Tidak hanya sering terjadi pada orang dewasa, sariawan juga sering terjadi pada anak-anak. Bahkan, Si Kecil yang masih bayi juga memiliki kemungkinan untuk mengalami sariawan. Sayangnya, hal ini sering dianggap spele. Padahal sariawan pada anak ganggu tumbuh kembang Si Kecil lho Mams. Mengapa demikian? Untuk mengetahui mengenai pengaruh sariawan ganggu tumbuh kembang anak, yuk simak ulasannya berikut ini!
Sariawan pada Anak
Terlepas dari sariawan ganggu tumbuh kembang anak, sariawan sendiri merupakan kondisi ketika rongga mulut mengalami peradangan. Penyakit ini bisa mengerang berbagai bagian mulut, seperti bagian dalam bibir ataupun pipi, langit-langit, lidah, gusi dan lidah. Terjadinya sariawan pada mulut Si Kecil dapat membuatnya merasa perih ketika makan, minum, berbicara, bahkan hanya sekadar senyum.
Ketika anak sudah bisa berbicara, ia akan mudah mengatakan mengenai kondisi mulutnya yang perih sehingga Mampaps bisa melihat dan memeriksa bagian yang perih tersebut. Namun, anak dengan usia batita biasanya masih terlihat bingung dalam menyampaikan mengenai apa yang dirasakannya. Wah, pantas saja ya jika sariawan ganggu tumbuh kembang anak. Jadi, jika suatu hari Si Kecil mendadak melakukan aksi GTM (geraan tutup mulut), sariawan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. So, jangan langsung marah-marah ya, Mams.
Faktor Penyebab Sariawan pada Anak
Ada beberapa faktor penyebab sariawan pada anak, diantaranya adala sebagai berikut.
Oral Thrush Moniliasis
Merupakan kondisi ketika jamr Candida albicans bersarang di lidah dan akhirnya menginfeksi. Jamur tersbeut memiliki daya tumbuh yang cepat ketika Si Kecil mengonsumsi obat-obatan antibiotik.
Stomatitis Aftosa
Stomatitis aftosa merupakan sariawan atau peradangan yang disebabkan oleh adanya luka pada rongga mulut. Hal ini bisa terjadi jika ada gigitan tidak sengaja pada bibir maupun lidah yang akhirnya memicu adanya luka. Luka akan memudahkan kuman masuk hingga menginfeksi dan terjadilah sariawan.
Stomatitis Herpetic
Jika stomatitis aftosa disebabkan oleh adanya trauma luka, stomatitits herpetic disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplex. Virus tersebut biasanya berkumpul di belakang tenggoroan. Ketika terinfeksi dan sariawan, Si Kecil pasti merasakan rasa tidak nyaman dalam beraktivitas.
Sariawan Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Apapun penyakit yang dialami Si Kecil, biasanya akan mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Termasuk sariawan ganggu tumbuh kembang anak lho, Ma. Ketika sedang sariawan, Si Kecil cenderung tidak nafsu makan dan minum. Sebagaimana orang dewasa, berkurangnya nafsu makan disebabkan oleh adanya rasa perih sehingga tidak nyaman, hal ini sangat dimaklumi. Namun, Mampaps harus tetap memperhatikan cairan tubuh Si Kecil untuk menghindari terjadinya dehidrasi.
Tidak hanya makan dan minum, kuantitas kata yang diucap seseorang yang sedang sariawan biasanya berkurang dibanding dengan hari normal. Mungkin kekhawatiran Mams akan hal tersebut tidaklah begitu besar, namun hal ini perlu diwaspadai jika Si Kecil sedang ada di fase belajar berbicara.
Di fase tersebut, Si Kecil seharusnya banyak distimulasi agar banyak mengucapkan kosa kata baru dan mengulang kosa kata yang pernah diingatnya. Ketika sariawan melanda, ia akan sulit untuk mengucap kata-kata sehingga dapat mengganggu tumbuh kembangnya dari segi kemampuan berbicara. Olehs sebab itulah sariawan ganggu tumbuh kembang anak dan harus dicegah juga segera diatasi sesegera mungkin.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu Penyebab Penyakit Jantung Bawaan Bayi
Cara Mengobati Sariawan pada Anak
Agar menghindari sariawan ganggu tumbuh kembang anak dan tidak berlarut-larut, pastikan Mams mengobati sariawan sesegera mungkin. Beberapa cara berikut ini bisa Mams coba untuk menghindari dan mengobati sariawan pada anak.
Cara Mengobati Sariawan pada Anak
- memberinya minum yang banyak untuk mencegah terjadinya dehidrasi (gunakan gelas, bukan sendok atau sedotan)
- mengoleskan minyak kelapa pada puting Mams jika Si Kecil masih menyusui
- mengompres sariawan dengan menggunakan es batu
- memberikan jus buah yang banyak mengandung vitamin c kepada Si Kecil seperti jus jambu biji)
- mengonsumsi air kelapa (untuk mencegah dehidrasi)
- menyuapi Si Kecil degan penuh hati-hati
- mengonsumsi aneka sup (untuk membantu memenuhi cairan tubuhnya)
- memberikan menu yang bergizi, namun diimbangi juga dengan menu favoritnya
Tidak ada rasa sakit yang tidak mempengaruhi rutinitas. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan pernah menyepelekan penyakit yang sedang dialami Si Kecil. Menghindari harus dilakukan sesegera mungkinakan mencegah penyakitnya bertambah parah. semangat, Mams!