Kehadiran Si Kecil membuat hari-hari Mampaps lebih berwarna. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, semua aktifitas Mampaps biasanya akan berorientasi pada masa depan Si Kecil. Begitu pula saat tidur, Mampaps yang biasanya menggunakan metode co-sleeping (tidur bersama anak di kasur yang sama) mulai beralih ke metode sleep training dalam mengatur pola tidur bayi agar lebih teratur.
Sleep training merupakan metode tidur Si Kecil yang terpisah dari orang tuanya. Tidak hanya terpisah, metode ini juga membiasakan anak tidur di ruangan yang berbeda dari orang tuanya, meskipun masih bayi. Kebanyakan orang tua di Indonesia masih belum tega untuk melakukannya. Terutama jika Si Kecil mulai menangis, lalu adakah sleep training untuk mengatur pola tidur bayi tanpa tangisan?
Mengenal Sleep Training
Setelah lelah seharian, Mams biasanya masih tetap harus siaga di malam hingga pagi hari. Sebab, di waktu inilah Si Kecil biasa terbangun dan menangis. Jika Si Kecil tidak bisa tenang dalam waktu yang lama, bisa dibayangkan sesetres apa Sang Mama? Hal inilah yang akan dirasakan jika Mampaps masih tidur bersama Si Kecil (metode co-sleeping).
Metode sleep training hadir sebagai win win solution bagi Mama dan Si Kecil. Sebab, metode ini mengajarkan Si Kecil menjadi mandiri untuk menidurkan serta menenangkan dirinya saat menangis. Pertanyaannya adalah apakah sleep training lebih baik dibandingkan dengan co-sleep?
Baca Juga: Sering Begadang, Kapan Ya Bayi Tidur Pulas?
Sleep training VS Co-sleep
Pada dasarnya, perbedaan metode menidurkan Si Kecil pada setiap orang tua adalah hal yang wajar. Mereka yang memilih metode co-sleeping memiliki alasannya sendiri mengapa menurutnya co-sleeping lebih baik.
Namun, tentunya sebagai orang tua harus memahami risiko dari metode yang dilakukannya. Seperti halnya isu bahwa metode co-sleeping berpotensi menyebabkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian mendadak pada Si Kecil. Seperti halnya yang pernah mamapapa.id bahas di tulisan sebelumnya mengenai co sleeping dapat menyebabkan kematian pada bayi.
Isu tersebut membuat para orang tua menjadi was was dan mulai mengganti metode (menidurkan Si Kecil) yang lain. Sebelum mengaplikasikan sleep training terhadap Si Kecil, sebaiknya Mampaps harus mengetahui terlebih dahulu mengenai tantangan dari sleep training.
Tantangan Menggunakan Metode Sleep Training
Banyak kelebihan dari sleep training, termasuk pembentukan karakter mandiri pada anak serta adanya ruang privasi bagi Mampaps di malam hari. Namun, apa sajakah tantangan untuk menerapkan sleep training?
Lebih Melelahkan Mampaps
Metode sleep training dilakukan pada saat anak masih terjaga, bukan setelah anak sudah tertidur. Mengetahui bahwa dirinya akan tidur sendiri sejak belum tidur dapat menurunkan risiko trauma. Namun, siapkah Mampaps mondar-mandir untuk memastikan Si Kecil tidur dengan nyaman?
Penuh Perjuangan di Awal Masa Latihan
Tidak hanya Si Kecil yang rewel, biasanya Mama akan sedih karena harus tepisah dengan Si Kecil meskipun hanya terpisah ruang. Rasa tidak tega terkadang menggoda Mama untuk mengurungkan niatnya dalam penerapan metode sleep training.
Kegalauan lainnya karena takut tetangga terganggu karena mendengar tangisan bayi yang terlalu lama di tengah malam. Komplain dari keluarga juga seakan jadi mimpi buruk di setiap harinya. Oleh sebab itu, metode sleep training kurang cocok diterapkan bagi Mampaps yang masih tinggal bersama orang tua, kecuali orang tuanya paham mengenai visi dari metode ini.
Baca Juga: Posisi Tidur yang Aman untuk Bayi
Bonding yang tak sekuat dulu
Metode co-sleeping disebut-sebut juga sebagai salah satu cara untuk menguatkan bonding anak dengan orang tuanya. Bagaimana dengan sleep training? Menerapkan sleep training, Mampaps harus siap bahwa nantinya bonding anak dengan orang tuanya tidak sekuat dulu.
Berisiko Stres Saat Anak Belum Siap Dipisahkan
Usia tidak bisa mengukur kesiapan anak dalam penerapan sleep training sebab setiap anak memiliki tingkat kesiapan yang berbeda-beda. Jika Si Kecil terlihat belum siap dipisahkan, sebaiknya Mampaps jangan memaksakan keadaan agar terhindar dari risiko stres yang mungkin akan dialami oleh anak.
Bagaimana agar Si Kecil Tidak Menangis Saat Sleep training?
Elizabeth Pantley, seorang pakar yang mendukung no cry sleep training menjeaskan cara-cara agar Si Kecil tidak menangis saat sleep training. Seperti apa sih caranya?
- Mengajak Si Kecil untuk tidur lebih awal, sekitar jam 7 malam meskipun ia masih tetap aktif. Jangan menganggap bahwa lebih lelah akan membuatnya lebih cepat tidur ya Mams.
- Membujuknya pelan-pelan. Jika Si Kecil belum bisa kooperatif untuk tidur di jam 7, Mams bisa geser di jam 8 dan sebagainya. Lakukan cara pertama di hari-hari berikutnya agar Si Kecil terbiasa untuk tidur jam 7.
- Pastikan Si Kecil kenyang di siang hari. Cara ini akan membuat Si Kecil belajar bahwa siang hari waktunya makan sedangkan malam hari waktunya tidur.Biasanya, cara ini efektif untuk mencegah Si Kecil kelaparan pada saat ia terbangun dan mengompol di tengah malam.
- Melakukan rutinitas yang menyenangkan sebelum tidur. Mams bisa lakukan dengan menyanyikan lagu twinkle-twinkle little star, atau membaca surat al-quran. Lakukan hal yang ingin dijadikan rutinitas untuk kedepannya.
- Pastikan Si Kecil nyaman di tempat tidurnya. Beberapa hal yang perlu dipastikan adalah pakaian dan sprei dengan bahan yang nyaman, lampu yang mati, redup, atau menyala, memutar musik atau tanpa suara. Mams bisa pilih sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan Si Kecil.
- Tetap konsisten. Si Kecil mungkin akan menangis, tapi Mams bisa membedakan mana tangisan asli dan mana tangisan yang hanya mencari perhatian.
- Membuat intruksi sederhana. Biasakan selalu membahasakan pada Si Kecil bahwa jam 7 adalah waktunya tidur. Saat jam 7, Mams bisa membisikkan “Sekarang waktunya bobo ya, Nak” pada Si Kecil. Lakukan secara berulang sampai ia paham bahwa Mams sedang memerintahkannya untuk tidur.
- Membiasakan tidur lebih awal secara rutin sehingga jam tidur malam dapat diterapkan dengan rutin.
So, jika Mampaps ingin pola tidur bayi tidak berantakan atau teratur, maka selamat mencoba, ya Mampaps!