Tidur adalah kegiatan si kecil sehari-hari terutama di minggu awal kelahirannya. Mama mungkin memperhatikan lucunya wajah si kecil saat terlelap atau senyumnya saat tidur. Namun sebagian besar Mama tidak memperhatikan posisi tidur bayi terkait resiko bahaya yang mungkin dialami si kecil.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara posisi tidur bayi dengan kematian di tempat tidur. Banyak Mampaps yang tidak tahu bagaimana posisi tidur yang aman dan dianjurkan untuk si kecil.
Si kecil biasanya memerlukan waktu tidur 12 hingga 15 jam dalam sehari. Lamanya waktu tidur yang dibutuhkan si kecil untuk beristirahat membuatnya kerap tidur dengan berbagai posisi. Tak jarang, kita melihat posisi tidur pada si kecil seperti terlentang, tengkurap, ataupun tidur miring.
Sudden Infant Death Syndrome atau SIDS
SIDS (sudden infant death syndrome) merupakan kematian si kecil yang tidak diketahui penyebabnya secara jelas meski telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan tempat kejadian, autopsi, dan riwayat penyakit. Meski sebab utamanya tidak diketahui pasti, SIDS terkait erat dengan masalah pernafasan bayi dan posisi tidur bayi.
Selain SIDS, kematian bayi yang berkaitan dengan tidur (sleep-related infant deaths) dapat disebabkan oleh kejadian terbekap, terperangkap, infeksi, penyakit metabolik, gangguan irama jantung, dan trauma.
Berkaitan dengan SIDS dan meningkatnya kejadian sleep-relate infant deaths sejak tahun 2005, American Academy of Pediatrics pada tahun 2016 memperluas rekomendasi mengenai lingkungan tidur yang aman untuk si kecil. Rekomendasi ini ditujukan untuk Mampaps yang bertujuan mengurangi kejadian SIDS dan kejadian tidak diinginkan lain.
Baca Juga: Waspada! Co Sleeping Dapat Menyebabkan Kematian Pada Bayi
DO
Rekomendasi tidur oleh American Academy of Pediatrics:
- Posisi Terlentang. Si kecil diposisikan terlentang setiap kali tidur sampai usia 1 tahun. Posisi terlentang tidak meningkatkan risiko tersedak atau aspirasi karena si kecil memiliki sistem perlindungan jalan napas. The US National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) juga menyebutkan bahwa posisi terlentang sebagai posisi tidur terbaik untuk si kecil. Bahkan sangat direkomendasi bagi si kecil untuk tidur dengan posisi terletang sampai 6 bulan pertama.
- Si kecil sebaiknya tidur di ruang yang sama dengan Mampaps, namun di tempat tidur yang terpisah.
- Disarankan untuk menggunakan matras padat yang dibungkus oleh pelapis dengan ukuran pas.
- Dot dapat digunakan saat menidurkan bayi. Hal ini diketahui dapat menurunkan risiko SIDS. Jika dot terlepas saat bayi tidur, dot tidak perlu dimasukkan kembali ke mulut bayi. Dot sebaiknya tidak dikalungkan di leher bayi karena meningkatkan risiko tercekik.
- Pastikan suhu lingkungan tidur si kecil tidak terlalu panas. Si kecil sebaiknya menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal. Jika si kecil tampak berkeringat, gelisah, serta panas saat disentuh, maka pakaian perlu diganti atau suhu ruangan perlu diturunkan. Si kecil yang berada di lingkungan panas meningkatkan risiko SIDS.
Baca Juga: Bayi Menangis Di Malam Hari? Ini Penyebabnya yang Mama Dan Papa Wajib Tahu!
DONT
Ada beberapa hal yang harus Mampaps perhatikan mengengai posisi si kecil saat tidur, seperti:
Posisi Tidur Miring
Beberapa Mampaps mungkin sering membiarkan si kecil tidur dengan posisi yang miring. Padahal, posisi tidur miring bisa membahayakan kesehatan si kecil. Hal ini karena posisi miring memungkinkan untuk bergerak dan seringnya akan berakhir dengan posisi tidur tengkurap, yang membuat perut si kecil berada di bawah tubuhnya. Hal ini jugalah yang akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) secara signifikan.
Posisi Tidur Tengkurap
Posisi tidur yang satu ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan. Menurut data secara statistik menyebutkan sindrom bayi meninggal secara mendadak banyak sekali terjadi pada si kecil yang tidur dengan posisi tengkurap. Penyebab sindrom bayi meninggal secara mendadak ini secara signifikan disebabkan karena wajah bayi yang terlalu dekat dengan kasur yang secara tidak langsung membuat si kecil mengalami masalah pernapasan karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Posisi tengkurap sebetulnya boleh saja dilakukan asalkan hanya sesekali dan harus dalam pengawasan Mampaps. Posisi ini juga sebaiknya dilakukan ketika si kecil sudah mampu membolak-balikkan badannya sendiri.
- Jangan gunakan alas tidur yang empuk atau lembut. Bantal atau guling sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti alas tidur.
- Jangan letakkan barang – barang lunak di bawah bayi seperti boneka, kain, atau bantal karena hal ini dapat menutupi hidungnya saat tidur tengkurap.
- Pastikanlah sprei atau alas tidur tidak terlalu besar dan selalu pas dengan alas/kasurnya yang tidak terlalu lunak, sehingga tidak ada gulungan kain pada alas yang berisiko menutup hidung si kecil.
Nah Mampaps sudah tahukan? Sebaiknya sekarang lebih diperhatikan lagi yah Mampaps posisi si kecil saat tidur agar terhindar dari masalah yang tidak kita inginkan.