabkan anak hiperaktif. Ada beberapa Mama yang merasakan anaknya menjadi lebih aktif setelah sering mengkonsumsi makanan manis. Nah, sekali ini kita akan membahas mengenai sugar rush pada si kecil. Sebelumnya Mampaps sudah pernah mendengar istilah ini?
Apa itu Sugar Rush?
Sugar rush dapat diartikan sebagai kondisi energi si kecil yang tiba-tiba menjadi berlebih setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi. Dengan kata lain, si kecil menjadi aktif berlebihan (hiperaktif) akibat terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis seperti permen, jelly, es krim, dsb.
Baca Juga: Kelainan Genetik, Salah Satu Penyebab Anak Hiperaktif!
Beberapa Penelitian Ahli Terkait Sugar Rush
Dr. David Ludwig, pengajar pediatri di Harvard Medical School sekaligus direktur program Optimal Weight for Life di Children’s Hospital Boston, mengatakan bahwa sugar rush terjadi ketika si kecil mengonsumsi makanan berindeks glisemik tinggi.
Makanan ini diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, namun tidak akan bertahan lama. Kenaikan gula darah inilah yang akan memberikan dorongan energi pada si kecil dan sulit untuk memfokuskan perhatian.
Namun The American Dietetic Association (ADA) mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa sugar rush menyebabkan si kecil menjadi hiperaktif.
Meski tidak terbukti menyebabkan hiperaktif, berdasarkan penelitian dari ahli di universitas Yale, gula memiliki sedikit pengaruh pada perilaku. Penelitian dari Dr. Wesnes menemukan bahwa anak yang mengkonsumsi sejumlah besar gula saat sarapan memiliki rentang waktu konsentrasi lebih pendek untuk dibandingkan dengan anak yang mengkonsumsi sereal. Dr. Tamborlane menemukan bahwa anak-anak yang mengkonsumsi gula kadar tinggi memiliki tingkat adrenalin yang lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena gula cepat diserap ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat, yang mempengaruhi tingkat adrenalin yang lebih tinggi. Gejala serupa juga terlihat pada anak hiperaktif, sehingga seringkali hal ini dikaitkan.
Sugar Rush, Mitos atau Fakta?
Sugar rush yang kita dengar sampai saat ini hanyalah mitos karena tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan demikian. Banyak orang, secara turun-temurun, meyakini sugar rush adalah penyebab terjadinya hiperaktivitas pada si kecil. Terutama dari kalangan Mampaps.
Faktanya sugar rush adalah bukan penyebab si kecil menjadi hiperaktif. Tetapi yang benar, jika si kecil terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memicu terjadinya obesitas dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
William Sears, dokter anak sekaligus penulis The Family Nutrition Book, berteori bahwa anak-anak tertentu mungkin lebih sensitif terhadap gula dibandingkan anak lain. Perilaku, kemampuan belajar, dan konsentrasi orang dewasa maupun anak-anak yang sensitif terhadap gula memang cenderung memburuk saat mereka mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah besar.
Peneliti yang juga dokter anak, Mark Wolraich melakukan sebuah peneliatan mengenai sugar rush, dan hasilnya tidak ada pengaruh gula maupun pemanis buatan dengan perilaku si kecil. Artinya, tidak ada perubahan perilaku pada si kecil, baik lebih aktif atau lebih pasif daripada biasanya. Jadi Mampaps, tidak benar bahwa sugar rush adalah pemicu hiperaktivitas pada si kecil.
Baca Juga: Bolehkah Menggunakan Gula dan Garam pada MPASI?
Dampak Gula yang Berlebih
Si kecil pasti sangat suka dengan yang manis-manis, mulai dari permen, lollipop, es krim, kue tart, dan masih banyak lagi makanan manis yang disukai si kecil. Tetapi konsumsi gula pada si kecil harus selalu Mampaps pantau agar tidak berlebihan.
Pada dasarnya gula juga penting untuk tubuh kita yakni sebagai struktur yang paling sederhana dari karbohidrat, terlebih lagi untuk si kecil. Gula dalam takaran yang wajar dapat membantu perkembangan otak si kecil.
Meskipun sugar rush tidak mempunyai bukti ilmiah, ternyata ada dampak kesehatan lain jika mengonsumsi gula secara berlebihan antara lain:
1. Gigi Berlubang
Konsumsi gula sebenarnya tidak menyebabkan langsung gigi berlubang. Tetapi dengan adanya gula memperkuat pertumbuhan bakteri di dalam gigi dan akhirnya membuat gigi berlubang.
2. Obesitas
Pada dasarnya gula tidak membuat si kecil overweight. Si kecil akan mengalami banyak kelebihan berat badan (overweight) jika kalori yang dihasilkan lebih banyak daripada yang dibakar. Tahukah Mampaps, makanan dan minuman yang manis-manis pada umumnya mengandung kalori yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan obesitas pada si kecil.
3. Diabetes
Menurut para ahli endokrinologi, makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko diabetes dan sindrom resistensi insulin secara tidak langsung yang disertai faktor resiko seperti obesitas.
Nah Mampaps, sebaiknya mulai dari sekarang coba pantau dan batasi makanan dan minuman yang manis-manis pada si kecil. Mampaps harus bisa mengupayakan untuk melatih indera pengecap si kecil sehingga ia tidak selalu menginginkan yang manis-manis.
Selain berdampak pada kesehatan, makanan dan minuman yang manis juga akan membuat si kecil malas dan enggan makan-makanan yang sehat seperti buah dan sayuran.