Saat ini merupakan hal biasa melihat orang-orang merokok, di mana saja, kapan saja, Mampaps akan melihat orang merokok dengan santainya, bahkan saat ini anak remaja saja sudah bisa merokok, hal ini membuktikan merokok hal lumrah dilakukan di negeri ini. Kebisaan merokok merupakan kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan. Pasti sudah banyak orang tau akan bahaya merokok bukan? Tapi masih tetap saja melakukannya.
Tentu Mampaps berharap dengan adanya pandemi COVID-19 perilaku merokok akan berkurang, Ternyata tidak, pandemi COVID-19 tidak membuat perokok berkurang, malah jumlahnya semakin bertambah. Padahal sudah jelas bahaya merokok itu fatal apalagi saat pandemi.
Dilansir melalui situs komnaspt.or.id komnas pengendalian tembakau telah melakukan survei selama bulan mei hingga juni 2020 menunjukkan bahwa konsumsi rokok selama pandemi menjadi lebih meningkat dari pada sebelum pandemi. Padahal selama pandemi semua aktivitas dilakukan di rumah karena pemerintah menerapkan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), hal ini malah meningkatkan perilaku konsumsi rokok, karena rumah seharusnya menjadi tempat teraman bagi setiap anggota keluarga untuk terbebas dari asap rokok.
Bahaya Merokok Ditengah Pandemi
sumber gambar: townsquare.media
Bahaya merokok selain merusak diri sendiri juga merusak orang disekitar ya Mampaps. Anak-anak adalah korban langsung jika orang tua mereka merokok, jadi Mampaps sebagai orang tua yang merokok, selain memikirkan kenikmatan diri sendiri saat merokok, mungkin Mampaps bisa memikirkan efek buruknya juga terhadap anak-anak.
Baca Juga: Jangan Sepelekan! Kesehatan Anak Terancam Karena Asap Rokok!
Bahaya merokok ditengah pandemi COVID-19 bisa meliputi:
Melemahkan Imunitas
Perokok memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dari orang yang bukan perokok.
Menyebabkan Munculnya Penyakit Penyerta
Baya merokok membawa penyakit penyerta yang dapat muncul akibat merokok yaitu: kelainan jantung, kanker dan gangguan paru.
Tangan Mudah Memaparkan Virus
Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perpindahan virus dari tangan ke mulut, apalagi jika Mampaps tidak sering mencuci tangan.
Mengancam Kesehatan Perokok Pasif
Hati-hati ya Mampaps jika dirumah ada perokok aktif, bahaya merokok yang diterima perokok pasif (anak-anak, ibu hamil, orang lanjut usia) akan sama buruknya dengan perokok aktif.
Nah juga perlu Mampaps ketahui, bahaya merokok ditengah merebaknya pandemi COVID-19 tentunya akan sangat fatal. Perokok aktif berisiko terinfeksi corona sekitar 1,5 kali sampai 2 kali lipat dibandingkan bukan perokok. Fakta juga mengungkapkan, bahwa bahaya merokok bagi perokok memiliki risiko kematian karena COVID-19 hingga 14 kali lebih tinggi dibanding bukan perokok.
Penyakit Menular Yang Disebabkan Merokok
sumber gambar: avivainhomecare.com
Ini beberapa penyakit menular yang perlu Mampaps ketahui yang penyebabnya karena aktivitas merokok:
Bronkitis Kronis
Adalah penyakit infeksi saluran pernapasan, radang dan batuk di saluran pernapasan, dan ini menular untuk orang lain.
Tuberkulosis atau TBC
Penyakit menular ini menyerang paru-paru, perokok akan lebih mudah terserang penyakit ini.
Baca Juga: Setelah Happy Hypoxia, Ini Dia Delirium Gejala Baru Covid-19!
COVID-19
Nah, ini bahaya merokok yang sama berbahay seperti pada penderita TBC yaitu, terkena penyakit menular yang sedang naik daun saat ini. Para perokok dua kali akan lebih rentan terkena COVID-19, dengan resiko kematian yang sama.
Tips Berhenti Merokok
sumber gambar: harapanrakyat.com
Berhenti merokok memang tidak mudah ya Paps sekalipun kita sudah tahu bahaya merokok. Dibutuhkan alasan kuat dan tekad baja untuk memulai menghentikan kebiasaan, dibawah ini beberapa tips agar Papa berhenti merokok.
Niat yang Kuat
Papa harus punya Niat dan alasan yang kuat untuk berhenti merokok dan ingat bahwa bahaya merokok juga mengintai orang-orang di sekeliling kita. Hal ini bisa digunakan sebagai pengingat saat papa mengalami kesulitan saat berusaha berhenti merokok.
Mengelola Stress
Stres bisa menjadi salah satu alasan papa memilih untuk merokok, beberapa orang menganggap merokok bisa menenangkan, padahal efeknya bisa sebaliknya. Cobalah untuk mengelola stress ya Paps.
Lakukan Hobi
Papa bisa melakukan hobi seperti membaca, berkebun, bermusik sehingga bisa melupakan keinginan merokok.
Beritahu Orang Terdekat
Memberitahu orang terdekat bahwa Papa berhenti merokok, sehingga jika papa khilaf ingin merokok lagi, mereka bisa mengingatkan untuk berhenti dan menyinggung bahaya merokok.
Camilan Sehat
Siapkan makanan sehat, jika papa ingin merokok, maka bisa digantikan dengan camilan sehat ini.
Olahraga Teratur
Dengan melakukan kebiasaan olah raga teratur, diharapkan mengurangi keinginan papa untuk merokok.
Membersihkan rumah
Bersihkan rumah dari aroma rokok dan segala hal yang dapat memicu kebiasaan merokok dalam jumlah banyak.
Ikuti Nicotine Replacement Therapy (NRT)
Bila papa merasa kesulitan untuk berhenti merokok sendiri, maka dapat mencoba Nictone Replacement Therapy atau NRT. Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan terapi.
Hipnosis
Hipnosis adalah cara lain untuk berhenti merokok, Hipnosis sendiri merupakan metode yang dilakukan dengan memengaruhi alam bawah sadar seseorang untuk berhenti merokok dan mengingat bahaya merokok.
Baca Juga: Wah, PBB Legalkan Ganja? Ketahui Manfaat Ganja untuk Kesehatan!
Terapi Perilaku
Terapi perilaku adalah bentuk konseling yang membantu untuk berhenti merokok. Terapi ini dilakukan dengan bicara pada konselor dalam sesi psikoterapi dan bisa juga dalam sesi per kelompok.
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang tidak hanya berpengaruh kepada Papa saja, tapi semua orang terdekat dirumah, termasuk orang tua dan anak-anak. Jadi mulai saat ini sayangilah orang terdekat kita dengan berhenti merokok dan ingat terus bahaya merokok, ya Paps.