Bermain memang satu dunia yang tak bisa dipisahkan dari anak-anak. Karena dengan bermain anak akan tumbuh menjadi sosok yang lebih cerdas, lebih peka terhadap lingkungan, dan juga sesamanya. Tapi sayang, konteks bermain dan permainan anak-anak di era 90-an jauh berbeda dengan konteks bermain anak-anak jaman now.
Karena bermainnya anak 90-an cenderung bermain mainan tradisional yang mampu meningkatkan sosialisasi diantara anak-anak, sedangkan bermain bagi anak-anak generasi jaman now ini adalah main gadget, main games yang ada dismartphone atau tab mereka.
Baca Juga : Perhatikan! 4 Hal Ini Saat Si Kecil Bermain Video Game
Yap, anak-anak jaman now ini lebih terpapar dengan permainan digital ketimbang permainan tradisional. Nah, berikut itu rambu-rambu yang harus diterapkan mampaps pada si kecil yang sudah mulai keranjingan main game.
Tentukan Waktu Si Kecil Mengakses Game
Sebagai orangtua, mampaps wajib loh mengatur waktu si kecil, terlebih jika mereka memang belum mengerti dan belum bisa membedakan waktu sendiri. Coba untuk menentukan dengan tegas, kapan saja si kecil bisa bermain game.
Misalnya saat libur sekolah itupun dengan batasan waktu maksimal 1 jam. Atau jika ingin lebih longgar lagi, berikan waktu 30 menit dalam sehari untuk bermain game, tetapi saat semua tugas sekolah sudah dilaksanakan.
Berikan Game Sebagai Hadiah
Kompensasi saat ini ada bermacam-macam, termasuk memberi ijin bermain game pun bisa menjadi satu kompensasi. Misalnya, saat si kecil berhasil menyelesaikan tugas dengan nilai yang baik, maka ia baru akan diijinkan bermain game. Dengan begitu, si kecil akan lebih termotivasi untuk melakukan suatu hal dengan baik.
Namun jangan terlalu berlebihan, karena hal ini juga akan membuat motivasi hidupnya kelak menjadi lebih buruk. Bolehlah, sekali sekali saja ya Mams.
Pastikan Mama dan Papa Mengetahui Jenis Game yang Dimainkan
Menjadi orang tua jaman sekarang memang harus selalu mau belajar dan harus selalu kepo, karena ada banyak jenis game yang beredar secara digital, mulai dari game yang mendidik hingga game sampah yang hanya akan membuat si kecil malas.
Mama harus tau benar jenis game apa yang dimainkan si kecil ya, karena jangan sampai orang tua tidak tahu menahu efek dan pengaruh negatif yang akan ditimbulkan dari sebuah game.
Bujuk Agar Tertarik Dengan Permainan Konvensional
Perlahan, cobalah mampaps mengalihkan perhatian si kecil pada permainan bukan digital atau permainan konvensional yang dirasa lebih banyak memberikan efek positif ketimbang permainan digital. Karena sudah bisa dipastikan bahwa permainan digital cenderung akan membuat fisik si kecil kurang sehat.
Lihat saja bagaimana saat ini banyak anak kecil menggunakan kacamata, bukan karena terlalu banyak membaca, tetapi justru karena terlalu sering matanya terpapar sinar LCD dari gadget. Selain mata, fisik juga akan sangat minim gerak jika terlalu banyak bermain game digital.
Berbeda jika si kecil lebih sering bermain di lapangan dengan teman-teman sebayanya, fisik mereka akan lebih kuat tentunya. Cobalah untuk menjelaskan mengenai hal ini secara perlahan, agar secara alami si kecil memiliki kesadaran yang baik untuk kesehatannya di masa depan.
Baca Juga : Cara Mengenalkan Program Komputer Kepada Anak Usia Dini
Nah, tugas sebagai orang tua memanglah bukan tugas yang mudah bukan, karena ada banyak hal-hal yang mungkin jika diabaikan akan berdampak buruk di kemudian hari. Jadi, mulai sekarang yuk kita dampingi dan kita arahkan si kecil, agar tak memiliki ketergantungan dan ketertarikan berlebihan pada game.