Cuti bersama seringkali dimanfaatkan pegawai untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Oleh sebab itu pasti ada perasaan senang ketika ada banyak jumlah cuti bersama di sepanjang tahun. Berbeda dengan tahun 2020 lalu, di tahun 2021 ini ada kebijakan terbaru dari pemerintah terkait cuti bersama. Tepatnya pada Senin (22/2), kesepakatan tersebut telah diputuskan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Peninjauan SKB Cuti Bersama tahun 2021. Pada rapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2021 cuti bersama dipotong 5 hari. Cuti bersama apa saja yang dipotong? Yuk simak selengkapnya.
Baca Juga: Update Kalender Libur dan Cuti Bersama 2021!
Jadwal Cuti Bersama 2021
Di dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tersebut menyatakan bahwa adanya pemangkasan cuti bersama. Jika di tahun 2020 terdapat dua hari cuti, kini cuti bersama dipotong menjadi dua hari.
“Dalam SKB sebelumnya terdapat tujuh hari cuti bersama. Setelah dilakukan peninjauan kembali, maka cuti bersama dikurangi dari semula 7 hari menjadi hanya tinggal 2 hari saja”, papar Muhadjir.
Cuti bersama dipotong tersebut tertera dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642 Tahun 2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2021.
Terdapat lima hari cuti bersama yang ditiadakan pada tahun 2021 , yaitu:
- Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW (12 Maret),
- Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah (17, 18 dan 19 Mei),
- Cuti bersama dalam rangka Hari Raya Natal 2021 (27 Desember).
Jadwal Cuti Bersama 2021
Sementara itu, cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada 12 Mei dan Hari Raya Natal 2021 pada 24 Desember tetap berlaku. Masih berlakunya cuti bersama pada hari raya dua umat beragama tersebut disebabkan oleh adanya pencegahan penumpukkan di satu hari.
Baca Juga: Tips Liburan Saat Pandemi, Biar Aman di Rumah Aja Yuk!
“Pertimbangan mengapa masih diberikan satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri dan satu hari menjelang Natal, agar memudahkan Polri dalam mengelola pergerakan masyarakat. Jangan sampai terjadi penumpukan pada satu hari dan justru akan berbahaya,” ujar Muhadjir.
Penyebab Cuti Bersama Dipotong
Tentunya banyak yang tidak puas dengan kebijakan cuti bersama dipotong tersebut.
“G guna #CutiBersama dihapus, bahkan pasien positif aja makin meningkat, bukan cuti nya diubah, tapi edukasi masyarakatnya yg ditingkatkan. Bagi kami cuti bersama bukan utk liburan, tp utk kumpul dengan keluarga”, tulis akun twitter @Rizki_Andemo.
“kerjakerjakerjatipes. Padahal satusatunya waktu buat istirahat cm pas cutibersama, sedih.”, ujar akun twitter @alvisapi.
“#CutiBersama artinya buat kami rebahan, istirahat lebih lama, refreshing dirumah dengan punya waktu untuk anak istri lebih lama. badan & fikiran kami juga punya hak buat istirahat. otak kami masih bisa berfikir sehat, pandemi gini mau kumpul terlalu ramai ada banyak resiko.” ujar akun twitter @WijaWahyu.
Bukan tanpa alasan, cuti bersama dipotong lima hari merupakan bentuk nyata sebagai upaya pencegahan peningkatan Covid-19 yang kurvanya masih tinggi.
“Sehabis libur panjang, ada kecenderungan kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Mobilitas masyarakat cenderung naik. Sementara itu program vaksinasi sedang berjalan”, ujar Muhadjir.
Baca Juga:
Mengingat alasannya yang sangat mempertimbangkan kesehatan masyarakat, sudah sewajarnya kita mendukung kebijakan pemerintah yang satu ini. Untuk saat ini, yang terpenting adalah kesehatan keluarga. Sebaiknya kita menunda untuk berkumpul dengan keluarga besar terlebih dahulu selama kurva Covid-19 belum melandai ya Mams. Terutama jika di dalam keluarga besar banyak terdapat golongan rentan seperti balita dan manula.
Mams bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga. Seperti halnya menelpon maupun video call. Semoga dengan diadakannya pemangkasan cuti bersama tersebut dapat menekan jumlah korban Covid-19 di Indonesia.