Hai Mampaps, menunggu Si Kecil adalah dambaan setiap Mama dan Papa yang sudah menikah. Tumbuh kembang Si Kecil memang harus dipantau setiap bulannya. Tak heran pula, ketika Mama sedang hamil mungkin akan terbiasa ketika diminta melakukan pengecekan urine. Dalam mengecek urin salah satu yang dilihat adalah untuk mendeteksi nilai kadar protein dalam urin. Kadar protein yang tinggi pada ibu hamil dapat menandakan adanya tanda gejala preeklampsia.
Bahaya Kadar Protein Tinggi pada Ibu Hamil
Kadar protein yang tinggi pada ibu hamil jangan di anggap sepele. Tingginya kadar protein urine pada Mama yang sedang hamil menandakan adanya gejala preeklamsia. Preeklamsia adalah kondisi saat pembuluh darah ibu hamil menyempit. Kondisi ini biasanya muncul setelah kehamilan menginjak usia 20 minggu.
Protein dalam urine dianggap tidak normal pada Mama yang hamil yaitu ketika protein tersebut melebihi 300 mg/24 jam kapan saja selama kehamilan, hal ini berkorelasi dengan 1+ pada dipstick urine. Biasanya kondisi ini disebut proteinuria.
Pemeriksaan proteinuria ini merupakan hal yang penting dalam mendiagnosis dan menentukan berat ringan preeklamsia. Bahaya yang ditimbulkan dapat mempengaruhi ibu dan juga janinnya. Antara lain, Preeklamsia pada ibu hamil tidak dapat diobati dan bisa menyebabkan komplikasi kejang, stroke, atau penyakit ginjal. Sedangkan pada janin di dalam kandungannya dapat terjadi persalinan prematur, pertumbuhan janin yang terhambat, cairan ketuban minim, dsb.
Penyebab Kadar Protein Tinggi pada Ibu Hamil
Mampaps penyebab kadar protein tinggi pada ibu hamil adalah adanya dugaan kelainan pada plasenta. Berikut beberapa penyebab yang menyebabkan protein tinggi pada Mama yang sedang hamil antara lain:
Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urin. Proteinuria bersama dengan hipertensi terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Mama yang sedang hamil yang terdeteksi adanya preeklamsia akibatnya tidak mendapatkan darah yang cukup karena plasenta tidak berkembang dengan baik selama proses pembentukan plasenta di trimester pertama kehamilan. Akibatnya, sinyal plasenta yang rusak memengaruhi pembuluh darah Mama yang hamil dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Ibu Hamil Minum Obat Penguat Kandungan? Kenali Dulu Kondisinya!
Eklampsia
Eklampsia ini ditandai adanya gejala preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang. Biasanya ini dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah persalinan. Oleh karena itu, harus cepat tanggap ya Mams.
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih ini juga dapat menyebabkan adanya protein di dalam urin. Biasanya Mams merasakan tidak nyaman saat buang air kecil, seperti buang air kecil terasa panas, nyeri, dsb.
Faktor Lainnya
Protein tinggi pada ibu hamil juga dapat akibat dari beberapa faktor antara lain, adanya penyakit ginjal, diabetes melitus, lupus, atau akibat Mama yang menderita dehidrasi berat, stress berlebihan, ataupun akibat olahraga yang berlebih.
Cara Mencegah Kadar Protein Berlebih pada Ibu Hamil
Mampaps ada beberapa cara untuk mencegah lonjakan protein pada Mama yang sedang hamil, antara lain:
Batasi Konsumi Garam
Mampaps, tingkat asupan gatam yang direkomendasikan menurut National Academy of Medicine adalah 3,8 gram per hari. Jumlah ini berlaku untuk Mama yang sedang hamil ataupun orang dewasa.
Kontrol Asupan Protein
Jumlah protein yang diperlukan Mama yang sedang hamil adalah 85 gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Jika Mama kekurangan protein juga tidak baik karena dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Baca Juga: Penting Ketahui Polip Rahim Pada Ibu Hamil
Menjaga Kebersihan
Menjaga selalu kebersihan terutama saat buang air kecil adalah hal yang penting yang harus Mama perhatikan. Hal ini dapat membantu Mama terhindar dari infeksi saluran kemih yang salah satunya dapat menyebabkan meningkatnya kadar protein.
Menjaga Pola Makan dan Cukup Konsumsi Air Putih
Mama yang sedang hamil sangat dituntut untuk selalu menjaga pola makan. Makanlah makanan yang sehat dan bersih. serta menjaga tubuh tetap terhidrasi untuk melindungi dari infeksi, selain itu frekuensi buang air kecil akan lebih teratur dan turut serta dalam menjaga kesehatan ginjal.
Istirahat yang Cukup
Mama yang sedang hamil selalu luangkan waktu untuk beristirahat yang cukup. Hindari pekerjaan yang membuat stres.
So, Mampaps, selama kehamilan Mama memang selalu dituntut untuk lebih care terhadap kesehatan baik kesehatan Mama maupun sang buah hati. Jangan sungkan, untuk selalu mengontrolkan kehamilan Mama ke dokter ahlinya yah…